Chereads / ESPERANDO / Chapter 9 - 9. Cengeng

Chapter 9 - 9. Cengeng

Hari ini cuaca mendung, air hujan berjatuhan ketanah. Killa suka hujan tapi ia takut petir. Sebab itu Killa bermalasan untuk berangkat sekolah selain hujan diiringi petir, matanya juga tidak bisa diajak kompromi.

Killa melelapkan kepalanya diatas meja, teman kelasnya banyak yang belum datang termasuk Rachel mungkin mereka terjebak hujan. Killa sengaja berangkat pagi karna ia ingin diantar ayahnya karna takut nanti ketika ada suara petir.

Lebih baik Killa tidur sebentar ia sangat ngantuk, setelah semalam dari rumah Nafeeza ia begadang karna memikirkan pembicaraannya dengan Vano.

Rachel memasuki kelasnya yang masih kosong, hanya ada beberapa orang yang sudah datang termasuk Killa yang sedang tertidur dengan novel menutupi kepalanya.

Rachel melangkahkan kakinya kearah Killa ia menyeringai.

Satu

Dua

Tiga

BRAKK!!

"Pocong janda anak sepuluh." Latah Killa kaget.

Rachel tertawa kencang, "HAHA POCONG JANDA ANAK SEPULUH, banyak banget produksinya whahaha.."

Killa menatap tajam Rachel, bukannya takut Rachel malah semakin mengeraskan tawanya. Mau setajam apa pun tatapan Killa malah jadi terlihat menggemaskan dimatanya.

"Achel jangan suka ngagetin gitu! kalo Killa jantungan gimana hah!?" Kesal Killa sambil melipat kedua tangannya.

Killa memajukan bibirnya sebal karna Rachel masih tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Apa yang lucu? Killa rasa Rachel gila kemasukan pocong janda anak sepuluh.

Rachel menghentikan tawanya, "Aduh cape gue,"

"Achel keujanan ya?" Tanya Killa yang menatap seragam Achel sedikit basah.

"Menurut lo?" Ujarnya.

Ah, Rachel sudah kembali kemode jutek. Tadi saja ketawa-ketawa. Dasar!

Killa mengangguk, "Keujanan."

"Iya tadi gue berangkat ujannya udah gede." Balas Rachel sambil mengeluarkan buku-buku dari tasnya karna basah.

"Tadi Killa juga keujanan tapi gak sebasah ini." Ucap Killa.

"Siapa?" Tanya Rachel.

"Kil--"

"Yang nanya," Ucap Rachel.

Killa menggerutu kesal. "Nyebelin!"

Rachel tersenyum melihat Killa yang sebal seperti itu ia suka karna mukanya kalo sedang kesal sangat cute.

"Mau ikut gak?" Ajak Rachel. Killa mengeleng kan kepalanya.

Rachel menganguk dan keluar kelas dengan hoodie ditangannya.

Killa yang takut sendiri dikelas pun, mengejar Rachel.

"Achel tungguin Killa!" Lari Killa tanpa melihat lantai yang licin.

Dukk!

"Awh," Rintih Killa terjatuh.

"Lari-lari sih udah tau lantainya licin!" Ujar Rachel.

"Bokong Killa sakit Achel," Ringis Killa.

"Ayo keuks!" Ucap Rachel memapah Killa berdiri.

Mereka berjalan dengan hati-hati, dengan Killa dibantu dengan Rachel.

"RACHEL KILLA!!" Teriak Nafeeza dari belakang.

Rachel yang kaget pun ongleng, Killa yang sedang kesakitan pun gak bisa menjaga keseimbangan. Alhasil mereka jatuh.

Nafeeza membekap mulut meringis sambil berjalan kearah mereka.

"Duh aduh maaf ya? kalian kaget ya." Ucap Nafeeza.

Rachel berdiri dibantu Nafeeza, Killa masih dengan posisinya ia jatuh dua kali dala sehari ditambah bokong dan kakinya sakit. Mata Killa sudah berkaca-kaca ia mengeluarkan isaknya.

"HUAAAA SAKITT BANGETT HIKSSS," Tangis Killa.

Nafeeza panik dan menyuruh Killa bangun, Tapi Killa malah semakin mengeraskan tangisnya.

Rachel menggerutu seragamnya tambah basah apalagi roknya. Niatnya ia mengeringkan malah semakin basah. Huft!

"Hikss hikss bokong Killa sakit banget,"

Rachel menghembuskan nafasnya, "Aduh gimana ni chel?" Tanya Nafeeza panik.

"Lo sih ngangetin aja!" Ujar Rachel.

Nafeeza meringis mendengarnya, "Iyaa maaf." Sesalnya sambil menepuk-nepuk bahu Killa menenangkan.

Rachel merentangkan tangannya kearah Killa, "Ayo kil keuks!"

Killa menatap Rachel, hidung Killa sudah merah ditambah matanya yang berair. "Sakit Achel!" Ucap Killa.

Tiba-tiba..

Ada yang mengendong Killa. Killa tersentak kaget karna tubuhnya sudah terangkat.

"RION LO MAU BAWA KILLA KEMANA!" Teriak Nafeeza.

Yaaa, orang yang mengendong Killa Rion.

Anak-anak yang ada ditempat pun menganga tak percaya. Seorang Rion?

Rachel menyusul mereka diikuti Nafeeza.

Rion membawa Killa ke UKS ia membaringkan tubuh killa dibrankar, Killa meringis kecil.

"Lo gak papa kan Kil?" Tanya Nafeeza khawatir.

Killa mengangguk tersenyum, "Lo buatin teh buat dia." Suruh Rion pada Rachel.

Rachel mendengus tetapi tetap menjalankan tugas.

"Lo panggilin anak PMR!" Suruhnya lagi pada Nafeeza. Ia ingin merotes tetapi melihat tatapan tajam Rion ia mengagguk dan segera pergi.

Rion membungkuk melepaskan sepatu Killa satu persatu.

Killa menarik kakinya tidak enak, "Eh jangan!" Ucapnya.

Rion tidak mendengarkan ucapannya ia tetap melepaskan sepatu Killa dengan pelan.

JEDARRR!!

Gemuruh petir terdengar padahal hujan sudah mereda.

Killa yang takut reflek memeluk Rion. Rion mengelus bahu Killa menenangkan. Killa menangis terisak mendengar kilatan-kilatan itu.

"Cengeng!" Ucap Rion.