Bibirnya menggantung sebuah senyum kecil, perlahan melangkah masuk, "Sepertinya ... pernikahan adikku dan wanita ini akan baik-baik saja di masa depan, dan sekarang .. sudah mulai dilatih."
Nadanya aneh, tidak seperti nada suaranya yang biasanya.
Fira mengerutkan kening, dan tidak tahu apa yang salah.
Dia berjalan ke arahnya, tanpa basa-basi dan tanpa kecurigaan, hanya duduk di sampingnya.
"Gadis kecil, bagaimana rasanya makan malam dengan kekasihmu?" Nada suara aneh terdengar lagi, diiringi cibiran.
Fira terkejut, dia merasa bahwa Arbani agak aneh.
Nada bicaranya aneh, kata-katanya sangat aneh, senyum di wajahnya juga aneh, dan sorot matanya itu aneh, semuanya sangat tidak benar.
Orang ini. . . Apakah dia salah minum obat?
Juga. . . Kapan dia mengatakan bahwa Byakta adalah orang yang dia cintai?
Dan. . . Apa yang dia lakukan sambil duduk di sampingnya yang tampak seperti betapa baiknya Fira bersamanya.
"Omong kosong apa yang kamu bicarakan."
