Chereads / Thoughts (You & Me) / Chapter 15 - He Stole My First Kiss

Chapter 15 - He Stole My First Kiss

Akibat Reno mengajaknya semalam ke rumah pohon dan baru pulang jam 3 pagi tadi, Rania jadi terlambat bangun hari ini.

Rasanya kepala dan badannya menempel dikasur berwarna pink miliknya.

"Rara ayo bangun sayanggg.." kata Mommynya.

Rania menggeliat, "Gamau Mom. Rara gamau sekolah. Rara masih ngantuk," katanya.

"Gamau sekolah?!" tanya Mommynya.

"Iya gamau sekolah mom."

Mommynya pun pergi dari kamarnya dan meninggalkan Rania sendirian.

Tumben banget Mom ngizinin gue buat gak sekolah, asik rejeki anak soleh.

Rania pun kembali melanjutkan tidurnya. Ia kembali menelusuri mimpinya yang sempat terinterupsi tadi.

"Tuh Ren, coba kamu bangunin deh. Kayaknya kalo kamu yang bangunin, Rara bakalan bangun," kata Franda.

Dahi Rania menyerngit bingung, kenapa ada suara mommy ya di mimpi gue juga?

"Oke tante," balas Reno.

Terus kenapa ada suara si kutu kupret Reno juga dimimpi gue?

Reno pun duduk disisi kasur Rania. Ia tersenyum melihat Rania tidur seperti itu. Rasanya pengen ia cium saja. Eh?!

Perlahan-lahan Reno menoel Rania, "Ra bangun Ra udah pagi. Lo sekolah kan?"

Anjir dan sekarang Reno nyentuh gue. Gue mimpi apaan sih ini?!

"Ra? Buset dah calon istri gue kenapa kebo banget sih?!" Reno mendelik sebal. "Ayo bangun nenggg!"

Rania menggeliat lagi, "Elah bawel lo. Udah sana pergi! Gue masih ngantuk! Ini semua gara-gara lo kemaren malem nyulik gue dan baru balikin gue jam tiga," katanya.

Reno terkekeh kecil, "Lo bangun atau gue cium?"

"Mau gue cium?" Kata Reno.

Hening

Tidak ada jawaban.

"Oh nantangin gue? Gue sih gak masalah kalo nyium lo. Itung-itung rezeki gue dipagi hari," kata Reno.

Masih tidak ada jawaban juga.

Oh nantangin gue ya si eneng. Reno tersenyum jahil.

Cup!

Sebuah ciuman mendarat pas dibibir mungil milik Rania.

Mata Rania langsung melotot, rasa kantuknya telah hilang akibat kelakuan Reno barusan, "RENO!!! LO GILA!!!" Rania mengelap bibirnya kasar. "Lo ambil first kiss gue!!!"

"Siapa suruh gak mau bangun-bangun? Yaudah gue cium aja. Tuhkan kebukti, lo jadi seger. Apa mau gue cium lagi?" tanya Reno. "Lagian gue kan juga yang bakal jadi first kiss dan last kiss lo nanti." Reno tersenyum menggoda.

Rania mengerucutkan bibirnya, "Najong!"

"Udah sana cepetan mandi, mau gue cium lagi biar lo mandi hm?"

"No, Thankyou." Rania mendengus. "Iya gue mandi sekarang. Udah lo ngapain masih disini? Sana kebawah! Gimana gue mau mandi kalo lo-nya aja masih disini?" tanya Rania.

"Bagus. Gak perlu gue mandiin sekalian?" Reno tersenyum jahil.

"Dasar mesum!"

"Yaudah gue tungguin dibawah ya Ra. Jangan lama-lama kalo gamau gue yang mandiin." kata Reno.

Rania mendengus sebal, "Amit. Iya udah sana elah bawel banget kayak mak mak kosan!"

"Galak banget sih. Iya iya gue pergi!" Reno pun akhirnya keluar dari kamar Rania dan menunggu Rania dibawah.

〰〰〰

Tak lama kemudian mobil Ferarri F60 berwarna biru sudah tiba di SMA Anjaya.

Reno yang telah memarkirkan mobil tersebut dengan rapih kemudian melihat ke kursi penumpang disebelahnya. Seulas senyum tiba-tiba tercetak jelas dibibirnya.

Secepet itu dia tidur lagi?

Perlahan tangan kirinya mengelus rambut milik Rania, "Ra.. Bangun." katanya selembut mungkin.

Rania menggeliat seketika, kemudian membuka matanya perlahan, "Eh?! Udah sampe? Loh kok lo gak--"

"Haduh salah deh gue kayaknya bangunin lo. Mendingan lo tidur, lebih anteng." Reno mendengus. "Tapi gak juga sih, lo tidur lebih kayak babi dibanding kayak manusia."

"Ih! Jahat banget! Oke fix gue gamau dianter lo lagi. Gue bisa bawa mobil sendiri," kata Rania sebal.

Reno mencubit hidung Rania, "Ututututuu rayang, jangan ngambek donggggg.." rayunya.

"Rayang? Apaan tuh rayang?" tanya Rania bingung.

"Rayang sama dengan Rania Sayang."

Pipi Rania blushing seketika, "Ap-apaan sih Ren..? Gak lucu deh."

"Gak lucu? Liat tuh pipi lo merah kayak kepiting baru mateng." Reno terkekeh pelan.

"Ah udah ah sebel fix gue sama lo Ren."

"Iya iya rayang becanda," kata Reno.

Rania berdecih, "Jangan panggil gue rayang karena nama gue Rania dan gak ada embel-embel sayang. Dan satu lagi, gue bukan sayang lo." katanya.

"Kalo lo jadi sayangnya gue, lo mau?" tanya Reno menatap pas dimanik mata Rania.

Deg

Rania paling tidak bisa ditatap seperti itu. Apalagi ditatap seperti itu sama Reno. Karena ia tidak bisa menahan degup jantungnya yang mulai berdetak tak karuan saat ia melakukan itu.

Tbc

***