Setelah ledakan besar itu, Type tiba tiba muncul secara diam diam. Ekarno dan Glord tidak ingat ada tembok yang besar yang menghalangi mereka untuk pergi ke kota Beg. Mereka berjalan ke arah kota Beg tapi Dollgava diangkat Glord karena tubuhnya sobek
Ekarno : Aku tidak ingat sejak kapan dinding ini muncul
Type : Aku yang membuatnya karena ledakan Dollgava bisa menghanguskan kota Beg
Ekarno : Apa?
Dollgava : Ya tapi belum tentu juga cahayanya bisa sampai ke sana.
Type : Tubuhmu hancur parah.... Kau akan terlihat semakin kurus
Dollgava : Diam
Type : Lebih baik mencegah dari pada mengobati
Sementara berjalan, lalu terlihat kaki yang berdiri. Ekarno, Glord, dan Type terhenti. Lalu mereka melihat iblis yang beridiri di depan mereka. Setengah tubuh iblis itu hancur
Ekarno : Jadi dia selamat?
Dollgava : Hmm.... Siapa namanya? Borom ya? Dia sangat tebal sehingga dia bisa melindungi iblis itu darinya
Glord : Blis
Ekarno : Biss
Glord : Blis
Ekarno : BIIIIS
Type : Kalian bertarung saja, biar aku yang lawan iblis itu
Iblis : Tidak perlu.... Aku bertahan sampai sekarang hanya ingin sedikit bercerita
Glord : Bercerita apa?
Iblis : Type sudah menyadarinya..... Ada iblis level 5 di sekitaran sini
Ekarno : Cih!!
Type : Tenang saja.... Mereka tidak mau di ganggu
Iblis : Ya..... Dia iblis terakhir.... Untuk hari ini
Iblis itu jatuh dan tubuhnya mulai menjadi debu. Ekarno, Type, dan Glord berjalan ke arah iblis itu dan bersiap siap membunuhnya. Type mengangkat kaki kirinya dan bersiap siap untuk membunuh iblis itu
Type : Ada kata kata terakhir?
Iblis : Jika kalian bertemu dengan diriku yang lain. Silahkan panggil mereka Bliss
Ekarno : Huh?
Glord : Hah?
Type menginjak kepala iblis itu sehingga tubuhnya menghilang
Glord : Kau dengar itu? Dia memilih nama yang aku berikan
Ekarno : Enak saja
Dollgava : Hey sudah cukup kalian. Iblis itu menerima nama dari Glord jadi tuan Ekarno jangan buat kalian bertarung satu sama lain
Type : ....
1 jam yang lalu di kota Beg
Ablak : Kalian sudah menjaga aku saat aku tidur. Sekarang waktunya kalian tidur, aku akan menjaga kalian
Ablak duduk dan menutup matanya dan dia tertidur sekitar 12 menit. Ablak membukan mata kanannya dan dia berdiri. Ablak merasa ada hal yang aneh karena salah satu dari Bruts, Ciciliana, Arias, Foden, dan Darvala. Ablak berdiri dan melihat Darvala karena ada sesuatu yang aneh. Ablak mengatakan tangan kanannya dan dia menyerang Darvala. Tiba Tiba Darvala melompat dan menghindari serangan dari Ablak dan berdiri sejauh 8 meter
Darvala : Kenapa ini? Kenapa kau menyerangku?
Ablak : Jangan pura pura bodoh...
Darvala : (Tersenyum) Insting kamu memang kuat
Darvala menutup matanya dan dia membukanya lagi. Mata Darvala menjadi hitam gelap dan muncul titik merah. Gigi Darvala menjadi tajam dan dia tersenyum
Ablak : Bola matamu menjadi hitam dan biji matamu menjadi merah..... Horror
Darvala (Iblis) : Heh... Hehahahahahahahaha.... Tubuh ini kuat dan bisa di gunakan
Ablak : Oh? Bisakah aku menguji kemampuanmu?
Darvala (iblis) : Mari kita lihat sampai dimana keberuntunganmu
Ablak berlari ke arah Darvala dan dia melompat lalu mencoba menedangnya. Darvala bergerak kebarah kanan dan menghindari serangan Ablak. Ablak menyerang di arah kepala lalu dengan tangan kanan, Darvala menghindari serangannya dengan hanya menggerakan kepalanya ke arah kanan, Ablak menyerang lagi dengan tangan kiri, Darvala pun menghindarinya dan dia menangkap tangan Ablak dan Darvala membantingnya ke tanah dan Darvala menendang wajah Ablak sehingga Ablak terlempar sekitar 6 meter.
Ablak : (Dia kuat)
Darvala (Iblis) : Bagaimana pendapatmu?
Ablak : Hmmm.... Sebenarnya aku masih ingin pemanasan lebih
Darvala (Iblis) : Oh? Pemanasan
Ablak berlari untuk menyerang Darvala. Darvala pun tersenyum dan dia juga berlari untuk menyerang Ablak. Ablak menarik tangan kanannya dan dia bersiap untuk menyerang, Darvala juga melakukan hal yang sama. Saat mereka dekat, Darvala menyerang duluan lalu Ablak menunduk kepalanya dan Ablak berputar lalu menangkap leher Darvala dari belakang tapi dengan cepat Darvala langsung menendang kaki kanan Ablak sehingga Ablak tidak jatuh sebelah dan dia melepas Darvala. Darvala langsung berputar dan menendang wajah Ablak dan Ablak terlempar lagi sekitar 4 meter. Ablak mendarat dengan berdiri dan terlihat di tanah ada tetesan darah
Ablak : (Sejak kapan Darvala bisa bertarung jarak dekat? Tidak..... Itu bukan Darvala)
Ablak bediri dan dia membungkuk. Wajahnya Ablak mulai serius. Ablak langsung berlari dengan cepat dan dia menyerang Darvala dengan tangan kanan. Darvala menangkisnya dengan 2 tangannya
Darvala (Iblis) : Ini jauh lebih kuat dari yang sebelumnya.... Apakah kau mulai serius?
Ablak : Yang pasti kau juga akan serius jika musuhmu sudah serius
Darvala (Iblis) : Heh..... Itu harusnya sudah umum
Darvala menarik tangan kirinya dan dia menyerang Ablak, Ablak menghindari serangannya dan dia menangkap tangan Darvala dan dia membanting Darvala, tapi Darvala langsung menurunkan kakinya ketanah sehingga Darvala mendarat dengan berdiri dan tubuhnya tidak menyentuh tanah. Darvala mengangkat kaki kanannya dan dia menendang kepala Ablak dari atas dan Ablak terjatuh sampai ke tanah. Darvala menginjak kepala Ablak sampai ke tanah sampai 3x. Ablak tidak bergerak dan dia tertidur di tanah
Darvala (Iblis) : (Dia sudah tidak bergerak? Dia pingsan? Tidak.... Tidak mungkin mahluk seperti dia bisa kalah)
Darvala menjauh dari posisi Ablak lalu dia mengangkat tangan kanannya dia mengayun tangannya ke bawah. Muncul tangan raksasa yang 2x lipat lebih besar dari sebelumnya. Tangan raksasa itu memukul Ablak. Darvala tidak dapat melihat apa apa karena penuh dengan abu. Tiba tiba tangan raksasa itu muncul ke arah Darvala. Darvala terkejut dan dia meyilang tangannya untuk menangkis tangan raksasa itu. Tangan raksasa itu memukul Darvala sehingga Darvala terlempar.
Darvala (Iblis) : (Yang benar saja, dia pura pura pingsan)
Lalu tiba tiba muncul tangan di atas Darvala yang sedang terlempa dan Darvala terpukul sampai ke tanah. Saat Darvala terjatuh di tanah, Darvala berusaha untuk berdiri lalu keluar kaki yang menginjaknya di kepala sampai 3x. Lalu Darvala berdiri dan dia melihat Ablak yang sudah berdiri.
Darvala (Iblis) : Jangan berpura pura lemah
Ablak : Aku sudah bilang aku perlu pemanasan. Kenapa malah kau marah?
Darvala semakin marah lalu dia menarik tangan kanannya dan mengarahkan kedepan lalu tangan raksasa itu muncul dari belakang dan menyerang Ablak. Ablak meletakkan kaki kanannya ke belakang dan menarik tangan kanannya lalu mengepalnya sekuat mungkin. Saat tangan raksasa itu mendekat, Ablak memukul tangan raksasa itu sehingga hancur. Darvala langsung terjatuh dan mulai kelelahan
Ablak : Sebenarnya dari tadi aku berusaha untuk menghemat tenaga agar bisa aku menghancurkan tangan itu
Darvala (Iblis) : (Dia sudah cukup lama sehingga dia tahu cara untuk menjatuhkan mahluk ini)
Darvala langsung berteriak dengan kuat dan dia lalu kuncul dua tangan raksasa
Ablak : Oh? Memang kau lebih kuat dari yang asli
Darvala (Iblis) : Tadi aku hanya menggunakan satu tangan. Sekarang dua tangan
Ablak : Jika musuh mulai serius, maka aku juga akan serius
Darvala (Iblis) : Aku ingin mendengar namamu
Ablak : (Tersenyum) Dengan senang hati. Namaku Ablak. Ingat baik baik
Darvala (Iblis) : Iblis level 5. Outsol
Ablak : Senang bertemu denganmu Outsol
Outsol : Tidak.... Kau belum bertemu denganku
Ablak : Oh ya..... Kau hanya boneka