"Syarat?" Adam memicingkan matanya. Masih mencoba menelisik arti tatap bersama kalimat juga senyum yang mengembang di atas paras cantik Davira Faranisa sekarang ini. Ia belum pernah melihat Davira memberi tatapan seperti itu. Ekspresi wajahnya pun terlihat begitu asing untuknya. Selama ini Davira yang ia kenal adalah gadis lugu dengan tatapan polos nan teduh. Meskipun sikapnya dingin dan tak acuh namun setidaknya Adam bisa tahu bagaimana Davira Faranisa yang sebenarnya selama menjalin kasih dengan gadis itu. Davira adalah pribadi yang hangat. Penyabar dan pengertian yang luar biasa besarnya. Davira adalah si pemerhati dan si setia yang tak akan pernah absen dari pandangan Adam Liandra Kin dulunya. Semua yang dibutuhkan oleh Adam selalu mendapat perhatian penuh darinya.