°°°
You are so special.
—esperando—
°°°
"KILLA!" Teriaknya.
"E-eh Rion kok ada dikomplek Killa? Rion tinggal dikomplek ini juga?" Tanya Killa menatap Rion yang sudah lengkap menggunakan seragam sekolahnya sembari duduk dimogenya itu.
Rion menggelengkan kepalanya.
"Gue mau jemput lo!" Ujarnya.
"Hah?"
"Kok Rion tau rumah Killa?" Tanya Killa heran pasalnya tidak ada yang tahu rumah Killa bahkan kedua sahabatnya itu pun tak tahu.
Rion tersenyum. "Apa sih yang gue gak tau tentang lo?"
Killa mengerjapkan matanya, "E-eh.."
"Udah ayo berangkat sama gue, dari pada lo naik angkot nanti telat!" Ujarnya.
Killa menggangguk.
"Rion?" Panggil Killa.
"Hm?" Balasnya.
"Killa enggak bisa naik, motor Rion tinggi banget Killa ga nyampe. Takut jatuh!" Cicit Killa menundukan kepalanya.
Rion tersenyum gemas melihat Killa. "Itunya turunin dulu baru lo naik nanti pegang pundak gue."
Killa mengangguk.
"Nih!" Ucap Rion memberi jaketnya kepada Killa.
"Apa?" Tanya Killa polos.
"Pake buat nutupin paha lo!" Killa menunduk malu sembari mengangguk.
***
"GILA WOI PAGI INI HEBOH BANGET, SEORANG ARION MEMBONCENG CEWE!!" Seru Niel berteriak dikantin. Hanya ada mereka bertiga disini karena yang lain sudah masuk kelasnya masing-masing.
Rion menaiki sebelah alisnya, "Salah?" Tanyanya.
"Ga salah si, but gue sempet ngira lo tuh ga suka cewenya anjirr saking ga pernah deket sama cewe."
"Sialan!" Gerutu Rion.
"Yang penting ganteng," Lanjut Rion pede.
"Ganteng kalo jomblo mah buat apa? udah jomblo ngenes lagi lo." Kata Niel.
Rion memutar bola matanya malas, Rion malas meladenin Niel yang sedari tadi heboh. Ah, bukan hanya Niel tapi anak-anak lain pun begitu.
Emang apa salahnya ia menjemput Killa? Toh Killa gadisnya, e-eh?
Sedangkan Vano menatap Rion dengan pandangan sulit diartikan.
***
Sedari tadi Killa dikerubungin teman kelasnya, mereka menannyakan bagaimana ia bisa berangkat bareng bersama Rion. Mengingat Rion sangatlah anti dengan cewe.
"WOI BUBAR PENGAP GUE NIH," Teriak Rachel yang jengah karena tempat duduknya dan Killa dikerubungi dengan ciwi-ciwi.
Mendengar Rachel mengamuk yang lain pun kembali ketempat duduknya masing-masing dengan kesal.
"Kok bisa?" Tanya Rachel. Killa tidak mengerti apa maksudnya pun berkata. "Bisa apa?"
"Berangkat bareng Rion,"
"Oh, tadi tuh pas Killa lagi dihalte komplek ketemu Rion jadinya bareng deh." Balas Killa.
Rachel mengangguk mengerti.
"Achel kenapa pada heboh gitu, tadi pas turun dari motor juga Killa diliatin terus. Emang ada yang salah ya?" Heran Killa.
"Iya salah" Balasnya Rachel. Killa menundukan kepalanya takut, apa salahnya? ia hanya berangkat dengan Rion.
"Karena lo boncenga sama idola mereka," Lanjut Rachel. Killa menatap Rachel bingung.
Rachel mehembuskan nafas kasarnya.
"Rion itu ga pernah bonceng cewe, bahkan enggak ada yang berani naik motor dia termasuk sahabat-sahabatnya. Bahkan lo juga make jaket dia." Jelas Rachel.
"Jadi?" Ucap Killa.
"Lo yang pertama!"
***
Killa sedang dicafe bersama Rachel dan Nafeeza mereka sudah janjian sedari tadi pulang sekolah.
"Gila Kil berita lo yang berangkat sama Rion heboh banget, nyebar kemana-mana" Seru Nafeeza.
Killa memasukan Es krim-nya santai sambil mendengar ucapan heboh Nafeeza.
"Gue baru kali ini liat Rion izinin orang lain naik motornya anjirr, kaget banget gue pas tau itu lo."
"Lebay lo!" Kata Rachel.
"Emang Rion bener ga pernah bonceng cewe apa?" Tanya Killa.
Nafeeza menggelengkan kepalanya. "Ga pernah, selama gue pacaran sama sahabatnya aja gue ga pernah liat dia deket sama cewe apalagi boncengin cewe gitu bahkan nyentuh motor dia aja orang itu bisa bonyok," Killa mengangang mendengar ucapan Nafeeza.
"Jangan-jangann..." Ucap Nafeeza menggantung.
"RION SUKA SAMA LO!?"
***
Rion membelah ibu kota dengan motornya, ia habis ke super market membeli cemilan karena dirumah sudah habis akibat dua sahabatnya yang tidak tahu diri itu.
Rion menajamkan matanya melihat gadis yang ia kenal sedang duduk dihalte sambil celingak-celinguk.
"Killa?" Ucap Rion. Ya, gadis itu Killa ia sedang menunggu taksi, tadi ia ditawarkan bareng dengan Rachel tapi Killa menolaknya dengan halus karena mereka tidak searah. Sedangkan Nafeeza dijemputnya dengan kekasihnya. Mengingatnya Killa tersenyum miris.
"Lo ngapain?" Tanya Rion.
"Nunggu taksi, Rion ngapain disini?"
"Pulang sama gue!" Ujar Rion.
Killa menggeleng. "Enggak mau, Killa ngerepotin Rion terus!"
"Enggak, gue ga merasa direpotin. Ayo bareng sama gue aja ga ada taksi jam segini," Ucap Rion.
Killa mengangguk.
***
Killa turun dari motor Rion dengan hati-hati, ia sudah sampai depan rumahnya dengan diantar Rion.
"Makasi banyak Rion!" Ucap Killa tersenyum.
Rion mengangguk sambil tersenyum tipis.
"Gue balik ya,"
"E-eh Rion tunggu dulu, Killa mau nanya." Ucap Killa.
Rion menaiki sebelah alisnya menunggu pertanyaan Killa.
"Katanya temen-temen Killa, Emang Rion ga pernah bonceng cewe?" Tanya Killa.
Rion menggeleng, "Ga pernah"
"Sekalipun itu mamah Rion?" Kata Killa. Rion menggeleng kepalanya lagi.
"Tapi kok Rion mau boncengin Killa?" Tanya Killa heran.
Rion tersenyum menatap gadis didepannya ini.
"Karena lo spesial!"