Pagi ini Hana sedang bersiap-siap untuk pergi ke kantor Jihwan, mengenakan kemeja putih dibalut blazer oversized warna dongker dengan jeans panjang berpotongan lebar dan sepatu oxford tanpa tali di kakinya, ia sengaja menampilkan dirinya dengan kesan professional agar bisa menarik calon boss nya, first impression itu penting! batinnya.
Hana sudah mengganti jadwal kuliahnya ke kelas online semua agar bisa lebih fokus bekerja, lagipula kelas yang ia ambil semester ini hanya kelas tambahan dan tidak terlalu banyak, hanya saja sebenarnya sayang sekali untuk kelas Prof. Jung karena mendapatkan SKS di kelas beliau itu susahnya minta ampun dan harus berebut dengan mahasiswa lain, pokoknya siapa cepat dia dapat. Beruntung waktu itu Hana bisa mendapatkan salah satu kursi di kelas beliau.
Tapi mau bagaimana lagi, hutangnya harus segera dilunasi. Andai saja dia tidak ceroboh, andai saja dia tidak menginjak handphone itu, Andai saja.... Ah! sudahlah nasi sudah menjadi bubur. Hana menggeleng-gelengkan kepalanya untuk membuang jauh-jauh pikiran itu.
Ia berjalan gontai menuju halte bus di dekat kampus, Jihwan sudah bilang padanya untuk langsung saja masuk ke kantornya jika sudah sampai karena dia akan menunggu Hana. Bus pun berhenti di depannya, lalu Hana segera masuk ke dalam dan duduk di salah satu kursi dekat jendela, hatinya sedang riang sekaligus gugup, ia belum pernah berhubungan dengan dunia hiburan atau dunia keartisan sebelum ini, jadi ia juga sedikit takut dan khawatir kalau nanti ia melakukan kesalahan dan membuat Jihwan oppa malu.
Jihwan memang bekerja di salah satu agensi keartisan yang lumayan mumpuni di Korea yaitu Moonlight entertainment.
Agensi ini tercatat sudah menelurkan beberapa bintang emas mereka, ada yang sudah jadi aktor terkenal sekaliber Lee Min Ho, ada yang sudah menjadi idol grup besar dengan fandom raksasa di seluruh dunia, dan artis yang paling menjadi sorotan dari agensi ini adalah Kang Junhyuk, ia adalah seorang penyanyi mantan anggota idol grup yang juga besutan Moonlight, hanya saja ia memutuskan hengkang dan ber-solo karir, ia juga diketahui merambah dunia akting, tapi jangan ditanya kualitas aktingnya, sudah disepakati kalau akting Kang Junhyuk benar-benar memuaskan mata para penikmat drakor di dunia, salah satunya Hana. Kang Junhyuk merupakan salah satu aktor favoritnya.
Tak terasa bus yang ia tumpangi sudah sampai di halte dekat kantor Jihwan, Hana turun lalu segera berjalan kaki menuju kantor Jihwan tapi sebelumnya Hana berpikir lebih baik ia mengabari Jihwan kalau ia sudah sampai, ia pun mengirim chat pada Jihwan.
Hana:
Oppa, aku sudah dekat kantormu.
Jihwan:
Oke, akan ku tunggu di lobby.
Hana:
Oke Oppa!
Hana berjalan riang, Jihwan benar-benar baik padanya seperti abang kandung sendiri, meskipun Hana tidak tau rasanya punya abang, karena dia adalah anak tertua dan punya seorang adik laki-laki yang masih SMP.
Ia bersyukur punya Jihwan oppa dan Sohee disini, berkat mereka, Hana bisa menanggulangi home sick yang kerap kali menyapa hatinya. Hana merasa punya keluarga baru disini, orangtua Jihwan dan Sohee pun sangat baik pada Hana. Kadang Sohee mengajak Hana ikut jika ia akan pulang ke rumah orang tuanya.
"Oppa!"
"Oh, Hana-ya Annyong! sudah sampai? Apa perjalananmu kesini lancar?"
Jihwan memberondong pertanyaan pada Hana sesaat setelah melihatnya masuk ke Lobby kantor.
"Hehehehe..Annyong haseyo oppa, perjalananku lancar!"
jawab Hana dengan senyum menggemaskan pada Jihwan, membuat Jihwan mencubit pipi Hana.
"Aww.. sakit oppa, jangan seperti itu" ujarnya cemberut, berpura-pura ngambek.
"Hahahah...aku gak tahan, kamu lucu sekali Hana" Jihwan terkekeh.
Sebenarnya Hana hampir saja tidak bisa fokus karena takjub saat masuk ke lobby tadi, banyak sekali artis yang sering ia tonton di TV berpapasan dengannya, tapi ia tidak boleh seperti itu, ia harus membiasakan diri mulai sekarang. mereka berjalan menuju lift untuk naik ke atas, ke lantai tempat tim Jihwan berkantor.
Ting! Pintu Lift terbuka, menampakkan kantor yang nampak nyaman dan berwarna cerah, susunan ruangan dan kubikel-kubikel karyawan dibuat rapi. desain interior yang minimalis tapi modern dengan aksen warna mencolok di beberapa sudut ruangan membuat kantor di lantai ini tampak menyenangkan.
Hana memandang dengan kagum, untuknya yang anak desain, ini adalah surga mata. Tampak sebuah dinding tak terlalu lebar di sisi barat kantor ini yang masih polos, dalam pikirannya sudah terbayang apa yang bisa ia gambar di sana untuk menjadi sebuah mural yang bisa mempercantik ruangan ini.
"Ayo, kenapa malah bengong?" tanya Jihwan menyadarkan Hana dari pikirannya.
"Ah! Maaf oppa, kantornya cantik sekali hehe"
"Hahahah... memang dibuat agar para karyawan betah bekerja"
"Wah, keren! heheh"
"Hahahaha...memang! kantor siapa dulu?" Jihwan menyombong.
"Hahahah...oppa bisa aja"
Tok tok tok
Jihwan mengetuk pintu sebuah ruangan berpintu kaca di sudut kantor lalu langsung membuka pintunya dan menjolokkan kepalanya ke dalam ruangan itu.
"Timjang-nim! Aku membawa pengganti Yonhee"
"Oh? Sudah datang? Suruh dia masuk"
Jihwan membalikkan badannya menghadap Hana kembali, lalu memberi kode pada Hana untuk ikut masuk ke dalam ruangan itu bersamanya.
"Annyong haseyo Timjang-nim, saya Hana Subekti. Mohon bantuannya"
Sapa Hana sopan pada bos Jihwan tersebut.
"Namamu Hana?"
"Ya benar Timjang-nim"
"Nama yang bagus, kau mahasiswa?"
"Ah, terimakasih. Benar Timjang-nim, saya mahasiswa dan akan segera lulus."
"Baiklah, mulai besok masuklah sebagai karyawan magang, jika kerjamu bagus aku bisa pertimbangkan untuk mengambilmu jadi karyawan tetap" ujar Park Seochol, nama dari Timjang mereka ini. Mendengar itu, Hana mendelik senang, lalu menoleh pada Jihwan di sampingnya yang ternyata sedang tersenyum pada Hana, Hana membalas senyum Jihwan dengan senyum senangnya lalu kembali menatap bosnya.
"Kamsahamnida, saya akan berusaha dengan baik, terimakasih atas pertimbangannya"
ucap Hana tulus sambil membungkukkan badannya.
"Ya..ya...berbaurlah dengan baik, kau akan menggantikan tugas Yonhee. Jihwan akan menjelaskan apa saja yang akan kau kerjakan." Seochol bicara dengan ramah dan baik sekali pada Hana, membuat Hana bersyukur.
"Ya, saya paham, terimakasih banyak Timjang-nim, saya permisi" Hana berpamitan dengan sopan. Di Korea, adab dan kesopanan adalah hal nomor satu yang harus dijaga agar orang menyukai kita, apalagi di lingkungan kerja seperti ini.
"Bagaimana? Park Timjang orang yang baik kan?" tanya Jihwan sembari berjalan di samping Hana menuju meja yang akan Hana tempati nanti.
Hana mengangguk antusias.
"Iya oppa, aku sampai takjub. Dia ramah sekali."
"Hehehe, dia memang seperti itu, tapi agak berbeda dengan produser kita."
"Oh ya?"
"Ya, Yoon PD-nim sebenarnya baik, hanya agak kaku saja dan karena tekanan pekerjaan biasanya dia akan mulai sensitif juga gampang marah, jauh-jauh saja kalau dia sudah mulai begitu"
"Aaah...baiklah oppa, aku mengerti" Jawab Hana sambil mengangguk-angguk paham.
"Anak pintar!" balas Jihwan sambil.mengacak rambut Hana.
Jihwan punya jabatan yang sudah cukup bagus di kantornya maka itu bisa merekomendasikan orang untuk bekerja di sana, sebenarnya Jihwan punya wajah yang tampan seperti hal nya Sohee yang cantik dan Jihwan sudah kerap kali di tawari agensinya sendiri untuk debut menjadi seorang artis, tapi Jihwan selalu menolaknya dan memilih bekerja di balik layar.
"Nah! ini dia meja mu Hana" Jihwan menunjuk salah satu meja di sebuah kubikel berisi 6 buah meja yang terbagi menjadi 2 sisi dan saling menyatu berhadapan, masing-masing 3 buah meja berjejer.
Ada 1 meja kosong di sana yang berarti itu adalah tempat milik Hana mulai hari ini.
"Waaah....keren sekali" ujar Hana girang membuat Jihwan terkekeh.
"Nikmatilah hehehe" kata Jihwan
"Jihwan oppa! Apa dia pengganti Yonhee yang kau bilang kemarin?"
Seorang perempuan dengan pipi chubby tapi imut bicara pada Jihwan, wanita itu kira-kira seumuran dengan Hana tapi ia tidak kuliah dan langsung bekerja setelah lulus SMA dulu.
"Ya, kau baik-baiklah padanya Sua, dia ini adikku"
"Tentu sajaaa oppa...jangan khawatir! Annyong...aku Kim Sua, senang bertemu denganmu.." sapa Sua dengan ceria dan melambaikan tangannya pada Hana denga senyum sumringah di bibirnya.
"Annyong haseyo...aku Hana, senang bertemu denganmu Sua" balas Hana tak kalah ramah.
"Eeii...bicara santai saja padaku, kurasa kita seumuran. Mohon bantuannya yaa"..
"Hahaha...baiklah, kau juga bicara santai saja padaku Sua, aku juga mohon bantuannya" Hana membalas dengan sedikit membungkukkan badannya pula.
"Yeiy!..aku senang punya teman seumuran disni!! pekik Sua girang.
Hana hanya terkekeh. Selanjutnya ada beberapa orang lagi yang datang ke arah mereka, dan jelas mereka adalah teman satu kubikel Hana. Mereka adalah Park Minji, 4 tahun lebih tua dari Hana dan pakai kacamata minus, Han Sunmi yang suka sekali dengan kuteks, Yoon Hanmi yang suka makan, dan Jang Jaehyun satu-satunya laki-laki diantara mereka.
Mereka saling berkenalan dan beramah tamah agar bisa bekerja sama dengan baik nantinya, Hana merasa senang karena teman-teman se-timnya adalah orang-orang yang seru.
"Ku bilang aku tidak mau peran itu!"
Suara bentakan seorang lelaki terdengan sampai meja mereka, suara itu berasal dari ruangan Yoon PD-nim yang pintunya sedikit terbuka, kubikel Hana memang lebih dekat dengan ruangan Produser membuat mereka semua yang ada disana bisa mendengar dengan jelas perdebatan itu.
Para senior Hana nampak sudah biasa dengan hal itu dan terlihat cuek saja. Hana yang penasaran kemudian bertanya pada Hanmi;
"Onni, siapa yang berteriak tadi? sepertinya kalian biasa saja mendengarnya.."
"Itu suara Kang Junhyuk, paling juga dia menolak perintah Yoon PD-nim. Memang sudah biasa seperti itu, tak usah heran lagi Hana, kau harus membiasakan diri."
"Kang Junhyuk?" Hana membelalak kaget membuat semua orang disitu tertawa kecil.
"Yah, memang citra dia diluar sangat bagus tapi sifat aslinya itu....sebenarnya menyebalkan" jawab Jaehyun dengan mendekatkan kepalanya pada Hana dan berbisik di bagian ujung kalimatnya.
"Hah?!" Hana terheran dan agak syok dengan apa yang di dengarnya. benarkah Kang Junhyuk orang yang sama sekali berbeda dari image nya di media?
Saat Hana sedang sibuk dengan pikirannya, orang yang sedang ia pikirkan sudah keluar dari ruangan PD-nim dan berjalan melewatinya menuju lift untuk meninggalkan kantor agensi, Hana memandang pada Junhyuk secara refleks tapi kemudian Junhyuk juga melirik tajam padanya sembari tetap berjalan sedikit angkuh sampai masuk ke dalam lift.
Junhyuk melirik pada Hana karena merasa tak pernah melihat orang itu sebelumnya di kantor.
Jihwan yang sedari tadi duduk sedikit menyandarkan pantatnya pada meja Hana sambil melipat kedua tangannya di dada, memperhatikan bagaimana Hana bereaksi atas Junhyuk dan merasa khawatir.
"Hei, tidak usah dekat padanya. Kerjakan saja apa yang jadi tugasmu oke?"
Jihwan menasehati Hana, sambil penepuk pelan pucuk kepala Hana. Ia takut Junhyuk akan menyulitkan Hana nantinya.
Hana hanya mengangguk paham atas ucapan Jihwan padanya dan memang sudah bertekad untuk melakukan yang terbaik agar tak mempermalukan Jihwan, jadi dia sebisa mungkin tidak akan berurusan dengan Kang Junhyuk.