Ablak dan Darvala sama sama berdiri dang berhadapan. Jarak mereka sekitar 20m di bawah cahaya bulan purnama. Ablak mengambil langkah untuk maju dan dia mulai berlari, Darvala tanpa berpikir, dia juga berlari dan kedua tangan raksasanya mengikuti dia. Saat mereka berlari, Darvala mengarahkan tangan kiri kedepan lalu tangan raksasa kiri langsung maju dan menyerang Ablak. Ablak berhenti dan dia melompat ke arah kiri sehingga tangan raksasa meleset. Saat menghidar, Darvala langsung menyerangnya dengan tangan kanan. Ablak menangkap tangan Darvala dengan tangan kiri, lalu dia menyerang dengan tangan kanannya, Darvala pun menahan tangan Ablak dengan kirinya. Darvala langsung menarik kedua tangannya dan dia melompat sambil mengayun tangan kirinya lalu tangan raksasa yang tadi Ablak hindari muncul dan Ablak tidak sempat menghindar dan tangan raksasa itu mengenainya. Ablak terbawa oleh tangan raksasa itu, lalu dia naik ke atas tangan itu dan melompat. Saat Ablak mendarat, dia langsung berlari ke arah Darvala, namun dia melihat Darvala sama sekali tidak bergerak dan hanya tersenyum. Saat Ablak menyerang, tangan raksasa jatuh dari atas, Ablak menyadari hal itu dan dia berhenti dan tangan raksasa itu membatasi mereka berdua. Ablak menyentuh tangan raksasa itu dengan tangan kiri dan sangat berhati hati agar dia tidak menghancurkan tangan raksasa itu. Darvala langsung melompat mundur karena dia berpikir Ablak akan menghancurkan tangan raksasa itu. Jarak Darvala sekitar 10 langkah kaki,
Darvala : Setidaknya masih ada waktu untuk menghindar
Ablak : Hmm....
Tangan raksasa itu tiba tiba terbang ke arah Darvala dan tangan raksasa itu memukul Darvala sehingga terbawa. Darvala tidak menyangka Ablak akan mendorong tangan raksasa itu, Darvala mengangkat tangannya untuk memanjat ke atas tangan raksasa itu, lalu dia menjatuhkan diri, tiba tiba tangan raksasa itu di hancurkan
Darvala : Benar benar kecepatan yang tidak masuk akal...
Ablak : Hmm.... (Satu tangan hancur... Harusnya dia akan kelelahan)
Saat Darvala mendarat, Darvala langsung mundur tapi dia tidak terlihat lelah sama sekali bahkan dia berdiri tegak.
Ablak : (Hmmm staminanya tidak berkurang sama sekali.... Apakah dia tidak kelelahan?)
Darvala : "Kenapa dia tidak kelelahan"..... Apakah itu yang kau tanyakan?
Ablak : Apa yang membuat kamu berpikir seperti itu?
Darvala : Itu bisa di lihat dari wajahmu
Ablak : .....
Darvala : Jika secara fisik.... Aku sudah kelelahan.... Tapi dengan kekuatan iblis aku, dan di bawah bulan..... Sudah pasti kekuatanku bertambah
Ablak : Hmm.... Hebat
Darvala : Tch..... Itu saja pujian kamu?
Ablak : Ada lagi pujian yang harus aku berikan?
Darvala : Kau bisa mengatakan "Waw, kau lebih hebat dari Darvala yang asli"
Ablak : Walaupun kau lebih hebat dari Darvala yang asli, bukan artinya aku akan membiarkan kau melakukan sesuka hati
Darvala : Heh..... Jangan besar kepala
Darvala mengarahkan tangan kanannya ke arah Ablak lalu tangan raksasa sebelah kanan menyerangnya. Ablak menahan tangan raksasa itu lalu melemparnya kembali. Tangan raksas itu mengarah ke arah Darvala, sebelum tangan itu mendekat, tangan raksasa itu langsung terbang ke atas. Saat tangan raksasa itu terbang ke atas. Ablak yang berada di belakang tangan itu menyerang Darvala. Darvala menyilang tangannya untuk menangkis serangan Ablak. Ablak memukul dengan tangan kanannya dan Darvala menangkisnya. Tangan Darvala langsung sedikit retak dan dia terlempar sekitar 9 meter. Darvala langsung mengarahkan tangan kanannya ke depan dan tangan raksasa kanan menyerang Ablak. Ablak menghindari serangan itu dengan mudah. Saat Ablak melihat arah tangan raksasa itu pergi, dia langsung terkejut. Ablak langsung berlari dengan cepat dan menghalangi tangan raksasa itu lalu melempar balik.
Darvala : Hm.... (Dia lebih memilih melindungi temannya dari pada dirinya sendiri) Baiklah.... Itu akan mempermudah aku
Ablak : !!?
Darvala mengarahkan tangan raksasa itu ke arah Ablak. Ablak pun tidak akan lari dan dia bersiap siap untuk menahan tangan raksasa itu. Ablak mengepal tangan kanannya dengan sekuat tenaga dan saat tangan raksasa itu mendekat, Ablak langsung menghancurkan tangan raksasa itu. Tangan kanan Ablak mulai gemetar dan dia mulai kelelahan
Darvala : (Hmm.... Jika serangannya bisa menghancurkan tangan raksasa itu..... Maka saat ini dia lengah.... Kekuatan dan amarahnya sudah dia keluarkan lewat serangan itu.... Serangan memang menggunakan kekuatan yang banyak tapi..... Ini bisa menghancurkan mereka)
Ablak : Huh?
Sisa kedua tangan yang Ablak hancurkan itu terbang ke atas dan menyatu menjadi satu tangan raksasa. Tangan raksasa itu 2x lebih besar dari yang Ablak hancurkan sebelumnya. Ablak melihat tangan raksasa itu dengan gemetar.
Darvala : Lenyaplah kalian
Ablak : Ini buruk!!!
Darvala menjatuhkan tangan raksasa itu di atas Ablak. Ablak memasukkan kedua tangannya tanah dan dia mencoba untuk mengangkatnya.
Ablak : GRRRAAAAAAAAAAAA
Darvala : Apa yang dia lakukan? Harusnya dia lari dari sana
Tangan raksasa itu semakin dekat dan tangan raksasa itu menghancurkan tempat Ablak berada. Tempat itu penuh dengan kabut karena benturan dan menghalangi pandangan. Darvala tersenyum saat melihat itu. Namun tiba tiba keluar sesuaty yang besar dari kabut seperti di lempar. Darvala terkejut dan dia melihat batu itu dari jauh
Darvala : I.... Itu? Teman teman Ablak... Jadi dia mengangkat semua temannya dengan cara mengangkat tanah yang dimana temannya yang sedang tidur..... Dan dia sendiri tertindas oleh tangan raksasa itu
Tiba tiba tangan raksasa hancur berkeping keping. Kaki kiri Darvala terjatuh dan dia mulai kelelahan. Tiba tiba Darvala mendengar suara batu.
Darvala : Tch.... Itu hanya suara batu kan?
Darvala mencoba berdiri lagi dan dia membuat tangan raksasanya tapi lebih kecil. Darvala mengayun tangan raksasa itu untuk meniup kabut itu. Saat kabut itu menghilang, terlihat Ablak berdiri di sana dengan darah di kepalanya.
Darvala : Ti..... Tidak mungkin..... Bagaimana cara aku membunuh mahluk itu.
Ablak : (Membuang nafas)
Ablak meletakkan kaki kanannya di belakang kaki kiri dan dia bersiap untuk menyerang. Jarak mereka sekitar 20 meter. Darvala menggunakan tangan raksasanya untuk menghalangi jalan. Ablak membungkukan tubuhnya, Darvala sudah bersiap siap. Tiba tiba Ablak menghilang dan Darvala melihat bayangkan hitam di depan dia berbentuk seperti orang berkepala kucing dan terlihat 2 titik putih yang menyala di kepalanya bayangan itu. Darvala tidak sempat menangkis, tiba tiba wajahnya terpukul dan dia terlempar sekitar 8 meter. Darvala berhasil meletakkan kakinya di atas tanah saat dia terlempar. Stengah dari wajah Darvala hancur. Tak lama kemudian, bayangkan itu muncul di depan untuk menyerang. Lalu Darvala langsung melompat dan bayangan itu pun melompat mengikuti Darvala. Darvala langsung menggunakan tangan raksasanya untuk menghalanginya, saat bayangan itu menyerang, tangan raksasa yang satunya menangkap bayangan itu dan melempar ke bawah. Bayangan itu terjatuh tepat di dekar Bruts dan lain lain maka Darvala melihat bawah bayangan itu adalah Ablak
Darvala : Itu Ablak.... Pergerakannya terlalu cepat dan kabut ini menghalangi pandangan sehingga dia terlihat seperti bayangan. Tapi....
Tiba tiba keluar dinding besar di balik Ablak dan teman temannya dan Darvala melihat cahaya yang sangat terang. Darvala langsung menggunakan tangan raksasanya untuk menghalangi cahaya itu. Lalu terjadi ledakan dari Dollgava. Saat Darvala mendarat, Darvala melihat Ablak. Ablak mengangkat kepalanya dan dia melihat Darvala dengan 1 mata.
Darvala : (Tadinya aku melihat ada 2 titik putih.... Apa itu?)