Saat pagi hari, terdengar suara yang ribut di rumah Glord. Banyak yang menanyakan kepada Darvala sehingga Darvala bingung harus menjawab yang mana. Semakin ribut rumah itu sampai Ablak terbangun dan tiba tiba Ablak masuk ke rumah itu dan semuanya terdiam melihat Ablak. Ablak berjalan dan dia duduk di kursi.
Ablak : Lanjutkan lanjutkan, kalian tidak perlu malu untuk membuat keributan
Semua : ....
Ekarno : Baiklah Darvala.... Kau bisa menjelaskan sekarang
Darvala : Hmmm...
Darvala mulai menceritakan apa yang terjadi. Ablak duduk dan membuka mata kanannya sambil mendengar cerita Darvala. Setelah Darvala menceritakan itu, tidak ada respon sama sekali karena mereka merasa tergantung apa yang Darvala ceritakan
Ekarno : (Jadi.... Undrel mulai bergerak?)
Arias : Mereka ada iblis yang bisa melihat masa depan? Bagaimana kita melawannya?
Foden : Undrel.... Ekarno apakah itu dia?
Ekarno : Siapa?
Foden : Undrel.... Dia yang menjaga Orlando?
Ekarno : Oh iya.... Aku tidak ingat aku mengatakannya padamu
Foden : Heh..... Ternyata dia kuat
Arias : Hey kalian bisa serius? Kita sedang di ancam
Bruts : Ekarno, apakah kau bisa membujuk Undrel untuk membantu?
Sementara mereka ribut, Glord berjalan ke arah Ablak dan melihat mengajaknya bicara sambil mengambil Dollgava
Glord : Jadi.... Apa yang kau pikirkan?
Ablak : Hmm.... Apakah Kau pikir Undrel bisa membantu kita?
Glord : Kau lebih memikirkan Undrel dari pada mahluk yang bisa melihat masa depan itu?
Ablak : Mahluk yang bisa melihat masa depat sudah berhadapan dengan Type.
Glord : Kau percaya kepadanya?
Ablak : Kalo tidak salah Type itu di kenal sebagai dunia.... Itu yang kalian katakan jadi anggap saja dia sedang bertarung dengan dunia
Glord : (Sejak kapan kau menjadi pintar?) Jadi apa rencana kamu?
Ablak : ... Mungkin jika Undrel bisa membantu kita untuk menjaga kota, aku akan ikut menyerang
Glord : Kau yakin Undrel bisa melindungi kota?
Ablak : Iblis saja mengakui kehebatan Undrel. Maka tidak perlu di ragukan lagi
Ekarno : Baik baik... Aku akan menanyakan semuanya kepada Undrel apakah dia bisa membantu atau tidak (Baru bangun pagi sudah berdebat)
Arias : Jangan lupa minta bantuan untuk melindungi kota
Foden : Katakan kepada Undrel jaga Orlando
Bruts : Katakan kepada Undrel bantu kita melawannya iblis
Ciciliana : Walaupun Undrel membantu kita, bukan artinya kita tidak melakukan apa apa
Semuanya terdiam dan melihat Ciciliana
Ciciliana : Jika di lihat, kalian semua terlalu mengandalkan Undrel padahal kita bersama dan Undrel sendirian. Harusnya Undrel yang meminta bantuan kepada kita
Arias : Iya tapi saat ini kita sedang melawan iblis, kita perlu bantuan
Ciciliana : Iya.... Kita punya kota sebelah
Arias : Kau berpikir mereka akan membantu kita?
Ekarno : Ya... Mereka akan membantu kita. Aku percaya sama Qiza dan Isalom
Arias : .....
Bruts : Aku masih sedikit ragu dengan kota sebelah tapi mereka pasti akan menjaga kota mereka
Ekarno : Benar
Mereka semua mulai akrab dengan diskusi mereka. Sekitar 3 jam mereka di dalam rumah dan akhirnya mereka selesai berdiskusi. Arias, Ciciliana dan Foden kembali ke kota Beg. Tersisa Ekarno, Glord, Bruts, Ablak, dan Darvala. Darvala mengatakan para iblis sedang mempersiapkan diri untuk berperang. Pasukan yang banyak dan kekuatan tambahan, Ablak langsung duduk dan tidak bisa mengatakan apa apa.
Ekarno : Untuk yang kalian tanya tentang Undrel, aku akan usahakan untuk membujuknya
Darvala : Iya, jika dia bisa membantu, itu sangat menguntungkan
Ablak : Ekarno.....
Ekarno : Hmm? Ada yang ingin kau katakan?
Ablak : Mungkin aku juga meminta bantuan Undrel
Ekarno : Bahkan kau juga meminta bantuan Undrel?
Ablak : Aku tidak ingin mengakuinya tapi..... Aku tidak ingin dunia kita hancur
Ekarno : Hmmmm.....
Ablak : Jika dia bisa membantu kita, mungkin dia bisa melindungi kota lebih baik dari aku
Ekarno : Apa yang akan kau lakukan jika dia bisa melindungi kota kita?
Ablak : Aku mungkin akan memenuhi keinginan Bruts
Bruts : Huh?
Ablak : Aku bisa ikut kalian ke dunia iblis
Glord : Ya sebenarnya aku juga ingin kau ikut. Kemampuan kamu tidak perlu di ragukan lagi
Darvala : Ya aku juga..... Jika Ablak ada, kemungkinan menang bisa naik
Bruts : Benar Ablak..... Kau itu kuat
Ekarno : Aku akan menanyakan kepada Undrel.... Tapi aku yakin dia akan membantu
Glord : Kau yakin?
Ekarno : Ya..... Undrel adalah mahluk yang bisa mengambil keputusan yang tepat....
Glord: Semoga saja dia bisa sepemikiran dengan kita
Ekarno : Semoga.....
Ablak : Apa yang kita lakukan?
Ekarno : Aku akan pergi mencari Undrel.... Tenang saja aku akan bertanya semuanya
Ablak : Hmmmm... Aku ingin jalan jalan.... Kau mau ikut?
Bruts : Hmm....
Darvala : Ikut saja Bruts, aku akan baik baik saja
Bruts : Baik....
Darvala : (Melihat ke arah Glord)
Glord : Aku akan tetap di sini..... Akan berbahaya jika Dollgava tidak di jaga
Darvala : Baiklah...
Ablak : Kau bisa ikut dengan kita
Darvala : Apa? Apakah kau yakin aku ikut dengan kalian? Mungkin bisa saja iblis mengendalikanku
Ablak : Kau harus melawan kami dulu baru kau bisa pergi
Darvala : Hmmm..... Aku hanya meminta..... Jika aku mulai menyerang..... Tolong jaga adik aku
Ablak : Aku menjaganya sebelumnya, aku menjaganya sekarang
Bruts : Hey aku bukan anak bayi lagi
Mereka bertiga pergi ke hutan dan Glord masuk ke rumah. Sementara itu Arias, Ciciliana dan Foden sampai di kota Beg. Mereka melihat kota itu baik baik saja dan tidak ada bahaya.
Foden : Hmmm..... Mereka mencari makan sendiri
Arias : Iya..... Kau pikir hanya kau yang bisa memberi mereka makan? Mereka juga pasti mencari makan
Foden : Iya iya
Mereka sedang berjalan ke arah rumah makan Foden sambi bercerita. Di tengah perjalanan ada orang yang menggunakan jaket dan wajahnya ditutupi dengan kupluk yang berjalan berlawanan arah. Saat orang itu melewati mereka, Arias langsung melihat orang itu dan dia langsung mengejarnya. Arias memegang bahu kanan orang itu
Arias : Hey Undrel
Orang itu berhenti dan dia memutar tubuhnya dan terlihat rambut kuning dan mata kanan tertutup dengan penutup mata. Arias terkejut karena dia salah orang. Orang itu membuka mata kiri yang berwarna kuning seperti rambutnya. Arias terkejut karena dia salah orang
Orang jaket : Yo ada apa?
Arias : Ak.... Tidak tidak apa apa
Orang jaket : Kau sedang mencari seseorang?
Arias : Iya tapi aku salah orang
Orang jaket : Hmmm baiklah
Foden dan Ciciliana datang
Foden : Arias, kau jangan sembarangan memanggil orang
Ciciliana : Tuan..... Maafkan teman kami. Dia tidak sengaja memanggil anda
Orang jaket : Oh tidak masalah, dia mungkin sedang terburu buru.
Ciciliana : Kami tidak terburu buru. Hanya saja ingin bertemu secara langsung
Orang jaket : Hmmm kalo tidak salah namanya Undrel ya? Tapi aku masih belum mengenalnya
Arias : Ti.... Tidak apa apa.... Kita bisa mencarinya lagi
Orang jaket : Baiklah jika kalian tidak perlu sesuatu, aku akan pergi
Arias : Baiklah.... Sekali lagi saya minta maaf
Orang jaket itu langsung pergi keluar kota. Arias pun bisa bernafas dengan tenang
Foden : Kenapa Arias? Kau terlihat ketakutan
Arias : Kalian tidak berpikir dia seperti Ablak?
Foden : Huh?
Arias : Dia hanya membuka 1 mata. Apakah dia tidak sama seperti Ablak?
Foden : Dia sama sekali tidak terlihat seperti Ablak. Dia terlihat seperti manusia dan memiliki mata kuning. Dia bukan Ablak
Arias : Yah kau benar
Mereka bertiga melanjutkan perjalanan ke rumah makan Foden. Sementara itu, di luar kota, Ekarno sedang mencari Undrel dan dia melihat orang yang menggunakan jaket tapi Ekarno tidak memanggil dia. Ekarno berpikir Undrel tidak pernah masuk ke dalam kota maka dia pergi ke pulau dimana Undrel tinggal. Setelah sampai, Undrel sudah menunggu Ekarno di pulau itu
Undrel : Akhirnya kau datang juga
Ekarno : Kenapa kau menungguku?
Undrel : Iya.....
Bersama menarik nafas dan membuangnya
Ekarno : Undrel..... Sepertinya ada yang ingin aku katakan
Undrel : Iya aku juga
(Sama sama berkata)
Ekarno : Bisakah kamu mambantu kami melawan iblis?
Undrel : Bisakah aku ikut kalian untuk melawan iblis?
Bersama : Huh?
Ekarno : Mungkin kau ingin mengatakan sesuatu
Undrel : Ya..... Ummm kejadian saat malam.... Ternyata memang ada yang akan menyerang kota
Ekarno : Iya.... Terima kasih sudah menjaga kota itu
Undrel : Mungkin jika kau perlu bantuan lebih, aku akan membantu
Ekarno : Kau serius? Sebenarnya banyak juga yang membutuhkan bantuanmu
Undrel : Ya.... Jika di lihat pertahanan kota itu belum kuat
Ekarno : Hmm..... Tidak salah.....
Undrel : Aku akan membantumu
Yokou : Kita juga akan ikut
Undrel : Apa? Jangan, itu terlalu berbahaya
Yokou : Iya tapi buat apa di sini ada naga besar tapi tidak di gunakan?
Undrel : Yokou, kau harus menjaga pulau ini
Yokou : Pulau ini tidak akan terjadi apa apa
Undrel : KAU SUDAH BERJANJI TIDAK AKAN MELIBATKAN DIRIMU DALAM BAHAYA
Yokou : (Menunduk)
Ekarno : Undrel.... Jangan terlalu kasar kepada adikmu
Undrel : Aku hanya tidak ingin dia terluka lagi
Ekarno : Adikmu juga tidak ingin kehilangan kakaknya
Undrel : Tapi cara ini adalah cara yang terbaik
Ekarno : Hmmm... Kalian berdua tidak ada salah. Undrel melarang Yokou suapaya terlindungi. Sementara Yokou ingin menunjukkan hasil latihan Undrel dan naga ini.... Pilihan tetap di tangan kalian
Undrel : (Melihat ke arah Yokou dan Orlando) Hmm.... Apakah kau benar benar memerlukan bantuan kami?
Ekarno : Sangat
Undrel : Siapa yang ingin ikut, katakan saja
Yokou : Aku ikut
Orlando : (Meraum ke langit dengan membuka sayap)
Ekarno : Mereka terlihat semangat. Bagaimana dengan kamu?
Undrel : Aku ikut