Dania mendengar percakapan Roger dan Helen yang terlihat santai dan akrab. Ada rasa iri tersendiri di dalam hatinya, dengan hanya mengintip dari dalam ruangan Dania terus menghela napas panjang.
"Dimana temanmu itu, Nona? Ah … maksudku Helen," ucap Roger seraya mencari keberadaan Dania.
"Dania, namanya Dania. Dia ada di dalam dan sepertinya temanku itu merasa malu bertemu denganmu," ujar Helen dengan nada pelan.
"Kenapa?" Roger mengerutkan keningnya karena penasaran.
"Itu karena …." Helen menghentikan ucapannya melihat seorang wanita yang masuk ke dalam butik. Dengan cekatan, Helen beranjak dari duduknya dan menghampiri tamunya itu.
"Halo, Mrs. Bisa saya bantu?" tanya Helen dengan ramai.
Mendengar temannya menyapa seorang pelanggan pun, bergegas Dania keluar dari dalma ruangan dengan raut wajah berbeda. Ada senyuman manis di wajahnya dan itu berhasil mengalihkan pandangan dari Roger yang terkejut.