Chereads / The Underachievers (BAHASA) / Chapter 13 - Noel arc: misi balas dendam (4)

Chapter 13 - Noel arc: misi balas dendam (4)

Hari-H

(senin, 21 september 2020)

Pukul: 12.30

-N e w C h a p t e r-

"Semua sudah bersiaga ditempat masing-masing?" tanya Lucas yang menggunakan headset dari dalam mobil van hitam yang diparkirkan di depan gerbang sekolah Beverly.

"Tim bodyguard udah siap?"

"siap" seru Eden dan Lea

"bapak juga sudah gak sabar dengan perform kali ini" tutur Pak Sugimin.

"Pak Sugimin udah gak diragukan lagi, sih ya. Noel peran elu yang paling penting. Ingat, harus heboh" tutur Lucas.

"oke, aku juga sudah siap" seruku dengan wajah serius

Sip, kalau begitu. operasi pertama: kekuatan netijen julid.

d i m u l a i

AUTHOR'S POV

-BRAKKKK-

Bunyi gerbang yang dibuka dengan bantingan keras.

Dari setelan jas berwarna hitam, kaca mata hitam, hingga tabung akustik di telinga mereka. Eden dan Lea berjalan didepan dengan percaya diri layaknya bodyguard profesional.

Dibelakang mereka, Pak Sugimin dan Noel jalan berdampingan dengan tenang seakan-akan dikawal oleh dua orang pengawal adalah hal yang biasa.

"bapak, anda tidak bisa masuk sekolah tanpa membuat janji sebelumnya"

ujar satpam SMA Beverly yang kewalahan.

"ini situasi penting, saya harus berbicara dengan kepala sekolah" ketus Pak Sugimin yang terlihat sangat marah.

Satpam SMA Beverly tidak bisa menahan mereka lebih lama karena merasa terintimidasi oleh hawa bodyguard yang terpancar dari Eden dan Lea.

Semua anak-anak yang sedang berada di jam istirahat melihat kejadian itu dan mulai bersuara dan menyalakan kamera HP mereka.

-BISIK-BISIK--BISIK-BISIK--

"siapa itu?" -CEKREK-

"seragamnya hitam semua?" -CEKREK-

"mereks CIA yang seperti di film-film bukan si??"

"pengawalnya cakep-cakep dah." -CEKREK-

"foto gih kapan lagi lihat orang ganteng" -CEKREK-

"Omaigadd itu yang di samping Noel ada sugar daddy" "apa mereka artis ya?" -CEKREK-

"eh, liat deh, yang ditengah itu bukannya Noel yang katanya cabul itu?" -CEKREK-

"gatau juga, yang penting foto terus masukin ke story dustagram dulu biar gak kalah dengan anak hits"

-CEKREK-

" viewers story dustagram gua pasti bakal meningkat karena mereka kan? " -C E K R E K-

Melewati korridor kelas yang telah lama dilewatinya, Noel jadi teringat bahwa baru saja seminggu yang lalu dirinya dipandang rendah dan dicibir sekarang dipandang dengan penuh kekaguman dan keheranan oleh anak lain karena berjalan bersama orang-orang yang terlihat berwibawa dan keren.

'Sungguh pemandangan yang aneh' itulah yang ada dibatin Noel.

Mereka berjalan layaknya artis papan atas bergelimang suara potret dari kamera HP dan diikuti dari belakang oleh murid-murid yang penasaran.

Karena Pak Sugimin terlalu awet muda untuk terlihat meyakinkan sebagai paman Noel, Neth harus mengganti style Pak Sugimin, mulai dari make up hingga gaya berpakaiannya. Ia mengenakan blazer, dan kemeja abu-abu dengan celana chino. Sedangkan Noel mengenakan baju berkerah dan rompi agar terlihat tidak terlalu casual.

Pak Sugimin berjalan dengan sangat tegas, tidak seperti biasanya. Ekspresinya membuat hawa disekitarnya menjadi dingin. Tatapan tajam dengan wajah marah.Langkahnya berat. Dan mereka pun sampai di ruangan Kepala Sekolah.

-Kriiiiet-

Eden dan Lea membukakan pintu Ruang Kepsek bagi Noel dan Pak Sugimin.

Akhirnya, Noel kembali ke ruangan Kepala sekolah SMA Beverly.

Murid-murid yang penasaran juga berusaha masuk ke dalam ruangan namun dicegat oleh Tim Bodyguard dan akhirnya mereka hanya bisa menguping dari luar pembicaraan Noel, Paman Noel, dan Pak Kepala Sekolah Beverly.

'Gerbang yang sudah kulihat bertahun-tahun, ruang kelas dengan jendela transparan disekitar koridor, dan sekarang Ruang Kepsek.

Jujur, aku sempat ciut. Apakah ini hal yang benar? Bagaimana kalau hasilnya sama seperti dulu?' batin Noel.

Pak Sugimin yang menyadari hal ini memegang pundak Noel, berusaha menguatkan. Iya, tidak ada lagi jalan mundur. Mengingat apa yang mereka lakukan, hari ini akan menjadi hari dimana Kevin dkk mendapatkan karmanya.

Kepala Sekolah Beverly melihat Noel dan spontan berkata, "Nak Noel?! Bapak tahu kamu tidak benar-benar pindah dari SMA Beverly yang elit seperti ini" ucap Kepala Sekolah Beverly dengan senyum palsunya.

Setelah beberapa saat, Kepala Sekolah Beverly akhirnya menyadari keberadaan Pak Sugimin yang terlihat mengintimidasi.

"Selamat siang, ada masalah apa ya?" tanya Kepala Sekolah Beverly dengan penuh keheranan.

"Bapak Kepala Sekolah disini?" tanya Pak Sugimin dengan tatapan tajam.

"I-iya benar, dan bapak... Apakah Anda keluarga Noel?" tanya Kepala Sekolah yang menatap Noel dan Pak Sugimin bergantian sambil keringat dingin.

"Oh...begitu rupanya... Haha. Jadi, bapak kepala sekolah disini..." balas Pak Sugimin dengan senyum pahit sambil mengeluarkan hawa dingin.

"orang tua saya tidak bisa datang, jadi saudara ibu saya yang menggantikan kehadiran mereka." jawab Noel yang sekilas melihat ke arah Pak Sugimin.

"eh...ada yang bisa saya bantu, pak?" tanya Kepala Sekolah SMA Beverly

"SAYA INGIN MENGELUARKAN KEPONAKAN SAYA DARI SEKOLAH INI!" bentak Pak Sugimin.

"maaf pak, sebaiknya kita bicarakan baik-baik dulu tanpa tersulut emosi." ucap Kepala Sekolah Beverly yang keringat dinginnya mengucur semakin deras.

"Bicarakan baik-baik?! BAGAIMANA BISA?! NOEL, KEPONAKANKU SATU-SATUNYA DIFITNAH CABUL UNTUK MENUTUPI KESALAHAN ANAK LAIN! dan Bapak masih menyuruh saya bicara baik-baik?!"

Suara bentakan Pak Sugimin yang meninggi dan merendah seperti emosi yang ingin meledak namun ditahan membuat suasana menjadi panas.

"begini pak..." ujar Kepala Sekolah Beverly yang kaget mendengar suara Pak Sugimin yang menggelegar.

"HANYA KARENA KAKAK PEREMPUAN SAYA DI DESA, ANDA PIKIR BISA MEMPERLAKUKAN KEPONAKAN SAYA SEENAKNYA? SAYA TIDAK TERIMA! KEPONAKAN SAYA ADALAH ANAK YANG BAIK, DIA TIDAK PERNAH MELAKUKAN HAL YANG AIB. APALAGI MEREKAM WANITA DI TOILET!"

(A/N: capslock artinya suaranya kenceng aduhai)

-Noel's PoV-

Sama halnya Kepala Sekolah Beverly yang terdiam dan kaget mendengar suara bentakan Pak Sugimin, aku juga hanya bisa terdiam dan tak menanggapi apa-apa karena kagum dengan akting Pak Sugimin.

Begitu pula halnya dengan murid-murid penasaran yang menguping pembicaraan Pak Sugimin dan Kepala Sekolah Beverly yang terkaget-kaget mendengar bentakannya.

'Walaupun aku baru pindah selama seminggu, tapi aku tahu bahwa Pak Sugimin bukan tipe orang yang bisa meninggikan suaranya seperti, dan lagi selama di kelas Pak Sugimin selalu bertutur kata yang ramah dan sopan ke semua orang. Bentakan dan suara keras, apakah ini disengaja?' batinku sambil berbalik melihat ke arah pintu ruangan kepala sekolah.

-BISIK-BISIK--BISIK-BISIK-

Murid-murid lain mendengar semua isi percakapan kami di dalam ruangan kepala sekolah, ditambah lagi siapa yang tidak bisa mendengar suara bentakan Pak Sugimin yang sangat menggelegar dengan penuh emosi.

"wah...sudah kuduga. Kalau bukan Noel, pasti pelakunya Kevin"

"lagian dulu Pak Kepsek langsung nuduh Noel, Apa jangan-jangan Pak Kepsek di sogok ama bonyok Kevin?"

"Hei, dari dulu sudah ketahuan kan, siapa lagi kalau bukan Kevin. Anak orang kaya mah bebas. Kita cuman bisa joget 'ampun bang jago' ke dia"

"dasar bejat, bisa-bisanya melakukan hal senonoh kepada perempuan dan memfitnah orang lain"

"menjengkelkan sekali, gue akan curhat mengenai masalah ini di dustagramku biar semua orang lebih berhati-hati"

"gue juga,"

"sama, gue juga"

"tolong dong, jangan bikin banyak postingan, aku bakal capek nge-like semua postingan tentang masalah ini"

Suara bisikan mereka semua terdengar jelas sekali dari dalam ruangan kepala sekolah.

'Kemana mereka semua saat aku tertuduh sebagai pelaku cabul? Tidak, bahkan mereka sendiri yang menuduhku dan sekarang malah pura-pura iba?' batinku.

Mendengar bisikan itu, Kepala Sekolah Beverly makin gelisah.