"Tunggu saja, ayah akan selalu kembali, Kairav adalah anak yang sangat manis, bagaimana mungkin ayah tidak ingin menemuimu lagi."
Kairav akhirnya bisa tertidur di pelukannya.
Ketika Fira akan membawanya ke tempat tidur, dia mendengar Kairav menggumamkan sesuatu.
Ketika Fira mendekatkan telinganya, dia mendengar Kairav berteriak memanggil ayahnya …
Tubuh Fira membeku sejenak, melihat wajah kecil Kairav yang berlinang air mata, dia tiba-tiba membuat sebuah keputusan di dalam hatinya.
Tidak masalah jika Arbani tidak mengingatnya … Tapi dia tidak bisa melupakan Kairav.
Kairav telah menunggunya, bahkan memanggilnya dalam mimpinya. Bagaimanapun, dia harus mengingatkannya pada Kairav.
Fira berpikir bahwa ketika seseorang kehilangan ingatan akan orang lain, ada hal-hal yang masih tidak bisa dilupakan.
Misalnya, Arbani yang menyukai kue osmanthus beraroma manis buatannya.
Meskipun dia tidak mengingatnya, kesukaannya pada kue osmanthus beraroma manis tidak akan berubah.
