Chereads / Daftar Operasi TF Amethyst / Chapter 35 - 4.5 - Perwakilan Pertama

Chapter 35 - 4.5 - Perwakilan Pertama

Kedai Dourk, Walluo City

Pukul 0810, 26 Juni 2025

Selama sepekan terakhir pengunjung Kedai Dourk meningkat pesat dan masih terus meningkat. Para pengunjung tersebut awalnya terpikat oleh Amur Beer, sebelum akhirnya mereka terpikat dengan berbagai menu baru yang ditawarkan oleh Kedai Dourk.

Sejak dua hari yang lalu, para bangsawan di Kastil Walluo bahkan bahkan mulai mengirim pelayannya untuk membeli berbagai menu baru di Kedai Dourk.

Pasokan bumbu, rempah dan komoditi lain dari Amethyst Merchant membuat kualitas dan variasi menu di Kedai Dourk menjadi berlipat. Untuk steak dan daging panggang misalnya, Kedai Dourk kini bisa menyajikannya dengan selusin saus berbeda yang dibuat menggunakan  berbagai jenis anggur sebagai dasar.

Daging salmon kalengan tanpa duri dalam bentuk bongkahan besar juga laku keras saat disajikan dengan cara dipanggang ringan lalu dihidangkan bersama saus dari anggur buah.

Setiap tiga hari sekali Pak Tua Dourk juga akan mendatangkan daging asap, sosis, keju, bacon, mentega, youghurt, roti, pasta, dan bahan pokok lain yang oleh Amethyst Merchant diproduksi secara lokal di Magwurt City. 

Tiga jenis roti yang paling laris di Kedai Dourk adalah, roti tawar yang lembut dan bisa dinikmati bersama selai buah, daging, keju atau berbagai masakkan. Roti yang kering dan alot tapi sangat cocok dinikmati dengan sup, serta roti bulat yang agak keras namun sangat pas saat disajikan sebagai sandwich dengan isian selada dan daging.

Di Benua Amstell rakyat biasa hanya bisa mengkonsumsi roti hitam yang keras seperti balok kayu. Sehingga saat mengkonsumsinya harus diiris tipis jika tidak disajikan bersama sup.

Karena itu bisa dimaklumi kalau roti jenis baru yang disaikan Kedai Dourk, dalam sekejap menjadi menu favorit bagi seluruh penduduk Walluo City.

Manisan buah, perry dan cider yang ditawarkan Kedai Dourk juga laku keras meski tidak diolah lagi, dan langsung disuguhkan apa adanya bersama es batu.

Hingga saat ini, Pak Tua Dourk masih terkagum-kagum setiap kali ia memandang mesin pembuat es batu dan panel tenaga surya yang mentenagainya. Mekanisme ajaib tersebut membuat Kedai Dourk menjadi satu-satunya kedai di Walluo City yang mampu menyediakan es batu.

Tidak ada yang mengalahkan daya tarik bir dingin ketika kau kelelahan setelah bekerja keras seharian. Karena itu popularitas Amur Beer di Kedai Dourk meningkat drastis. Apalagi Kedai Dourk juga mendapat tambahan suplai Lada Whiskey, yang seperti produk Amethyst Merchant lainya, memiliki kualitas premium dengan harga terjangkau.

Namun atas saran Letkol. Slane, Pak Tua Dourk terpaksa menerapkan aturan setiap pelanggannya hanya bisa memesan minuman beralkohol maksimal dua penyajian saja. Dengan begitu hanya pengunjung yang berniat mengisi perut saja yang akan berkunjung ke Kedai Dourk. 

Sedangkan orang yang ingin bersantai dan ngobrol sambil minum akan pergi ke bar, mengingat daya tampung Kedai Dourk tidaklah seberapa meski perluasan sudah dilakukan.

Tentu saja hal tersebut tidak mempengaruhi keuntungan Kedai Dourk karena Amur Beer dan Lada Whiskey kini menjadi menu utama hampir di setiap bar di Walluo City.

Awalnya hanya bar kecil yang mengambil Amur Beer dari Pak Tua Dourk. Namun setelah bar kelas menengah dan kelas atas sadar kalau mereka tidak mungkin mereproduksi Amur Beer dalam waktu dekat, mereka akhirnya juga mengambil Amur Beer dari Kedai Dourk. Meski diam-diam usaha untuk mereproduksi bir baru tersebut terus mereka jalankan.

Saat Pak Tua Dourk menyampaikan kekhawatirannya atas usaha peniruan Amur Beer, Letkol. Slane dengan kasual memintanya agar ia tetap fokus pada Kedai Dourk dan mengabaikan hal lainnya. Tanpa banyak kata Pak Tua Dourk menjalankan nasehat tersebut.

Pak Tua Dourk juga harus menaikkan harga Amur Beer di kedainya menjadi 10 coins/gelas karena ia menjual Amur Beer kepada para pemilik bar dengan harga 8 coins/gelas, dengan begitu para pemilik bar bisa mendapat pelanggan yang memadai dan tidak ada persaingan yang tidak perlu.

Pak Tua Dourk sendiri tidak sadar kalau saat ini ia sudah memiliki potensi penghasilan setara dengan bangsawan kelas menengah yang memiliki ladang yang sangat subur.

Namun sejak awal Letkol. Slane sudah memperkirakan kalau dua jalur pemasukkan yang dimiliki Pak Tua Dourk akan memberikan penghasilan yang masif.

Jalur pemasukkan yangpertama adalah Amur Beer.

Dari 400.000 penduduk Region Kandez 320.000 ribu diantaranya ada di atas usia 15 tahun yang secara legal boleh membeli minuman beralkohol. Jika penduduk yang dapat membeli minuman beralkohol tersebut diasumsikan butuh 5 liter bir setiap bulan, maka jumlah permintaan bir per bulannya akan ada di angka 1.600.000 liter atau setara 32.000 barrel ukuran 50 liter. 

Dari jumlah tersebut sejauh ini Kedai Dourk mendapat bagian sebesar 14.500 barrel, dan masih akan terus meningkat karena saat ini belum semua penduduk di Region Kandez mengenal Amur Beer. Selain itu konsumsi alkohol perorangan tiap bulannya pasti lebih dari 5 liter.

Jalur pemasukkan kedua adalah masakkan yang dibuat sendiri oleh Pak Tua Dourk.

Di Benua Amstell untuk membuka sebuah kedai makan dibutuhkan tiga hal. Skill memasak, akses terhadap bahan, dan akses terhadap bumbu.

Pak Tua Dourk memiliki skill yang sangat memadai, dengan akses bahan pokok yang murah dan selalu tersedia dari petani dan peternak di selatan Walluo City. Meski begitu keuntungan yang diperolehnya sangatlah kecil, karena harga bumbu dan rempah sangatlah mahal.

Sebagai juru masak dengan skill yang begitu dalam dan hati yang bersih, Pak Tua Dourk tidak akan sudi menjual makanan dengan rasa setengah-setengah, karena itu ia tidak ragu untuk menggunakan bumbu secara memadai. 

Hal tersebut membuat masakan Pak Tua Dourk populer dan laku keras, namun ia harus menekan keuntungannya hingga sekecil mungkin agar masakannya tetap terjangkau, mengingat bumbu yang ia gunakan memakan kuota 80% dari harga menu yang dijualnya.

Jika bahan makanan yang ia gunakan memakan kuota 15% dari harga menu, maka ia hanya mendapatkan keuntungan sekitar 5%, itupun ia tidak menghitung tenaga dan skill yang digunakan.

Namun pasokan bumbu, rempah dan komoditi dari Amethyst Merchant hanya memakan kuota 52% dari harga menu yang ia tawarkan. Artinya ia akan mengalami peningkatan keuntungan meski tidak menaikkan harga. 

Selain itu, dengan pasokkan bumbu dan rempah yang lebih bervariasi dibandingkan bumbu dan rempah yang dimonopoli para bangsawan, hanya tinggal menunggu waktu sebelum keahlian memasak Pak Tua Dourk kembali ke puncaknya, atau bahkan akan berkembang lebih jauh.

Letkol. Slane memandang setiap sudut Kedai Dourk yang sedang dibersihkan oleh istri dan dua anak perempuan Pak Tua Dourk sebelum berkata.

"Sejauh kau tidak memasuki pasar rempah dan bumbu yang dimonopoli para bangsawan, aku yakin kau akan baik-baik saja."

Pak Tua Dourk tersenyum riang sebelum berkata.

"Jangan khawatir, aku tidak cukup bodoh untuk memancing perhatian mereka."

Letkol. Slane mengangguk puas sebelum bertanya.

"Bagaimana dengan Sturk?"

"Sekarang ia sudah bisa membantuku melakukan preparasi, jadi istriku turun pangkat menjadi tukang cuci dan membantu kedua anakku bersih-bersih."

Pak Tua Dourk melirik ke arah istrinya untuk sesaat sebelum melanjutkan.

"Tapi ia sama sekali tidak mengeluh karena sabun cuci dan peralatan kebersihan lain yang disuplai Amethyst Merchant sangat memudahkan pekerjaannya."

Letkol. Slane tersenyum kecil sebelum menyodorkan dua buah jam dinding ke hadapan Pak Tua Dourk, yang seketika itu juga menjadi terbengong.

Sebagai juru masak yang pernah tinggal di Kastil Walluo, Pak Tua Dourk mengerti apa itu jam dan konsep tentang waktu. Ia juga tahu kalau satu-satunya jam yang ada di Kastil Walluo memiliki ukuran sebesar dua lemari pakaian dengan harga setara sebuah ladang ukuran menengah. Sedangkan untuk jam yang ukurannya sedikit lebih kecil harganya bisa mencapai dua kali lipatnya.

Sementara dua jam yang disodorkan Letkol. Slane hanya memiliki ukuran 30x30 cm, dengan bentuk dan warna yang elegan dan ada tulisan 'Amethyst Merchant' di bagian tengahnya.

Sambil menatap Pak Tua Dourk yang sedang terbengong, Letkol. Slane berkata.

"Hadiah kecil dari Amethyst Merchant, satu untuk kau pasang di dapur dan satu lagi bisa kau pasang di kedai."

Pak Tua Dourk menghela nafas dalam-dalam sebelum berkata.

"Ini bukan hadiah kecil, dan aku tidak bisa menerimanya."

"Jangan sungkan, ini adalah cara Amethyst Merchant dalam menghargai rekan bisnis."

Letkol. Slane tersenyum kecil sebelum melanjutkan.

"Siang ini aku akan kembali ke Magwurt City dan untuk waktu yang lama tidak bisa kemari. Tapi jika kau ingin berbicara denganku datanglah ke Pos Dagang Joker, personel di sana akan menghubungkanmu denganku."

Pak Tua Dourk menghela nafas dalam-dalam sebelum berkata.

"Kau memiliki memiliki hati yang begitu baik, semoga dewa-dewa yang tinggal di langit selalu menyertaimu."

Letkol. Slane sadar kalau dewa-dewa yang dimaksud Pak Tua Dourk hanyalah isapan jempol, tapi ia yakin kalau orang berhati lembut dan bersih seperti Pak Tua Dourk pasti sudah terselamatkan meski mereka tidak mengenal Yesus atau Budha.

Tentu saja mereka juga mendapat tempat di surga atau nirwana tidak peduli apapun keyakinan, dan di dunia manapun mereka tinggal. Jadi Letkol. Slane tidak menolak niat baik dari Pak Tua Dourk.

"Semoga mereka menyertaimu juga, dan terima kasih untuk sarapannya."

Setelah menyalami Pak Tua Dourk, Letkol. Slane lalu berjalan keluar bersama empat pengawalnya, dan tentu saja bersama Kapten Rumus.

Saat rombongan dari Magwurt City mencapai gerbang kota, Kapten Rumus tidak bisa lagi menahan kegelisahan di hatinya.

"Ser Slane, maaf kalau saya lancang, tapi menurut saya Amethyst Merchant layak mendapat rekanan yang lebih besar."

"Kapten, jangan terlalu merisaukan hal tersebut, karena misi kita di Walluo City sudah tercapai dengan sangat baik, dalam beberapa bulan kau akan melihat hasilnya."

Tujuan dari Operasi Koi Fish adalah promosi, bukan mencari rekanan besar, dan menurut Letkol. Slane promosi melalui Kedai Dourk memberi hasil yang sangat positif karena penduduk Walluo City tidak menunjukkan sentimen negatif terhadap Amur Beer, Lada Whiskey atau produk Amethyst Merchant lainnya.

Ia bahkan tidak perlu bersusah payah menangkal rumor negatif yang gencar disebarkan oleh pedagang dari Koalisi Utara. Hal tersebut merupakan kesuksesan besar menurutnya. 

Tentu saja hal tersebut bukan karena penduduk Walluo City percaya dengan produk Amethyst Merchant, tapi karena mereka percaya terhadap Pak Tua Dourk yang berhati lembut, dan tidak akan pernah mencelakai pelanggannya tidak perduli sebesar apapun keuntungan yang ditawarkan oleh Amethyst Merchant kepadanya.

Dengan hati riang, Letkol. Slane pun meninggalkan Walluo City.

*****

Jika Anda menyukai karya ini, mohon dukung author dengan membacanya di:

https://webnovel.com/book/daftar-operasi-tf-amethyst_18237552306968405

Terima kasih.

- - - - -