Di apartement lain, terlihat Bryan sedang berdiri mematung di depan sebuah foto kecil di atas meja. Dimana pemuda itu merasakan sakit di hatinya, air matanya masih terus mengalir diwajahnya.
"Nyonya, tolong maafkan aku!" serunya dengan terisak.
Bryan memukul dadanya yang terasa desa hanya untuk bernapas saja. Melihat fotonya bersama dengan Zoelie bersama dengan anak-anaknya dan juga Roger. Masih ia ingat dimana foto itu di ambil dan sedang acara apa itu, yang jelas saat itu dia merasakan mempunyai keluarga yang utuh dengan banyaknya kasih sayang dari Zoelie dan kedua anaknya.
Mata Bryan menatap seisi apartemen itu, satu persatu pemuda itu melihat benda-benda yang ditinggalkan oleh Zoelie. Langkah Bryan terhenti saat melihat sebuah kalender yang tertempel banyaknya lembaran-lembaran kertas kecil.
"Nyonya," lirih Bryan dengan mata yang melebar dibuatnya.
