"Felix?!" teriaknya keras.
Tanpa rasa takut, Leona langsung berdiri dan menghampiri lelaki itu. Langkahnya tampak tergesa-gesa dengan sorot mata yang begitu tajam, sampai membuat sosok itu mundur beberapa langkah ke belakang dibuatnya.
"Maksudmu apa, huh melakukan semua ini?" tanya Leona kesal.
Tangannya dengan berani, menarik tali jubah si pria, agar mendekat kepadanya. Selain untuk mengintimidasi, Leona juga bisa melihat raut wajahnya dengan jelas. Jadi akan kentara sekali, jika dia berbohong atau sebaliknya.
"Hey, kenapa kau diam? Jawab!" sentak gadis itu lagi.
Si pria tersenyum kaku. Dia kemudian mengulurkan tangannya ke arah pipi Leona kemudian mengusapnya lembut. Membuat gadis itu seketika terdiam di tempatnya berdiri. Membatu.
"Kau salah Nona, aku bukanlah Felix!" ucap lelaki itu pelan seraya tersenyum.
"Tidak! Kau pasti sedang berbohong dan merencanakan hal baru, ya kan?" tepis Leona tak terima.