"darius" panggil seorang pria paruh baya yang kini tengah berjalan mendekati darius
darius masih sibuk dengan cerutu yang baru saja dinyalakannya, ia menoleh dan mendapati bagus tengah berjalan mendekatinya, ia pun menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi taman tersebut,
lalu bagus pun duduk di sebelahnya, mengeluarkan sepuntung rokok dan ikut menyalakannya juga "apa kau sudah mendapatkan informasi yang kubutuhkan?" tanyanya
"hmm, tapi sebelumnya apakah aku boleh bertanya?" tanya darius
"apa itu?"
"apa yang akan kau lakukan pada arial kalau benar ia seoarang alat pembunuh yang kuciptakan?"
bagus menghisap rokoknya itu dalam lalu mengeluarkan asapnya dengan tenang "tidak ada, hanya saja apa itu bisa menjamin keselamatan putriku mengingat ia menjalani hubungan dengan seorang pembunuh?"
"arial anak yang sangat manis sebenarnya, bahkan dia melakukan ini semua demi ibu dan juga adiknya, dan yang membuatnya menjadi seorang pembunuh itu aku, sebenarnya ada sedikit rasa bersalah padanya tapi mau bagaimana bukankah kau mengerti apa alasanku sebenarnya?" timpal darius
"dendammu tidak akan habis darius, itu hanya akan membuat arial menjadi monster yang lebih jahat lagi, bukankah semakin ia banyak membunuh maka semakin banyak musuh yang akan muncul, aku hanya tidak ingin putriku masuk dalam kandang singa hanya karena ia menjalin hubungan dengannya"
"aku akan menjamin semua itu darius, jujur saja aku bahagia ia bisa mendapatkan apa yang dia rindukan saat ini, bukankah putrimu juga merasakan hal yang sama"
bagus menghela nafasnya, di tatapnya langit yang mulai menggelap "aku hanya tidak tahan kalau grietta akan terluka karena tau yang sebenarnya"
"maka jangan kau bocorkan! biarkan ini berjalan sampai selesai dan aku berjanji padamu akan melepaskan arial demi anakmu, aku akan berusaha menjaga rahasia ini, tapi aku juga butuh bantuanmu untuk tetap diam dan tidak mengatakan apapun, anggap saja kau buta dan tuli tentang ini semua"
setelah itu pun mereka terdiam tanpa bicara apapun, mencoba menikmati pemandangan langit yang mulai menggelap
sedangkan grietta dan arial kini tengah menikmati indahnya air mancur yang berada di area bellagio hotel,
mereka memandangi air mancur dan sesekali menatap langit yang mulai menampakan semburat jingga,
arial dan grietta memutuskan untuk menikmati las vegas saat malam hari, menurut arial vegas sangat indah saat malam, dan benar saja yang dikatakannya, mulai dari lampu kota yang mulai menghiasi setiap sudut kota, orang-orang mulai keluar saat malam hari,
tidak henti-hentinya grietta menyatakan kekagumannya pada kota ini, ia bersyukur bisa menikmatinya bersama seseorang yang ia sayangi,
mereka pun akhirnya melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki, grietta yang terus memaksa untuk menikmatinya dengan berjalan, sebenarnya arial tidak setuju dengan ide itu tapi grietta terus saja merengek karena ingin menikmati perjalanan mereka dengan jalan kaki,
mereka melewati bellagio hotel, lalu berjalan menuju Eiffel Tower Viewing Deck, dan seperti biasa arial akan memotret kekasihnya itu, dan tidak lupa mereka juga meminta tolong kepada orang sekitar untuk mengabadikan moment tersebut,
lalu mereka masih berjalan menikmati indahnya kota las vegas hingga langkah kaki mereka terhenti di sebuah tempat bernama Jubille!
tempat dimana biasanya akan diadakan pertunjukan misal seperti opera,sirkus atau yang lainnya, dan kejutan! ternyata arial sudah membeli tiket untuk menonton pertunjukan disana,
grietta pun terlihat sangat antusias saat melihat screen yang menunjukan begitu banyak menampilkan gambaran pertunjukan yang akan diadakan,
aril memilih tempat duduk pas di tengah-tengah sehingga mereka benar-benar nyaman menikmati pertunjukan yang ada,
sekitar satu setengah jam mereka menonton pertunjukan malam itu, dan waktu sudah menujukan bahwa pertunjukannya akan selesai, dan benar saja, sapaan lagu selamat tinggal sudah di lantunkan, dan mereka pun keluar dari area tersebut,
arial melihat jam tangannya dan waktu sudah menunjukan pukul 8 malam, dan ini waktunya makan malam dan tentu saja waktu grietta untuk meminum obatnya,
segera mereka mencari restoran di sekitar tempat yang tadi, dan di dapatnya sebuah restoran steak yang berjarak tidak jauh dari tempat mereka sebelumnya
setelah menunggu sekitar 15 menit akhirnya mereka di perbolehkan masuk ke dalam restoran, ya itu di karenakan mereka melakukan reservasi secara mendadak dan harus menunggu satu orang selesai baru mereka boleh masuk
setelah duduk, arial dan grietta membaca menu dan memilih salah satu dari menu yang disediakan, mereka memlilih tenderloin steak dengan saus mushroom dan tidak lupa segelas orange jus untuk grietta dan bir untuk arial,
sebenarnya grietta ingin menikmati steak dengan segelas wine tapi mengingat ia harus meminum obatnya jadi diurungkan niatnya tersebut,
mereka menikmati steak yang sudah tersaji diatas meja mereka, perlahan tapi pasti mereka menikmati suap demi suap tenderloin steak dengan tingkat kematangan medium rare dan saus mushrom yang creammy seperti satu paket lengkap malam itu
tak lama mereka pun selesai dan langsung keluar dari restoran karena sudah ada yang mengantri setelah mereka, dan mereka memutuskan untuk duduk sejenak diarea sekitar, dan benar saja saat ingin duduk di salah satu sudut di daerah tersebut, grietta dan arial mendapati seorang penyanyi jalanan yang sedang menyanyikan sebuah lagu
grietta pun menarik arial untuk mendekat ke area penyanyi teresbut, dan saat mereka mendekat sang penyanyi sudah sampai pada akhir lagu, lalu arial berinisiatif untuk mendatangi penyanyi tersebut dan meminjam gitarnya,
grietta sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan oleh kekasihnya itu, lalu arial pun melakukan check sound pada microphonenya, dan sedikit menyetel gitarnya, setelah dirasa pas, arial pun menatap grietta
"this is for you" ucap arial sembari menunjuk grietta dan membuat pandangan orang disana tertuju pada wanita itu
arial menyanyikan lagu dari ed sheeran yang berjudul perfect,
dari awal lagu itu dinyanyikan grietta tidak bisa menahan senyuman di wajahnya hingga setetes air matanya lolos begitu saja dari pelupuk matanya, begitu dalam dihayati suara arial hingga ia tak bisa menahan air matanya itu,
terlebih arial menyanyikan lagu tersebut dengan pandangan yang tak lepas dari kekasihnya itu, diamati wajah grietta yang semaikin hari membuatnya semakin tak ingin melepaskannya,
ia sudah bertekat apapun yang terjadi grietta adalah wanita yang selamanya ingin dibahagiakannya, lirik demi lirik dinyanyikannya dengan penuh penghayatan hingga ia sampai di penghujung lagu yang ia nyanyikan,
saat petikan gitarnya berakhir, dan ia melepaskan gitar tersebut dan tidak lupa ia juga memberi beberapa lembar uang ke dalam topi sang penyanyi, lalu tiba-tiba grietta menghantamnya dengan pelukan yang erat, dia pun membalas pelukan kekasihnya itu
lalu ia meregangkan pelukannya dan mengambil kedua pipi kekasihnya itu dan mendekatkan bibir mereka, lalu kecupan pun terjadi malam itu, yang berhujung pada lumatan manis yang memabukan, hingga mereka tersadar sedar tadi orang memperhatikan dan memberika tepukan meriah untuk mereka berdua,
arial pun melaukan bow dan mereka pergi meninggalkan area tersebut, tapi langkah kaki grietta terhenti membuat arial pun ikut berhenti, ia menoleh kearah kekasihnya itu
"terimakasih" ucap grietta dengan segala ketulusan yang ada di hatinya
"kamu adalah orang yang sampai maut pun akan ku perjuangkan" lalu arial memeluk erat grietta
dan hari pertama di las vegas yang begitu indahnya sampai mereka tidak bisa membayangkan lagi betapa indahnya hari-hari selanjutnya.
"memang benar ya apa yang dikatakan semua orang, wanita akan menjadi seorang ratu apabila bertemu seseorang yang tepat! dan aku salah satu buktinya"
-Grietta Edelweis Raharjo-