Saat hujan, Type kelelahan dan dia bersandar di pohon lalu dia duduk, Rodri membuka portal dan dia masuk bersama Detston ke portal itu. Liar pergi meninggalkan mereka. Ekarno pergi ke rumah Glord
Type : (Zikael.... Ternyata kau sudah menjadi iblis... Padahal saat aku di ciptakan di sini, aku mendengar cerita dari penciptaku, kau itu sangat bisa di andalkan)
Type menutup mata dan dia tertidur. Hujan mulai berhenti. Di kota Beg, Ciciliana membuka barriernya di sisi kanan, semua air yang di dalam barrier itu langsung jatuh. Warga mulai bercerita untuk membangun kembali kota Beg.
Warga 1 : Baiklah kita bisa berisitrahat sampai pagi, hujannya sudah berhenti, kita bisa tidur di sini
Arias : Kita padahal baru bangun di lalu kita akan tidur lagi?
Foden : Hmmm aku rasa bukan ide yang bagus jika aku menggunakan sihirku sekarang. Mereka tidak akan tidur
Ciciliana : Kau bisa membuat makanan untuk kita
Arias : Ya. Aku lapar. Tapi simpan tenagamu untuk di pagi hari. Kita akan membantu mereka
Ciciliana : (Menutup mata dengan senyum)
Sementara itu di kota Inning. Isalom masih belum sadar dan badai es masih masih berlanjut tapi sudah tidak sekuat sebelumnya. Semua warga berlindung di gedung besar
Ifilip : Hmm.... Tidak sia sia kita membangun ini
Vilips : Ya tapi kelihatan ini masih kurang kokoh
Ifilip : Kita bisa memperkuat gedung ini kapan saja
Magonta : Hey kalian berdua seharusnya tidur
Vilips : Bagaimana kita bisa tidur dalam kondisi bangunan kita buat seperti ini
Teili : Percayalah usaha kalian. (Melihat ke arah Qiza dan Isalom yang sedang tidur)
Ko : Hey. Kenapa kau melamun?
Teili : Tidak apa apa.... Hanya saja.... Melihat mereka itu seperti melihat pasangan
Ko : Ya mereka juga kan pasangan ya mungkin karena mereka sudah lama saling kenal
Teili : Iya.... Terlihat dari usaha Qiza yang bisa mengetahui perasaan Isalom. Contohnya Qiza menyadari apa yang akan terjadi kepada Isalom. Qiza tidak menyadarinya, kita pasti sudah bersih terkena badai
Vilips : Baiklah, kita akan tunggu sampai matahari terbit. Benarkan Magonta
Magonta : Zzzzzzz
Ifilip : Yang pasti kita akan melihat kerusakan di kota ini dan kita akan memperbaikinya
Mereka semua tertidur. Sementara itu, di dimensi dimana para iblis berada. Dimensi terkutuk, langit semua berwarna merah dan penuh dengan asap, tanah berwarna merah dan terlihat seperti di atas lava. Lalu di sana ada menara yang tingginya 10m terbuat dari batu. Zikael muncul di lantai paling atas. Lalu muncul mahluk dengan tinggi skeitar 180cm dan tubuh yang kecil berpakaian hitam dan berambut pendek berwarna hitam.
Zikael : Kau sudah kembali Outsol?
Outsol : Huh? Aku memang di sini
Zikael : Maksud aku, jiwa kamu
Outsol : Oh ya aku di sini
Suara : Jadi.... Kalian bersenang senang kemana?
Keluar mahluk lain. Tinggi 165cm, tubuh kecil dan ditutupi dengan asap hitam.
Zikael : Di dimensi lain. Dimensi yang memiliki dunia yang menerima semua mahluk hidup
Suara : Oh? Tempat dimana para pasukan iblis keluar?
Zikael : Ya....
Suara : Kita akan menyerang lagi jika persiapan kita sudah siap
Zikael : Antis.... Persiapkan diri saja
Antis & Outsol : Apa!!!?
Zikael : Mereka akan berperang.... Di tempat ini
Outsol : Oh? Mereka menganggap serius ya?
Zikael : Iya.... Semangat mereka menjadi sangat kuat
Antis : Maka kita juga harus mempersiapkan pasukan kita dari awal. Kita sudah menggunakan pasukan untuk menyerang tadi
Outsol : Hmmm Jangan takut. Kau lupa kita punya Starlok di bawah?
Antis : Oh? Si mahluk penghancur? Percaya padaku.... Starlok tidak akan keluar dari kandangnya
Zikael : Ya.... Benar....
Antis tersenyum melihat Zikael mengatakan itu. Antis pergi meninggalkan mereka.
Outsol : Jadi mereka lemah juga. Tanpa mengeluarkan Starlok juga sudah selesai. Apa yang terjadi jika kita menggunakannya? Ya... Lebih baik Starlok tidak keluar dari kandangnya
Zikael berdiri dan berjalan meninggalkan Outsol sambil meramal masa depan.
Zikael : (Starlok tidak akan keluar dari kandangnya karena dia di bunuh oleh salah satu mahluk dari mereka..... 1 lawan 1)
Kembali ke Bumi. Kota Beg. Arias membuka matanya dan dia melihat dia sudah berada di dalam ruangan. Arias terkejut dan dia langsung berdiri
Arias : I.... Ini sudah pagi?
Ciciliana : Ya..... Kita tertidur lagi
Arias : Oh aku pikir hanya aku yang tertidur..... Tunggu dulu..... Dimana kita?
Ciciliana : Di rumah
Arias : Kau serius? Sudah berapa lama sejak matahari terbit?
Ciciliana : sekitar 3 jam
Arias : Kau serius??
Arias berlari ke jendela dan dia melihat kota Beg sudah terbangun kembali dan bangunannya lebih besar
Arias : Hanya dalam 3 jam mereka membangun semua ini?
Ciciliana : Foden memberi mereka makanan sampai dia pun kelelahan
Arias : Bagaimana dengan Ablak?
Ciciliana : Ablak membantu untuk mencari tambahan kayu sehingga bangunan ini bisa lebih besar dan sekarang dia pergi ke hutan
Arias : Hmmm Saat ini dia ingin menyendiri
Rumah Glord. Ekarno keluar dari rumah Glord untuk menghirup udara segar lalu dia melihat Ablak sedang berjalan. Tiba tiba Glord keluar dari rumah
Glord : Ya ampun.... Aku tuan rumah malah aku yang di usir
Ekarno : Oi Ablak. Bisa kau katakan kemana tujuanmu?
Ablak : Aku.... Ingin pergi ke hutan
Ekarno : Apakah kau keberatan jika kita ikut?
Ablak : Ya, aku mengharapkan begitu
Ekarno : Ayo Glord kita ke hutan
Sementara itu, di dalam rumah Glord. Bruts sedang mengambil air yang diberi Ekarno dan memberikan kepada Darvala
Darvala : Bruts..... Kenapa kau begitu?
Bruts : Apa?
Darvala : Kenapa kau memukul Ablak?
Bruts : Itu karena..... Dia harus membayar apa yang dia perbuat kepadamu
Darvala : Bukannya kalian sahabat?
Bruts : Ya.... Tapi.... Sebagai seorang adik, aku juga harus melindungi kakak
Darvala : Iya tapi bukan seperti itu cara kau berterima kasih kepada Ablak
Bruts : Apa maksudnya?
Darvala : Ablak..... Mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi kalian dari aku
Bruts : Ke.... Kenapa dia melindungi kita?
Darvala : Aku.... Dikendalikan iblis.... Yang hanya aku bisa lakukan saat itu hanyalah menonton Ablak bertarung melawan iblis yang mengendalikan tubuhku
Bruts : .....
Darvala : Kau harus minta maaf
Bruts : Tidak bisa....
Darvala : Kalian itu sahabat. Tidak mungkin dia tidak akan memaafkanmu
Bruts : (Mulai menangis) Apakah ini yang harus aku lakukan? Minta maaf setelah menyakiti?
Darvala : Walaupun kau sudah menyakitinya, aku yakin.... Ablak akan memaafkanmu karena dia tau kau tidak salah
Bruts : Walaupun dia memaafkanku.... Tetap memerlukan waktu sampai bertahun tahun untuk menyembuhkan luka hatinya. Pasti Ablak sangat sedih
Darvala : Itulah kenapa kau harus minta maaf. Hmm.... Inilah kenapa kita tidak bisa sembarang menyakiti yang lain
Bruts : Ya.... Aku akan meminta maaf
Darvala meminum air yang diberikan Ekarno. Kota Inning. Setelah matahari terbit, salju salju mulai mencair.
Ifilip : Isalom, tolong betsihkan sisa salju dan lain lain
Isalom : Okay okay
Semua salju dan air di kota terangkat dan terbawa ke arah Isalom dan Isalom membekukan air itu dan menghancurkannya
Vilips : yang benar saja.... Es itu bisa untuk kita minum
Isalom : Ops
Semuanya mulai bekerja dan memperbaiki kota mereka masing masing. Ekarno, Ablak dan Glord sedang membakar makanan
Ekarno : Wow makanan yang kau bawa banyak sekali
Ablak : Ciciliana yang memebrikan padaku. Foden yang memberikan daging sebanyak idengan alasan apa?
Glord : Foden mengerti situasi. Mungkin ada beberapa makanan sehat untuk di beri makan Darvala
Ekarno : Herh kita sudah berjalan sampai sini hanya untuk kembali ke rumah.
Liar : Hah..... Rumahku.... Hancur berantakan
Ablak : Oh ya.... Ini rumah kamu. Kau mau?
Ablak memberikan sepotong daging. Liar mengambil daging itu dan duduk sambil memakan daging itu
Ekarno : Jadi.... Kau juga ingin membuat rumah
Liar : Tidah mudah melindungi rumah dan hewan. Hutan ini sangat kecil dan tidak memiliki hewan raksasa
Ekarno : Hutan? Hmm.... Oh ya hutan...
Glord : Apa maksudnya "oh ya hutan"
Ekarno : Siapa namamu? Mungkin aku punya tempat yang lebih baik
Liar : Liar.... Nama aku Liar. dan aku aku akan tinggal di sini, jika tidak, tidak akan yang bisa menjaga hutan ini
Ablak : E... Em... Ya karena hewannya sudah mulai terluka. Pasti sulit untuk menjaga mereka
Ekarno : Aku punya hutan bagus untukmu.... Jika kau di sana, kau tidak perlu takut lagi untuk melindungi hewan lain
Liar : Kenapa?
Ekarno : Di situ.... Ada naga dan naga itu sudah melindungi pulau itu. Mungkin kau bisa bersama sama dengan naga itu