"Siapa kau, gadis kecil?" tanya si pria tua kepada Leona.
Membuat semua pasang mata, lagi-lagi tertuju ke arah gadis itu serempak. Seolah-olah, Leona adalah seorang buronan yang sedang di sorot publik.
"Aku?" tanya Leona, sembari menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuk www.
Kegugupan, mendadak melanda dirinya. Bahkan, jempol kaki kanannya sudah mengalami tremor kecil di dalam sepatu pantofel hitamnya.
"Tentu, memang siapa lagi?" kata pria tua itu kembali.
Leona dibuat gugup setengah mati. Sebenarnya, gadis itu tidak takut. Hanya saja, demam panggungnya muncul.
Gadis itu jadi kesulitan bernapas serta berbicara lancar. Untung saja, Niel yang mengerti situasi ini langsung bertindak. Dia segera mengambil alih tubuh Leona hanya dalam sekali memejamkan mata. Hanya saja ....
"Aku Leon, apa ada masalah?"
Itu bukanlah suara Niel. Tapi suara Leona sendiri. Meskipun, pupil matanya yang cokelat tampak berubah warna menjadi hijau. Tapi, gadis itu berhasil mengendalikannya.