Chapter 2 - Gadis Kaku

4 Agustus 2018

.

Diriku yang masih dikuasai oleh euforia menjadi siswa SMA, mulai membuka diri terhadap pertemanan yang lebih luas. Kesempatan itu muncul, ketika salah satu temanku datang ke kelas dan mengajakku untuk mengadakan malam keakraban dengan sekolah wanita yang terletak di Jalan Sabirin.

.

Aku pun menjadi panitia sekaligus MC pada makrab itu, bersama dengan ketiga temanku. Makrab diadakan pada hari Sabtu, dan bertempatan di Secret Garden Resto. Aku pun rela memberikan uang jajanku selama 3 hari, demi mengikuti makrab tersebut, dan tentunya.. ada keinginan terpendam di dalam diriku untuk mencari pacar, dalam kisaran umur yang tergolong masih muda (15 tahun).

.

Waktu pun berlalu, dan berbagai dinamika telah berjalan dengan seru. Aku pun memutuskan untuk pergi ke toilet sebentar.. setelah menyelesaikan urusanku, tiba-tiba ada seorang gadis dengan pakaian serba hitam, yang datang terlambat sekitar 30 menit semenjak malam keakraban dimulai.

.

Gadis tersebut langsung duduk sendiri di bagian paling samping. Ia hanya bisa menundukkan kepalanya, seolah-olah sedang dikuasai oleh perasaan malu yang tak terbendung. Ketika permainan sudah selesai, semua teman-temanku mulai memencar, dan menikmati waktu untuk bersantai ria.

.

Aku memutuskan untuk mengamati gadis tersebut secara diam-diam, dan mengumpulkan keberanian untuk berkenalan sekaligus menemani, demi menghilangkan kesendirian yang sedang dialaminya. Namun aku terlambat, salah satu temanku telah menemaninya terlebih dahulu.

.

Meskipun aku baru mengamatinya sekilas, entah mengapa terdapat perasaan kecewa yang muncul di dalam diriku. Kekecewaan itu muncul bukan karena temanku, namun karena kesalahan diriku untuk membiarkan perasaan takut mengalahkan kesempatan yang ada.

.

Aku pun berpikir, bahwa ini mungkin bukan saat yang tepat untuk berkenalan dengannya. Malam keakraban berakhir pada pukul setengah 10 malam, sebelum diriku memutuskan untuk pulang.. aku memberanikan diri untuk berkenalan dengannya, sekaligus menanyakan nama akun instagramnya. Jujur, dia ternyata merupakan gadis yang asik.. hanya saja dia terlalu malu untuk menunjukkan sisi aslinya kepada orang baru.

.

Aku pun menjabat tangannya untuk pertama kali, dan tertawa geli ketika melihat foto anime yang ia pakai sebagai profil instagram pada saat itu.

.

Dari sekian banyak wanita yang ku ajak berkenalan pada waktu itu, hanya dirinya yang memunculkan kepuasan tersendiri di dalam hatiku. Aku tidak tahu alasannya, namun yang pasti.. perasaan yang kurasakan saat itu ternyata akan mempengaruhi kisah SMA ku untuk kedepannya.