Chereads / The Underachievers (BAHASA) / Chapter 17 - Noel arc: support of influencers (1)

Chapter 17 - Noel arc: support of influencers (1)

-N e w C h a p t e r-

Author's PoV

Dustagram, media sosial dimana jutaan umat mengunduh keseharian mereka. Itulah definisi halusnya, namun bila didefinisikan lebih detail, dustagram adalah tempat dimana seseorang bisa dengan mudahnya dipuja juga dengan mudahnya dihujat.

Baru saja lewat sehari, Beverly School menjadi viral dan berhasil menduduki trending 'aksi murid sekolah elit' hanya dengan video yang diunggah oleh murid-murid Beverly.

Potongan - potongan video itu diunggah oleh murid-murid Beverly dengan akun fake mereka masing-masing. Ada video disaat Noel masuk bersama Pak Sugimin, video yang berfokus pada tim bodyguard, dan... ada juga yang mengunggah video Kevin saat marah dan membentak anak-anak lain.

Unggahan mereka merebak kemana-mana bahkan anak-anak dari sekolah lain pun memberi perhatian mereka pada kasus ini.

-Dustagram. unggahan salah satu murid Beverly-

~video play~

"eh! siapa yang bilang lu boleh pergi!" bentak Kevin yang mencoba menarik bahu Noel.

-BAAAMM-

suara Kevin tersungkur ke lantai dengan tangan digrappling (kunci).

"Aaakhhh!!!" teriak Kevin kesakitan.

-BISIK--BISIK-

"wah... Kevin si pembully malah tertindas"

"si Kevin sopan banget ampe bersujud di kaki Noel hehehe"

"kalo dibanding bodyguard ganteng itu si, Kevin kelihatan kayak bocil sok ganteng sih ya wkwkwk."

"berantem~berantem~ biar makin rame live dustagramku~"

"Heh! matiin gak live dustagram lu! tunggu aja lu pada yang ngerekam gue! Bakal gue bully habis-habisan kayak John!" teriak Kevin dengan wajah merah dan nafas memburu karena malu sekaligus marah terhadap situasi itu.

~video end~

1,153,692 viewers

Kolom komentar:

Iniakunfek:

hai, gue salah satu anak SMA Beverly yang nyaksiin peristiwa ini, n anak yang ngebentak itu beneran pembully bukan cuman itu dia juga pervert yang ngerekam cewek di toilet, dan bahkan ngelempar kesalahannya ke anak lain. Bejad kan? Iya, gue tau kok.

Asdfgsh:

gila, ini beneran kelakukan dari anak sekolah elite?

Pil pemutih:

videonya beneran mati setelah diteriakin dong, jangan-jangan yang dipanggil Kevin itu pembully asli?

Liajxy:

kalau dilihat situasinya sih, bukan settingan ya,

Mozarella:

malang silahkan khas mozzarelanya~

Mang Odading:

untung duit bonyok gue nggak cukup buat masuk ke SMA Beverly, bisa-bisa jadi bahan bully-an orang kaya gue...

Semongko:

seriusan? Wah... dasar sampah, mana sini, akun dustagram si Kevin, Gue mau silaturahmi bentar.

-------------

di Kediaman Keluarga Pratama

"aghhhh! sial!" teriakan Kevin dari kamarnya bergema hingga ke sudut - sudut rumah.

"ada masalah apa, tuan muda?" tanya salah seorang pelayan yang selalu siap siaga diluar kamar Kevin.

"bastian! Kapan bonyok gue balik dari Netherland?!" tanya Kevin dengan raut wajah penuh kepanikan.

(A/N: bonyok= bokap n nyokap)

"minggu depan, tuan muda." jawab Bastian.

"apa?! Secepat itu?! Kan biasanya mereka baru balik setelah sebulan di Netherland," ucap Kevin yang berbicara dengan dirinya sendiri.

"Bastian, gue punya tugas khusus buat lu," ucap Kevin dengan nada suara yang sedang menahan amarah.

"tugas khusus?" tanya bastian sambil mendongakkan kepalanya dengan posisi badan yang masih membungkuk 45 derajat.

"suruh si IT sewaan bonyok gue buat turunin semua video tentang gue dan Beverly School, ingat! mereka hanya punya waktu sebelum bonyok gue balik ke Indonesia." perintah Kevin.

"baik, tuan muda. Saya akan menyampaikannya sekarang." jawab Bastian yang berjalan menuju pintu keluar.

'hah...B*ngs*t! Ini semua karena satu orang sialan itu. Noel udah gila ternyata. Oke, kita lihat siapa yang lebih gila.' batin Kevin.

"sebentar, Bastian!"

Sesaat sebelum Bastian keluar dari kamar Kevin, tiba - tiba Ia mendapat ide dan menahan Bastian agar tidak keluar dari kamarnya.

"Apa ada lagi yang bisa saya bantu?" tanya bastian.

"gue mau Panti Asuhan Beverly dirobohin, pecat juga si kepala panti asuhannya. Oh! satu lagi, hentikan semua beasiswa dan dana sumbangan ke Panti Asuhan Beverly." ujar Kevin dengan ujung bibir yang menyeringai.

"maaf tuan muda, tapi itu hal yang mustahil." jawab Bastian dengan posisi masih membungkukkan badannya.

"Bastian... lu tau kan peraturan kediaman Pratama seperti apa?" tanya Kevin dengan suara geramnya.

"saya tahu, tuan muda" jawab Bastian dengan singkat.

"Kalo udah tau ya nurut dong! Tidak boleh melawan perintah! Gue itu calon penerus disini! Perintah gue tidak jauh beda sama bokap gue!" bentak Kevin.

"maaf tuan, tapi orang tua dari tuan muda yang duluan akan mengeluarkan anak-anak Panti Asuhan Beverly." jawab Bastian.

"apa?! Kok bisa?" tanya Kevin.

"Kedatangan tuan besar dan nyonya yang lebih cepat dari biasanya karena mereka akan meresmikan Panti Jompo Beverly minggu depan. Akhir minggu ini, Panti Asuhan Beverly sudah digantikan dengan Panti Jompo Beverly, tuan muda." jawab Bastian dengan formalnya.

"hah? Kenapa gue baru tau?"

"karena setahun yang lalu, tuan muda sendiri yang bilang kalau tuan malas mengurus masalah tentang organisasi amal."

"oh iya, baru inget. Organisasi Amal Pratama (OAP) tidak bakal menguntungkan kita. Jadi ngapain buang-buang waktu~"

"...." Bastian hanya diam dan tidak merespon apapun.

"kalau begitu saya pamit, tuan muda." ucap Bastian.

"Ye, bye~" balas Kevin sambil mengecek akun dustagramnya.

'Noel, apa dia sengaja ngerusuh sekarang karena tau kalau panti asuhannya bakal diganti? Sial, pintar juga. Terus siapa lagi om dan bodyguard waktu itu? Jangan-jangan, Noel disponsori oleh orang kaya?

Ah gak mungkin lah ya. Yang pasti, ada sesuatu yang mencurigakan' pikiran Kevin terus berjalan.

-------------

Noel's PoV

di Undar Cyberschool, 1 jam sebelum jam pelajaran. Delapan murid SMA Undar duduk didepan layar papan proyeksi sambil menonton unggahan murid-murid SMA Beverly di dustagram.

"wah, hebat... lewat sehari saja udah sejuta viewers? Ada satu juta orang yang melihat kelakuan Kevin?" tanyaku dengan penuh kekaguman.

"masih belum cukup, harus lebih heboh." ucap Lucas dengan wajah serius sambil menyesap kopi latte.

"belum cukup? ini bukan cuman ratusan orang, tapi sejuta loh temen-temen." balasku.

"bener kata Lucas, ini belum cukup. Video tanpa fondasi seperti ini gampang banget buat di take down. Trust me guys," sela Jean yang sedang makan garlic bread dalam kelas.

(A/N: bagi yang mungkin lupa, Jean ini salah satu selebgram terkenal di Dustagram karena sering mengcover dan mengaransemen lagu)

'bentar, emang boleh ya makan minum seenaknya gini? Udah serasa kafe aja' batinku.

"terus, harus bagaimana? Panti Asuhan Beverly akan diberhentikan beberapa hari lagi." ucapku.

"Hah?! maksudnya minggu ini kalian udah diusir?! Cepet banget woi! Rencananya harus dipercepat nih," balas Lucas dengan terkejut dan mulai menggigit kukunya.

"bicaranya sopan dikit dong, udah paling maknae tapi akhlak eobsseo" potong Sa Yoo sambil bekacak pinggang.

(A/N: maknae= yang termuda, eobsseo= tidak ada)

"ampun hyungg" balas Lucas.

"tapi memang benar, sepertinya kita lupa buat ngebahas masalah deadline waktu," lanjut Sa Yoo yang menunjukkan wajah bersalahnya dengan saling melengketkan kedua ujung jari telunjuknya.

"kalau gitu, tinggal ngelakuin misi nya hari ini aja kan?" tanya Jean.

"kalau jarak waktu operasi pertama dan kedua terlalu dekat takutnya bakalan ada yang curiga..." jawab Lucas yang masih mengigit kukunya.

Anak-anak lain menatap Jean dengan mata berbinar-binar.

"emang elu udah siap? Padahalkan baru kemaren, gue ngasih info tentang operasi kedua ke elu," tanya Lucas ke Jean dengan ekspresi ragunya.

"udah siap lah, siapa dulu dong, artis proffesional~" jawab Jean sambil menaruh tangannya dengan posisi centang di bawah dagu.

"oke, boomer. Kalau gitu hari ini kita bakal ngelaksanain operasi kedua." balas Lucas.

"What?! Boomer??! Sini kamu bocah!" geram Jean yang berusaha mengejar Lucas yang mencoba untuk kabur.

"run!" teriak Lucas.

Operasi Kedua: support of influencers I

d i m u l a i