Chereads / ESPERANDO / Chapter 7 - 7. Rumit

Chapter 7 - 7. Rumit

°°°

Karena luka tercipta dari seseorang yang kita anggap istimewa.

—esperando—

°°°

Killa tersenyum mengingat kejadian dia diantar oleh Rion, itu jd mengingatkan Killa kepadanya.

Killa menghela nafasnya. "Harus pura-pura seakan-akan gak saling mengenal." Killa tersenyum kecut.

"Killa gak bakal ganggu hubungan mereka, semoga dia bahagia dengan pilihannya."

***

Laki-laki itu membulak balik kan handphonenya dengan gusar.

"Apa yang harus gue lakuin?"

"Argh rumit"

"Gue gak bisa seakan-akan kita gak saling mengenal. Gue gak bisa menahan perasaan gue."

Laki-laki itu berucap gusar, "Hm telfon gak ya? tapi--"

"Arghh gak! gue gak seharus kaya gini, gue gak mau dia tau."

"Andai kejadian itu gak terjadi mungkin kita masih bersama sampe saat ini." Ujarnya.

Laki-laki itu tersenyum lirih.

"Maaf,"

"Van!" Seorang pria masuk kedalam kamar Vano. Vano menoleh.

"Loh? ada apa yon?" Tanyanya pada Rion.

"Gak mau mampir aja,"

Vano mengangguk paham.

"Apart lu sepi." Ujar Vano.

Vano tersenyum kecil, "Kan gue tinggal sendiri."

Rion mengangguk paham,

***

Killa melangkahkan kaki didepan rumah besar Nafeeza. Tadi Nafeeza menelpon dirinya sambil menangis-nangis ia tidak tahu ada apa dengannya karna khawatir Killa langsung kerumahnya.

tok!tok..

"Assalamualaikum tante." Salam Killa pada ibu dari Nafeeza.

"Waalaikumsalam Kil, nyari Fiza ya?"

Killa mengangguk, "Naik aja keatas dari tadi dia belom turun gak mau makan juga." Ujarnya.

Killa segera masuk kedalam rumah Nafeeza, ia memang sering kerumah Nafeeza dengan Rachel maka dari itu ia sangat dekat dengan orang tuanya. Beruntungnya Nafeeza punya ibu seperti tante mira.

"Pijah ini Killa," Ucap Killa dari luar kamar Nafeeza sambil mengetuk pintunya.

Nafeeza membuka pintunya dan memeluk erat Killa.

"Hikss hikss.. Van--o Kil hikss!" Tangis Nafeeza.

Killa menepuk pundak Nafeeza menangkan. Killa menuntun Nafeeza duduk ditepi kasur.

"Cerita sama Killa kenapa?" Ucap Killa lembut.

"Van--o dari kemarin nyuekin gue, gue gak tau salah gue apa. Dia gak ada kabar gue telponin, chat gak direspon kemarin juga gue ke apartementnya dia malah marah." Ucap Nafeeza sambil nangis.

"Mungkin Vano lagi sibuk," Balas Killa menenangkan.

Nafeeza menggeleng, "Gak Kill sesibuk-sibuknya dia Vano selalu ngasih kabar gak kaya gini. Dia juga jadi cuek sama gue!"

"Apa dia selingkuh ya Kil? HUAAA.."

"Pijah dengerin Killa ya? Pijah gak boleh berfikir seperti itu, Pijah harus berfikir positif mungkin Vano lagi banyak pikiran jadinya nyuekin Pijah. Inget Vano itu sayang sama Pijah. Vano gak mungkin khianatin Pijah" Ucap Killa tersenyum getir.

'Tapi Vano ngekhianatin Killa!" Ucapnya dalam hati.

Nafeeza mengerjapkan matanya, inilah sebabnya ia curhat dengan Killa. Dibanding dengan Rachel yang langsung membuatnya tambah overthinking. Walaupun Killa polos tapi ia bisa diajak curhat dan menanggapinya dengan bijak.