Chereads / UNITED WORLD / Chapter 62 - Chapter 62 : Undrel bergabung

Chapter 62 - Chapter 62 : Undrel bergabung

Saat pagi hari, terdengar suara yang ribut di rumah Glord. Banyak yang menanyakan kepada Darvala sehingga Darvala bingung harus menjawab yang mana. Semakin ribut rumah itu sampai Ablak terbangun dan tiba tiba Ablak masuk ke rumah itu dan semuanya terdiam melihat Ablak. Ablak berjalan dan dia duduk di kursi.

Ablak : Lanjutkan lanjutkan, kalian tidak perlu malu untuk membuat keributan

Semua : ....

Ekarno : Baiklah Darvala.... Kau bisa menjelaskan sekarang

Darvala : Hmmm...

Darvala mulai menceritakan apa yang terjadi. Ablak duduk dan membuka mata kanannya sambil mendengar cerita Darvala. Setelah Darvala menceritakan itu, tidak ada respon sama sekali karena mereka merasa tergantung apa yang Darvala ceritakan

Ekarno : (Jadi.... Undrel mulai bergerak?)

Arias : Mereka ada iblis yang bisa melihat masa depan? Bagaimana kita melawannya?

Foden : Undrel.... Ekarno apakah itu dia?

Ekarno : Siapa?

Foden : Undrel.... Dia yang menjaga Orlando?

Ekarno : Oh iya.... Aku tidak ingat aku mengatakannya padamu

Foden : Heh..... Ternyata dia kuat

Arias : Hey kalian bisa serius? Kita sedang di ancam

Bruts : Ekarno, apakah kau bisa membujuk Undrel untuk membantu?

Sementara mereka ribut, Glord berjalan ke arah Ablak dan melihat mengajaknya bicara sambil mengambil Dollgava

Glord : Jadi.... Apa yang kau pikirkan?

Ablak : Hmm.... Apakah Kau pikir Undrel bisa membantu kita?

Glord : Kau lebih memikirkan Undrel dari pada mahluk yang bisa melihat masa depan itu?

Ablak : Mahluk yang bisa melihat masa depat sudah berhadapan dengan Type.

Glord : Kau percaya kepadanya?

Ablak : Kalo tidak salah Type itu di kenal sebagai dunia.... Itu yang kalian katakan jadi anggap saja dia sedang bertarung dengan dunia

Glord : (Sejak kapan kau menjadi pintar?) Jadi apa rencana kamu?

Ablak : ... Mungkin jika Undrel bisa membantu kita untuk menjaga kota, aku akan ikut menyerang

Glord : Kau yakin Undrel bisa melindungi kota?

Ablak : Iblis saja mengakui kehebatan Undrel. Maka tidak perlu di ragukan lagi

Ekarno : Baik baik... Aku akan menanyakan semuanya kepada Undrel apakah dia bisa membantu atau tidak (Baru bangun pagi sudah berdebat)

Arias : Jangan lupa minta bantuan untuk melindungi kota

Foden : Katakan kepada Undrel jaga Orlando

Bruts : Katakan kepada Undrel bantu kita melawannya iblis

Ciciliana : Walaupun Undrel membantu kita, bukan artinya kita tidak melakukan apa apa

Semuanya terdiam dan melihat Ciciliana

Ciciliana : Jika di lihat, kalian semua terlalu mengandalkan Undrel padahal kita bersama dan Undrel sendirian. Harusnya Undrel yang meminta bantuan kepada kita

Arias : Iya tapi saat ini kita sedang melawan iblis, kita perlu bantuan

Ciciliana : Iya.... Kita punya kota sebelah

Arias : Kau berpikir mereka akan membantu kita?

Ekarno : Ya... Mereka akan membantu kita. Aku percaya sama Qiza dan Isalom

Arias : .....

Bruts : Aku masih sedikit ragu dengan kota sebelah tapi mereka pasti akan menjaga kota mereka

Ekarno : Benar

Mereka semua mulai akrab dengan diskusi mereka. Sekitar 3 jam mereka di dalam rumah dan akhirnya mereka selesai berdiskusi. Arias, Ciciliana dan Foden kembali ke kota Beg. Tersisa Ekarno, Glord, Bruts, Ablak, dan Darvala. Darvala mengatakan para iblis sedang mempersiapkan diri untuk berperang. Pasukan yang banyak dan kekuatan tambahan, Ablak langsung duduk dan tidak bisa mengatakan apa apa.

Ekarno : Untuk yang kalian tanya tentang Undrel, aku akan usahakan untuk membujuknya

Darvala : Iya, jika dia bisa membantu, itu sangat menguntungkan

Ablak : Ekarno.....

Ekarno : Hmm? Ada yang ingin kau katakan?

Ablak : Mungkin aku juga meminta bantuan Undrel

Ekarno : Bahkan kau juga meminta bantuan Undrel?

Ablak : Aku tidak ingin mengakuinya tapi..... Aku tidak ingin dunia kita hancur

Ekarno : Hmmmm.....

Ablak : Jika dia bisa membantu kita, mungkin dia bisa melindungi kota lebih baik dari aku

Ekarno : Apa yang akan kau lakukan jika dia bisa melindungi kota kita?

Ablak : Aku mungkin akan memenuhi keinginan Bruts

Bruts : Huh?

Ablak : Aku bisa ikut kalian ke dunia iblis

Glord : Ya sebenarnya aku juga ingin kau ikut. Kemampuan kamu tidak perlu di ragukan lagi

Darvala : Ya aku juga..... Jika Ablak ada, kemungkinan menang bisa naik

Bruts : Benar Ablak..... Kau itu kuat

Ekarno : Aku akan menanyakan kepada Undrel.... Tapi aku yakin dia akan membantu

Glord : Kau yakin?

Ekarno : Ya..... Undrel adalah mahluk yang bisa mengambil keputusan yang tepat....

Glord: Semoga saja dia bisa sepemikiran dengan kita

Ekarno : Semoga.....

Ablak : Apa yang kita lakukan?

Ekarno : Aku akan pergi mencari Undrel.... Tenang saja aku akan bertanya semuanya

Ablak : Hmmmm... Aku ingin jalan jalan.... Kau mau ikut?

Bruts : Hmm....

Darvala : Ikut saja Bruts, aku akan baik baik saja

Bruts : Baik....

Darvala : (Melihat ke arah Glord)

Glord : Aku akan tetap di sini..... Akan berbahaya jika Dollgava tidak di jaga

Darvala : Baiklah...

Ablak : Kau bisa ikut dengan kita

Darvala : Apa? Apakah kau yakin aku ikut dengan kalian? Mungkin bisa saja iblis mengendalikanku

Ablak : Kau harus melawan kami dulu baru kau bisa pergi

Darvala : Hmmm..... Aku hanya meminta..... Jika aku mulai menyerang..... Tolong jaga adik aku

Ablak : Aku menjaganya sebelumnya, aku menjaganya sekarang

Bruts : Hey aku bukan anak bayi lagi

Mereka bertiga pergi ke hutan dan Glord masuk ke rumah. Sementara itu Arias, Ciciliana dan Foden sampai di kota Beg. Mereka melihat kota itu baik baik saja dan tidak ada bahaya.

Foden : Hmmm..... Mereka mencari makan sendiri

Arias : Iya..... Kau pikir hanya kau yang bisa memberi mereka makan? Mereka juga pasti mencari makan

Foden : Iya iya

Mereka sedang berjalan ke arah rumah makan Foden sambi bercerita. Di tengah perjalanan ada orang yang menggunakan jaket dan wajahnya ditutupi dengan kupluk yang berjalan berlawanan arah. Saat orang itu melewati mereka, Arias langsung melihat orang itu dan dia langsung mengejarnya. Arias memegang bahu kanan orang itu

Arias : Hey Undrel

Orang itu berhenti dan dia memutar tubuhnya dan terlihat rambut kuning dan mata kanan tertutup dengan penutup mata. Arias terkejut karena dia salah orang. Orang itu membuka mata kiri yang berwarna kuning seperti rambutnya. Arias terkejut karena dia salah orang

Orang jaket : Yo ada apa?

Arias : Ak.... Tidak tidak apa apa

Orang jaket : Kau sedang mencari seseorang?

Arias : Iya tapi aku salah orang

Orang jaket : Hmmm baiklah

Foden dan Ciciliana datang

Foden : Arias, kau jangan sembarangan memanggil orang

Ciciliana : Tuan..... Maafkan teman kami. Dia tidak sengaja memanggil anda

Orang jaket : Oh tidak masalah, dia mungkin sedang terburu buru.

Ciciliana : Kami tidak terburu buru. Hanya saja ingin bertemu secara langsung

Orang jaket : Hmmm kalo tidak salah namanya Undrel ya? Tapi aku masih belum mengenalnya

Arias : Ti.... Tidak apa apa.... Kita bisa mencarinya lagi

Orang jaket : Baiklah jika kalian tidak perlu sesuatu, aku akan pergi

Arias : Baiklah.... Sekali lagi saya minta maaf

Orang jaket itu langsung pergi keluar kota. Arias pun bisa bernafas dengan tenang

Foden : Kenapa Arias? Kau terlihat ketakutan

Arias : Kalian tidak berpikir dia seperti Ablak?

Foden : Huh?

Arias : Dia hanya membuka 1 mata. Apakah dia tidak sama seperti Ablak?

Foden : Dia sama sekali tidak terlihat seperti Ablak. Dia terlihat seperti manusia dan memiliki mata kuning. Dia bukan Ablak

Arias : Yah kau benar

Mereka bertiga melanjutkan perjalanan ke rumah makan Foden. Sementara itu, di luar kota, Ekarno sedang mencari Undrel dan dia melihat orang yang menggunakan jaket tapi Ekarno tidak memanggil dia. Ekarno berpikir Undrel tidak pernah masuk ke dalam kota maka dia pergi ke pulau dimana Undrel tinggal. Setelah sampai, Undrel sudah menunggu Ekarno di pulau itu

Undrel : Akhirnya kau datang juga

Ekarno : Kenapa kau menungguku?

Undrel : Iya.....

Bersama menarik nafas dan membuangnya

Ekarno : Undrel..... Sepertinya ada yang ingin aku katakan

Undrel : Iya aku juga

(Sama sama berkata)

Ekarno : Bisakah kamu mambantu kami melawan iblis?

Undrel : Bisakah aku ikut kalian untuk melawan iblis?

Bersama : Huh?

Ekarno : Mungkin kau ingin mengatakan sesuatu

Undrel : Ya..... Ummm kejadian saat malam.... Ternyata memang ada yang akan menyerang kota

Ekarno : Iya.... Terima kasih sudah menjaga kota itu

Undrel : Mungkin jika kau perlu bantuan lebih, aku akan membantu

Ekarno : Kau serius? Sebenarnya banyak juga yang membutuhkan bantuanmu

Undrel : Ya.... Jika di lihat pertahanan kota itu belum kuat

Ekarno : Hmm..... Tidak salah.....

Undrel : Aku akan membantumu

Yokou : Kita juga akan ikut

Undrel : Apa? Jangan, itu terlalu berbahaya

Yokou : Iya tapi buat apa di sini ada naga besar tapi tidak di gunakan?

Undrel : Yokou, kau harus menjaga pulau ini

Yokou : Pulau ini tidak akan terjadi apa apa

Undrel : KAU SUDAH BERJANJI TIDAK AKAN MELIBATKAN DIRIMU DALAM BAHAYA

Yokou : (Menunduk)

Ekarno : Undrel.... Jangan terlalu kasar kepada adikmu

Undrel : Aku hanya tidak ingin dia terluka lagi

Ekarno : Adikmu juga tidak ingin kehilangan kakaknya

Undrel : Tapi cara ini adalah cara yang terbaik

Ekarno : Hmmm... Kalian berdua tidak ada salah. Undrel melarang Yokou suapaya terlindungi. Sementara Yokou ingin menunjukkan hasil latihan Undrel dan naga ini.... Pilihan tetap di tangan kalian

Undrel : (Melihat ke arah Yokou dan Orlando) Hmm.... Apakah kau benar benar memerlukan bantuan kami?

Ekarno : Sangat

Undrel : Siapa yang ingin ikut, katakan saja

Yokou : Aku ikut

Orlando : (Meraum ke langit dengan membuka sayap)

Ekarno : Mereka terlihat semangat. Bagaimana dengan kamu?

Undrel : Aku ikut