Chereads / One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas) / Chapter 42 - Chapter 42 - Penguntit

Chapter 42 - Chapter 42 - Penguntit

Saat mereka tengah berjalan-jalan, Lepus tiba-tiba merasakan sesuatu dan berhenti.

"Hm?"

Melihat Lepus yang tiba-tiba berhenti berjalan, Muret pun bertanya.

"Ada apa?"

".... Ada yang mengikuti kita."

Mendengar jawaban Lepus, Muret dan Kuina bersikap waspada.

"Mengikuti?"

"Ya. Aku merasakannya dengan Kenbunshoku Haki. Sejak kita turun dari kapal, aku memang merasakan kalau kita seperti diawasi, tapi aku tak begitu mempedulikannya."

"Tapi siapa yang mengikuti kita? Dan kenapa?"

Kuina mengernyit dan bertanya-tanya.

"Entahlah. Mungkin saja Bounty Hunter. Karena di sini adalah salah satu pulau pertama setelah melewati Reverse Mountain, jadi tidak aneh jika ada banyak Bounty Hunter yang biasa memburu bajak laut pemula dan baru datang ke Grand Line."

"Lalu kita bagaimana sekarang?"

Mendengar pertanyaan ini, Lepus menyeringai dan menjawab.

"Kita coba memancingnya...."

Lepus kemudian membisikkan rencana untuk menyergap penguntit mereka kepada Muret dan Kuina.

Kemudian Lepus menyerahkan Muse yang tidur kepada Muret lalu melanjutkan berjalan. Saat mereka di pertigaan sepi, mereka berbelok dan menunggu penguntit mereka untuk disergap.

Dan benar saja, tak lama kemudian seorang pemuda yang diduga adalah penguntit mereka muncul!

Lepus dan Kuina langsung bergerak cepat untuk menyergap dan menahannya!

Lepus menarik dan menahan kedua tangan pemuda itu di belakang.

"!!!???"

Pemuda itu terkejut, tapi dia terlambat untuk bisa bereaksi dan tak bisa menghindar.

Kuina lalu menghunuskan pedangnya ke leher pemuda itu.

"Jangan bergerak! Atau kusayat lehermu!"

Kuina dengan dingin berkata pada pemuda itu.

Pemuda itu pun bergidik dan sedikit gemetar.

Sementara itu, Lepus yang berhasil menahan kedua tangan pemuda itu, terkejut setelah melihat sesuatu di pergelangan tangan kanan pemuda itu.

Sesuatu itu adalah seperti gelang dengan bola kaca dan jarum kompas di dalamnya.

(Log Pose!)

Lepus di dalam hati terkejut dan mengenali benda ini!

Lepus pun lalu bertanya kepada pemuda itu.

"Hei, Log Pose ini milikmu?"

Mendengar pertanyaan Lepus, pemuda itu bingung kenapa Lepus menanyakan Log Pose di tangannya. Tapi dia akhirnya menjawab setelah melihat tatapan tajam dari Kuina.

"Y-Ya."

Mendengar jawaban pemuda itu, Lepus pun kembali bertanya.

"Apa kau mau menjual Log Pose ini padaku?"

"Apa? Menjual? Kau ingin membelinya?"

"Ya. Sebagai gantinya, kami akan melepaskanmu dan membiarkanmu pergi. Kami takkan mempermasalahkan kenapa kau menguntit kami."

"Itu...."

Pemuda itu tampak ragu-ragu. Dia tentu ingin dilepaskan, tapi Log Pose itu juga berharga baginya. Dia pun menjawab.

".... Maaf, tidak bisa. Log Pose ini juga penting bagiku."

Mendengar jawaban pemuda itu, Lepus mengernyit. Dia lalu diam dan berpikir sejenak. Kemudian dia kembali bertanya pada pemuda itu.

"Kalau begitu.... Maukah kau ikut dengan kami?"