Chapter 66 - Simpati

"Makan."

"Makan?" ulang Leona tidak percaya.

Dalam benak gadis itu, tersusun berbagai macam pertanyaan dengan sikap Teon padanya hari ini. Entah mengapa, Leona merasa aneh dengan sikap Teon yang begitu lembut padanya.

Memang sih, hanya dilihat dari luar wajah-wajah pria seperti Teon itu memang murah hati. Tidak pandang bulu dalam menolong siapapun, serta bertutur kata dengan bahasa yang sopan sekaligus enak di dengar.

Jangankan mengumpat, Leona pastikan, orang-orang seperti Teon lebih suka diam saat marah dari pada harus melampiaskan kekesalannya secara terang-terangan. Bisa dibilang, marahnya orang-orang seperti Teon jauh lebih mengerikan dari pada marahnya orang yang suka sekali marah-marah di depan khalayak ramai.

"Iya, makan malam. Kau belum makan, kan?" tanya Teon dengan penekanan di akhir ucapannya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS