Ah, gila!!!
Leona bahkan tak mengira jika hidupnya harus serumit ini. Bertemu dengan burung itu lagi, hanya saja kali ini lengkap dengan pemiliknya.
Kalau begini, bagaimana caranya untuk kembali ke Axteas jika si pemilik tak mengizinkan burungnya untuk membantu Leona nanti?
Apa iya, dirinya hanya akan meringis sembari gigit jari?
Secepatnya, kepala Leona menggeleng. Membuang pikiran negatif yang hanya akan memperlambat ide cemerlangnya keluar.
Mungkin dia harus mencari cara supaya pria berjubah merah tua ini mau memberikan burung nakal itu padanya secara sukarela. Hanya saja, harus bagaimana? Sialnya, otak gadis itu buntu sekali hari ini.
Kalau dilihat-lihat sih, pria dihadapannya ini bukanlah orang yang jahat. Dia pasti akan berbaik hati memberikan burung itu tanpa Leona harus memohon-mohon seraya bersujud di bawah kaki padanya.
Hanya saja ....
"Kau berencana mengambil, Beatrix?" ujar pria itu, seolah bisa membaca apa isi kepala Leona saat ini.