Sehangat Musim panas, Sentuhan lembut Aku ingin selalu mendekapnya.
Aku mengantarnya pulang, lalu aku juga berpamitan kepadanya untuk pulang juga. rasa lelah, namun juga membahagiakan buatku.
Ibu masih belum pulang, Aku sangat ngantuk aku rasa aku tak akan bisa menunggu kepulangan ibu.
"Kamu kembali." ucap seseoarang wanita kepada ku, Berpakaian serba putih, ia mendekati ku dengan berjalan begitu anggun.
lalu kemudian menuntun diriku, mengajak ku entah kemana, ia tak sepatah kata pun berbicara kepada ku.
"Tunggu, kita mau kemana?" tanya ku kepadanya menghentikan langkah ku, dan ia pun ikut terhenti langkahnya, ku lepaskan ngenggaman tangan nya.
"Aku akan tiba, disaat ia tak bersama mu. dan aku akan pergi, disaat ia sudah kembali bersama mu." ucapnya lalu menghilang sekejap mata ku.
"Nak bangun!" seru ibu, sentak aku pun terbangun, dengan penuh kebingungan.
"Nanti tolong ibu ya, sebagai upahnya ibu kasih uang jajan nantinya."
Rumah makan ini biasanya tak lah sepi, entah kenapa hari ini begitu sepi. kata ibu sih biasanya hari ini memang selalu sepi, tapi bila sepi lantas kenapa ibu menyuruhku untuk membantu mereka?
"Emangnya saat tahun baru, kamu engak mau ajak pacar mu untuk jalan-jalan. menikmati kembang api dipergantian tahun baru?"
Ibu emang yang terbaik, ia mengetahui apa yang aku inginkan.
Mudah-mudahan saja beberapa hari kedepan aku bisa membuat apa yang aku ingin menjadi kenyataan, namun... tentang mimpi itu aku mulai berpikir apa yang wanita itu katakan.
saat kebahagian mulai direnggut dari diriku, saat itu pula aku sadar bahwa itu tak lah kekal.
"Kita memiliki kebahagian yang ada disekitar kita, Waktu berjalan tanpa kita sadari, kilatan petir di musim hujan menambah cerita dalam keseharian kita berdua."
Tinggal 9 hari lagi, dan disaat itu pula aku akan tabah bila ia harus pergi dari ku untuk sekian kalinya, apakah aku akan melupakan kembali, tentang dirinya?
kebahagian bukan suatu keburukan, namun juga bisa jadi menyakitkan.
langkah kaki kemeranaan, berjalan menapaki setiap jalan berkerikil tajam.
"Huruf A adalah awalan, Namun... awalan juga punya pengakhiran."
Kau dan aku sudah terbiasa dengan pengulangan kisah kasih dalam cerita yang kita buat, tragedi, dan korban. memenuhi hubungan kita, kepahitan yang nyata, dan ilusi selalu menghiasi lika-liku percintaan kita, lalu kapan ini berakhir.
"Aku akan tiba, disaat ia tak bersama mu. dan aku akan pergi disaat ia sudah kembali bersama mu."
kalimat itu menggema di telinga ku, apa maksud dari ucapan itu, saat aku menginginkan memimpi itu untuk penjelasan, mimpi itu tak kujung datang.
"Perasaan ini tetap sama seperti dulu, ia akan utuh selamanya, walaupun raga ku akan hancur."
Kata apa yang harus aku ucapkan kepada dirinya, disaat aku mengetahui semua tak lagi sama, awal yang indah kadang tak selalu berakhir indah.
"Sampai jumpa lagi."
berapa kali lagi ucapan itu harus ku dengar, berapa kali ini akan terulang?
"Kita akan bersama lagi."
aku sudah bosan akan hal ini.
"Lupakanlah aku."
Dan pada akhirnya aku terus saja melupakan dirinya, dan kembali lagi pada dirinya.
"Kenapa ayah ku melindungi dirinya disaat rekan-rekannya ingin menangkap Dia?"
rahasia ini sampai kapan pun tak akan pernah terungkap.
"TOLONG JANGAN PERGI RAHA, TOLONGLAH JANGAN PERGI LAGI DARI KU!"