Zoelie masih berkutat dengan semua file-file dalam komputernya saat mendengar ponselnya yang bergetar. Matanya menatap lekat nomor yang tak bernama itu.
"Panggilan dari luar negeri," gumamnya seraya menatap ke arah meja suaminya yang kosong.
Perlahan dengan hati yang was-was, Zoe menggeser icon berwarna merah di benda pipih tersebut. Masih tak terdengar suara apapun selain deru napas.
"Apakah masih tidak tersambung!" Terdengar suara wanita di sebrang sana. Zoelie mendengarkan dengan seksama suara siapa itu.
"Rasanya aku mengenal suara ini. Tetapi, siapa dia!" ujar Zoelie dalam hatinya.
"Hallo ...."
"Prety, apakah itu kau?" tanya Zoelie dengan hati-hati.
" ...."
Mendengar suara gadis itu, membuat Zoelie sangat bahagia. Suaranya sangat ceria, penuh dengan gelak tawa darinya.
" .... "
"Kau bahagia dengannya? Aku kira kau melupakan aku," ujar Zoelie merasa senang dan sedih dengan bersamaan saat mendengar Efgen yang sudah melamar gadisnya.
" .... "