"hari ini aku berkumpul dengan teman-temanku, mereka sudah menikah, dan selalu menanyai tentangku yang tidak pernah membuka soal hubungan percintaan"-raline
"hari ini aku sedang membeli segelas kopi dan aku bertemu dengan sahabat lamaku, yang aku rindukan"-abel
*kami tidak selalu bersama setiap hari, namun aku memiliki banyak ketakutan jika suatu hari kami akan berpisah karena hubungan kami tidak ada kemajuan, aku tidak ingin membuka soal hubungan atau diketahui oleh banyak orang.... dan walau kita tidak sering bertemu entah karena takdir aku membenci pertemuan kita yang seperti ini* raline
"tuk! "maaf, aku tidak sengaja... aku minta maaf" seorang anak yang menabrak abel meminta maaf karena telah menumpahkan kopi dibajunya
"tidak apa apa"abel tersenyum sambil mengelus pelan kepala anak tersebut
"maaf anakku telah mengotori bajumu.... abel! ini abel kan? aku merindukanmu sudah lama kita tidak bertemu" seorang wanita memeluk abel "
"wah, aku juga merindukanmu sudah lama kita tidak bertemu"
" setahun yang lalu rambutmu panjang bukan? aku melihatnya waktu ada pertemuan alumni kita, rambut panjang tidak cocok denganmu"
"benarkah? aku rasa semua model rambut cocok saja,dan kamu yang dulu tepos sekarang pantatmu sudah berisi, apa karna sudah melahirkan?. kamu sedang sibuk?bagaimana kalau kita minum kopi sambil mengobrol dulu
"aku tidak sibuk sekarang , sejak punya anak aku sangat sibuk, tapi sekarang aku dengan adikku, dia bisa menjaga rasya anakku sementara kita mengobrol"wanita tersebut menggenggam tangan abel
"dulu waktu sma kita sering main dance game itu ayo kita coba, ini membuat ku nostalgia saja"abel mengajak wanita yang bernama rin untuk bermain salah satu game yang berada didepan cafe
"aku ambil yang tango biar keren, lagian aku sudah lama bercerai dan jarang menari"
"ganti yang lain saja, aku tidak mau memegang pantatmu"
"bukanya dulu kau suka mengintipku tukar baju? aku tahu lo tidak usah malu "
"uwek, apa aku tidak punya pekerjaan lain? buang saja imajinasimu kalau membahas masa lalu"
"ayo kita mulai"rin menarik paksa abel untuk menari tango denganya, ia melingkarkan tanganya dileher abel
"rin, aku pikir kau sudah lupa, aku merasa kita masih sma saja"
"benarkah bukanya dahulu kau sering melihat dadaku yang terlihat meletus dalam seragam,sekarang semakin besar lo"
"oh benarkah? memuji diri sendiri tidak baik lo"
musiknya berhenti ,rin dan abel diam sambil menatap
"abel, aku harap kita dapat menghabiskan waktu bersama sama,seperti dulu aku menyesal telah menikah
....raline! coba lihat baju yang digunakan erika sangat mirip dengan baju yang kamu kenakan satu bulan yang lalu, sudah jelas dia menirumu, dia kepengen terlihat mirip denganmu.... raline! heiii, kamu bengong kenapa? "raline menatap keluar disebelahnya yang dibatasi kaca dan kemudian berjalan menuju pintu keluar kafe
"berani sekali kau dengan wanita lain"raline berlari kencang menuju abel dengan rambutnya yang terurai
"cup! "raline mencium kilat bibir abel yang dilihat banyak orang sambil memeluknya
"eehhhh.... "abel terkejut dan wajahnya memerah karna malu
"itu raline'lihat dia berciuman didepan public"
rin hanya terdiam melihat raline yang berada sangat dekat dengan abel
"ambil gambar! itu raline! "orang semakin ramai menggerubungi mereka bertiga... abel memeluk raline dan membawanya keluar dari kerubungan sedangkan rin hanya diam mematung dan terdorong kesana kemari oleh publik
"kenapa kau melakukan itu? bukanya masalah jika gambarmu beredar? "
"aku lebih takut kau memadu kasih dengan teman sma mu yang berdada besar dan centil itu"
"dia tidak centil, walau dia berdada besar...dia hanya bercanda, kami selalu seperti itu dari dulu, karena kami teman dekat "abel menghentikan mobilnya dan menatap kepada raline yang duduk disampingnya
"oh jadi kau mengakui kalau dia memiliki dada yang besar, aku tahu dadaku tidaklah besar, dan diumurku yang segini memang banyak kalah dari wanita tadi, pantas saja kau selalu mengintipnya... kenapa tidak bangun saja keluarga bahgia denganya dan bercinta setiap hari"raline marah dan turun dari mobil
"tunggu raline!!! duh makin gawatt, kalau seperti ini kalau aku menangis apa dia akan memaafkan? "abel kebingungan dan mengejar raline
"lepaskan! "raline marah kepada abel yang menarik tanganya
"ini tidak ada hubunganya denganmu, ayo kita masuk, kamu tidak sama denganya"
"oh jadi dia lebih dariku? lepaskan kalau begitu jangan pernah telpone aku jika kau bilang ini ituu, atau mau curhat tentang imajinasi kekanak kanakanmu, dan jangan panggil aku"
"abel semakin bingung karena ia makin memperburuk suasana"
"cup! abel yang memulai mencium raline dan memeluknya
"kau pikir dengan menciumku semua masalah selesai? sialan kau makin membuatku kesal"
" heh? raline dengarkan aku dulu! "abel membuat raline berhenti dan mendengar penjelasan abel... aku tahu kadang aku bisa menjadi istimewa bagi orang lain, entah karena apa. tapi bagiku raline adalah yang paling istimewa
"kau keGEERAN,kau pikir aku akan termakan kata kata manismu itu, jika kau mau yang lebih besar aku punya banyak balon dirumah, kau bisa mengambil semuanya
"heh? balon? raline aku akan kembali pada rin jika kau tidak kembali! aku akan mengajaknya menonton bersama, aku akan mengajaknya makan nasi goreng kesukaanmu bersamanya semuanya bersama! "
"huh kau pikir aku akan terkecoh, cup raline meninggalkan lip mattenya dikemeja putih abel... pergi bersamanya warna lipnya dan dikemejamu berbeda, lakukan segalanya bersamanya sepertinya dia janda, kau memang suka yang seperti itu bukan, dasar makhluk rendahan! "
"raline berjalan sambil airmatanya mulai keluar dan membelakangi abel
abel perlahan melangkah dan memeluk raline dari belakang
"aku tidak bisa melakukan semua itu jika bukan denganmu, setiap hari aku hanya memikirkanmu, aku tidak bisa melepaskanmu begitu saja,maafkan aku tidak mengertimu dari awal karena aku berfikir cintaku padamu tidak akan goyah hanya karna hal seperti itu, makanya aku tidak sadar jika kau hanya takut kehilanganku saja" abel memeluk erat raline
"bahkan diribuan bintangpun dirimu akan selalu lebih bersinar dari apapun,karena aku hanya perlu mengatakan aku mencintaimu dan dunia ini seperti sempurna karena kau menutupi segala kekurangan dalam hidupku, tidak sedetikpun aku merasa bimbang untuk memutuskan bersamamu, aku tidak peduli orang akan mengatakan apa yang penting aku harus memilikimu dalam hidupku " raline
"ketika aku sendiri dan menatap langit aku selalu merasa kekurangan dan bosan dengan kehidupanku namun saat bertemu denganmu semua bukanlah tanpa apa apa, tapi itu adalah keajaiban baru yang paling bahagia denganmu, paling kusyukuri. cintaku sejak pertama bertemu denganmu, kini hingga nanti tidak akan pernah berubah