Setelah mereka latihan, Foden menyiapkan makanan lebih untuk mereka makan. Setelah mereka makan, mereka berisitrahat. Saat semuanya tidur, Ablak terbangun dan dia keluar rumah Glord. Ablak sangat kelelahan dan dia duduk di luar. Tiba tiba pintu terbuka, Ciciliana keluar dari rumah dan melihat Ablak
Ciciliana : A.... Ablak? Apa yang kau lakukan?
Ablak : Aku tidak bisa tertidur jika di dalam..... Biasanya aku tidur di luar
Ciciliana : Bukannya tadi siang kau bisa tidur di dalam rumah?
Ablak : Saat itu aku tidak tidur.... Hanya kalian yang tidur. Kenapa kau belum tidur?
Ciciliana : Aku tidak terlalu banyak menggunakan sihir.... Jadi aku tidak lelah
Ablak : Baiklah.... Jika kau ingin aku tidur.... Masuklah ke rumah
Ciciliana : .....
Ciciliana masuk ke rumah lalu Ablak tertidur. Tiba tiba ada bayangan melewati di depan rumah berjalan ke arah kota Beg. Ablak tidak menyadarinya karena dia kelelahan. Bayangan itu adalah Darvala yang di kendalikan Outsol.
Darvala : Hmm..... Selagi mereka lengah, aku akan langsung menyerang. Tidak ada yang bisa menghalangiku
Suara : Siapa yang tidak bisa menghalangimu?
Darvala : !!?
Darvala melihat ke arah kanan, dia melihat seseorang berdiri dengan menggunakan jaket dan wajahnya ditutupi dengan kupluk.
Darvala : Siapa kau?
Undrel : Undrel
Darvala : Undrel? Aku belum pernah mendengar nama itu dan kenapa kau langsung memberikan namamu di secara terbuka?
Undrel : Kau saja tidak mengenalku.... Itu artinya aku harus memperkenalkan diri
Darvala : (Dia sama level seperti Ekarno..... Jika aku menggunakan pasukan iblis.... Sudah pasti dia mampu menahan sebagian besar dari pasukan iblis.... Lagian aku tidak bisa membuka portal di dalam kota.... Kenapa?)
Undrel : Kau terlihat bingung..... Ada yang harus aku jelaskan?
Darvala : (Satu satunya cara hanya melawan) Tidak ada yang perlu di jelaskan..... Semua baik baik saja
Darvala mengarahkan tangan kanannya lalu tangan raksasa menyerang Undrel. Saat tangan raksasa itu mendekat, tiba tiba muncul barrier berwara biru dan menahan tangan raksasa itu di depan Undrel. Darvala terkejut tangan raksasa itu.
Darvala : A.... Apa itu? Barrier?
Undrel : Ini adalah dinding aura
Darvala : Aura berwarna biru?
Undrel : Iya.... Hanya keturunan kami yang memiliki aura ini..... Bahkan penyihir saja tidak memilikinya
Darvala : Jangan bercanda
Darvala menyerang dengan menggunakan tangan raksasa kiri. Tangan itu bergerak membelok dan menyerang dari sisi kanan Undrel. Saat tangan raksasa itu mendekat, Tiba tiba Undrel mengangkat tangan kanannya dan terlihat dia sperti memegang pedang api berwarna biru dan dia memotong tangan raksasa itu. Darvala merasa kehilangan tenaga karena 1 tangannya hancur. Undrel mengarahkan tangan kanannya dan mendorong dinding itu sehingga dinding itu mulai mendekati Darvala, Darvala berusaha untuk mendorong balik tapi dia tidak cukup kuat untuk menahannya. Saat dinding itu mendekati Darvala, Under menekuk semua jari tangan kanan dan membukanya lagi lalu dinding itu melebar 2 sisi dan mengelilingi Darvala sehingga Darvala terperangkap di dalam dinding itu lalu dia mengeluarkan tombak berwarna biru mengelilingi Darvala. Darvala hanya menggunakan tangan raksasa untuk melindungi dirinya. Saat melihat itu, Undrel teringat masa lalunya yang selalu dia lakukan kepada mahluk tak bersalah maka Undrel menghilangkan tombak itu. Darvala ketakutan melihat sihir Undrel
Darvala : Undrel..... Kau menguasai sihirmu sampai di tahap mana?
Undrel : Kau mengetahui tahap sihir?
Darvala : Tahap sihir hanya ada 2. First step dan final step
Undrel : ... First step
Darvala : (Ya..... Terlihat dari wajah penipu kamu.... Kau sudah mencapai final step.... Aku tidak bisa melawannya)
Darvala membuka portal di dalam dinding kecil itu lalu dia melarikan diri. Undrel melepas kelupuk yang dia pakai dan dia mengarahkan tangannya ke kota lalu dinding yang melindungi kota itu menghilang.
Undrel : Kata Ekarno dia iblis? Tidak mungkin iblis bisa berpikir sepintar itu.... Yang aku tau iblis itu menyerang tanpa berpikir walaupun musuhnya jauh lebih kuat dari dia.... Aku yakin dia itu penyihir yang mungkin bekerja untuk iblis.... Sama seperti aku....
Undrel merasa sangat marah dan dia mengepal tangannya sehingga keluar aura biru yang mengelilinginya. Namun dia teringat Yokou dan dia menarik nafas dan membuangnya sehingga dia bisa tenang. Saat Undrel tenang, dia kembali ke pulau dimana adiknya berada. Di sisi lain, Darvala sampai ke dimensi iblis berada. Darvala bertemu dengan Outsol dan Antis.
Antis : Jadi.... Kau gagal menyerang?
Outsol : Siapa yang akan menyangka ada mahluk seperti itu
Antis : Aku tidak bertanya padamu
Outsol : Dia di bawah kendali aku
Antis : Hmm..... Pengendali Jiwa kamu masih terlalu lemah.....
Outsol : Jika aku meningkatkan kekuatannya, aku juga harus memasukan jiwa lebih kepadanya
Antis : Berapa banyak jiwa yang kau punya?
Outsol : Sebenarnya tak terbatas.... Tergantung kekuatan dan stamina aku
Zikael datang dengan berjalan dari tangga dan dia pergi keluar jendela dan duduk sambil melihat keadaan seperti kebiasaannya.
Outsol : Dari mana saja kau?
Zikael : Melihat masa depan
Antis : Apa yang kau lihat?
Zikael : Perang....
Antis : Kapan akan di mulai?
Zikael : Ada banyak kemungkinan.... Kau akan menahan Darvala di sini dan Outsol akan membawanya kembali
Outsol dan Antis saling melihat dan mereka kebingungan
Outsol : Kau ingin Darvala di sini?
Antis : Kau akan mengembalikan Darvala? Apa yang kau pikirkan membiarkan dia kembali ke Bumi?
Outsol : Mereka akan curiga jika Darvala tidak kembali.... Mereka pasti akan mencarinya
Antis : Itu bagus
Zikael : Aku lebih memilih pilihan Outsol.... Kemungkinan menang lebih tinggi
Antis : Apa yang terjadi jika kita menahan Darvala?
Zikael : Kita masih kekurangan pasukan.... Lalu 12 jam kemudian mereka akan menyerang.... Di depan sini akan terjadi perang
Antis : Berapa banyak yang datang?
Zikael : Mahluk seperti kucing, Adik Darvala, Ekarno, Rodri, assistan Rodri, perempuan rambut kuning, perempuan rambut pink, dan mahluk yang menghalangi Darvala. Total mereka 8
Outsol : Type? Kenapa dia tidak ada? Padahal banyak iblis ingin membalas dendam
Antis : Hanya 8? Aku kira mereka datang dengan jumlah besar?
Zikael : Hanya mereka 8, bahkan kau juga mati di perang ini
Antis : Apa? Apa yang kau lakukan? Apa yang Outsol lakukan? Kita juga punya Starlok dan bagaimana kita bisa kalah?
Zikael : Aku? Akan menahan Type.... Itulah kenapa dia tidak ada. Starlok.... Dibunuh oleh kucing... 3000 pasukan kita.... Habis hanya dengan 1 serangan
Outsol : Hmm.... Undrel.... Dia mampu membuat dinding sebesar kota, dia mampu menghancurkan kota itu.... Aku sudah membayangkan dia membuat dinding dan mengepung pasukan kita dan di serang dengan tombak api biru
Antis : Maka kita menyerang di saat yang sama di Bumi
Zikael : 12 jam dari sekarang itu siang hari..... Matahari sangat cerah.... Kau tau sendiri pasukan kita akan lenyap di bawah sinar matahari jika tidak memberikan perlindungan tambahan
Antis : Zikael..... Kau sudah melihat terlalu jauh..... Jika kita biarkan Darvala kembali..... Apa yang terjadi?
Zikael : Mereka akan menyerang mungkin di hari berikut. Jumlah mereka masih tidak pasti karena masih ada debat.
Antis : Mungkin? Tidak pasti? Bukannya kau bisa melihat masa depan?
Zikael : Aku bisa melihat masa depan tapi seperti yang kau dengar, ada banyak kemungkinan yang akan terjadi sehingga masa depan bisa berubah
Outsol : ....
Antis : Hmmmm..... Persiapkan pasukan kita dan Outsol..... Kembalikan Darvala ke Bumi
Outsol membuat Darvala membuka portal dan Darvala kembali ke Bumi. Saat Darvala sampai ke Bumi, Outsol melepaskan kendalinya sehingga Darvala terjatuh. Saat Darvala terbangun, Darvala berada di luar rumah Glord dan dia melihat Ablak tertidur di sana. Darvala perlahan masuk ke rumah dan Bruts sudah lebih dulu sampai di rumah.
Suara : Kau baru pulang?
Darvala : !!!?
Darvala melihat ke belakang dan dia melihat Dollgava yang sedang menununggunya
Darvala : Iya..... Aku sangat lelah
Dollgava : Kau bisa jelaskan dari mana saja kau?
Darvala : Akan aku jelaskan semuanya setelah aku istirahat
Dollgava : Hmm....
Darvala berbaring di lantai karena tempat tidurnya sudah di ambil Foden
Darvala : (Jika Ablak di dalam dumah ini, aku tidur di mana?)