Chereads / Genesis Ex - Takayuki Hen / Chapter 6 - Ch 5

Chapter 6 - Ch 5

Genesis Extended bab 15 – Keberanian

Pada sore hari Takayuki meninggalkan hutan tersebut, lalu ia melewati tempat di mana Yui tergeletak saat itu. Dia teringat Yui tewas, tak bisa diselamatkan.

"Sial!! Sial! Sial!"

Takayuki pergi melarikan diri melewati mayat monster beast dan ketika dia telah keluar dari kota Ishikawa, kedua matanya tak bisa mempercayai apa yang dilihatnya saat ini karena adanya sekumpulan orang yang bersenang-senang di sebuah keramaian.

"Mereka tak tahu kalau dunia ini dalam bahaya… hanya bisa bersenang-senang…!"

Gumam Takayuki perlahan.

Takayuki hanya duduk disebuah taman karena dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dan tak menyangka dirinya duduk di taman sampai matahari mulai terbenam.

"Sudah berapa lama waktu yang kubuang?"

Ucap Takayuki menghela nafas.

"Oi! Apa yang kau lakukan di sini Michio?"

Ucap Ryoichi yang menghampiri Takayuki.

"Syukurlah kau tidak apa-apa, Daisuke-san."

"Aku malah lebih terkejut bahwa kau selamat saat ini! Bukankah WTM sedang melakukan operasi?"

"Itu karena yang bisa kulakukan hanya bisa melarikan diri, haha…"

Ryoichi menepuk pundak Takayuki lalu berkata

"Apa yang terjadi? Katakan padaku Michio!"

"Gara-gara aku… banyak pasukan WTM tewas karena melidungiku. Seharusnya aku tak perlu ikut WTM! Pada akhirnya aku hanya sok-sok'an ingin jadi pahlawan!?"

Takayuki mengatakan sebuah kenyataan yang pahit dan merasa betapa payah dirinya.

"Kupikir itu salah! Itu sudah menjadi resiko perang pasti akan ada pengorbanan, lagipula juga… kenapa mereka malah mengajakmu dalam peperang—"

"Kau takkan mengerti apa yang kurasakan saat ini…! Aku hanyalah sampah yang tak bisa apa-apa. Itu benar! Yang bisa kulakukan hanya melarikan diri!"

Ryoichi menjawab

"Namun kenyataannya kau telah menyelamatkan nyawaku Michio!"

"Menyelamatkan kah? Yang benar saja! Aku membiarkan Yui-san tewas!"

Takayuki tiba-tiba teringat akan Yui dan pasukan WTM yang tewas di depannya tadi.

"Pada akhirnya aku hanyalah orang tak berguna! Menyelamatkan dunia? Menyelamatkan nyawa seseorang? Mana mungkin aku bisa melakukannya!"

Takayuki lanjut berbicara

"Itu karena aku hanyalah neet! Yang bisa kulakukan melarikan diri sambil bermain game seorang diri… hanya itulah yang bisa kulakukan! Karena itu aku telah memutuskan kalau aku akan mengurung diri di kamar dan dengan begitu hidupku akan tenang---"

Setelah Takayuki berkata begitu, Ryoichi menarik kerah bajunya.

"Apa kau yakin mengatakan hal itu!?"

Teriak Ryoichi.

"Lepaskan aku! Ngajak berantem hah!?"

Protes Takayuki dan Ryoichi langsung memukul wajah Takayuki sampai terjatuh.

"Sudah kubilang apa kau yakin mengatakan hal itu Michio!?"

Takayuki langsung memukul wajah Ryoichi.

"Tetapi itu kenyataannya bukan!?"

Akan tetapi Ryoichi tetap berdiri tegak walau Takayuki memukul wajahnya saat ini, tapi Takayuki teringat perkataan Isshin Kira.

"Kau harus berdiri tegak kalau kau ingin mencapai keinginanmu shounen!"

Takayuki yang mengingat itu membuatnya kesal dan membuatnya memukul Ryoichi lagi. Namun pemuda bertopi itu memukul wajah Takayuki sampai terjatuh lagi.

"Tentu saja itu salah bodoh! Jika kau hanya bisa melarikan diri—Kenapa kau menolong Michiko Yui saat itu!? Dan kenapa kau mau jadi umpan monster demi melindungiku!? Lihatlah aku! Berkatmu aku masih hidup saat ini! Apakah kau yakin akan melarikan diri setelah ini!? Sebenarnya apa yang kau inginkan?"

Bentak Ryoichi pada Takayuki yang berhasil membuatnya memukul lantai sambil menangis.

"Aku… Aku ingin menjadi pemuda itu… pemuda itu bernama Satou Hideaki. Pemuda itu hanyalah manusia biasa, dengan pengorbanannya dia menciptakan keajaiban lalu berhasil menyelamatkan semua orang. Aku ingin menjadi sepertinya!"

Takayuki mengelap air matanya, lalu berkata .

"Tidak, itu salah! Aku ingin menjadi sesuatu yang berguna!!"

"Kalau begitu apa yang kau lakukan sekarang!? Apakah melarikan diri adalah salah satu pilihanmu saat ini!?"

Tanya Ryoichi kepada Takayuki.

"Aku bertekad untuk tidak melarikan diri. Aku harus menyelamatkan dunia ini!"

Ucap Takayuki bangkit dari jatuhnya.

Ryoichi menghela nafas lalu berkata.

"Lagipula kenapa WTM membiarkanmu masuk ke medan pertempuran? Padahal kau kan hanya pemula."

Takayuki langsung teringat perkataan Isshin Kira.

"Aku membawamu kesini, karena kau memiliki apa yang tidak kupunya, Takayuki!!"

Perkataan Isshin Kira membuat Takayuki kepikiran sehingga dia mengatakan sesuatu ke Ryoichi.

"Apakah aku mempunyai yang kau tidak punya Daisuke-san?"

Tanya Takayuki.

"Keberanian menjadi samsak tinju? Atau jadi umpan monster?"

"Bukan itu! Apakah Daisuke-san tidak berpikir ada yang aneh dariku?"

"Huh? Apa yang kau bicarakan Michio?"

"Kenapa pemerintah sampai mencurigaiku sebagai penyebab insiden ini? Kenapa juga WTM menjadikan ku pasukan utama tempur WTM? Bukankah itu berarti aku memiliki sesuatu?"

Pertanyaan Takayuki membuat Ryoichi terkejut.

"Jelaskan secara detail! Tidak, lebih baik kita bahas ini di rumahku!"

"Baik!"

---

Pada malam hari Yumeno sedang mengejar sosok pria bertopeng bertanduk 5 sembari menghindari banyak monster golem bahkan monster beast untuk menghemat energinya.

"Cih! Ke mana dia!? Aku kehilangan jejaknya!"

Ucap Yumeno berhenti seketika dan disaat itu dia merasakan bahaya padanya. Sebuah akar ingin menyerangnya dari belakang pun terlihat namun akar tersebut ditahan oleh perisai anginnya.

"Kekuatannya mirip seperti Jubokko kah!?"

Ucap Yumeno menjaga jarak dari pemuda bertopeng yang menyerangnya dari belakang barusan. Tapi pemuda bertopeng itu tak berhenti menyerangnya dengan kekuatan akarnya, sehingga yang dilakukan Yumeno saat ini hanyalah menghindari.

Kalau Jubokko memakai kekuatan akarnya hanya satu cabang, pemuda bertopeng ini mengeluarkan kekuatan akarnya menjadi 3 cabang yang membuat Yumeno kerepotan untuk menghindarinya.

"Kalau seperti ini situasinya… mau tidak mau aku harus menggunakan kekuatanku!!!"

Ucap Yumeno menghancurkan 3 akar yang menyerbunya sekaligus dengan kekuatan anginnya namun dia terkejut melihat pemuda bertopeng sudah berada di belakangnya.

"Sial!!"

Ucap Yumeno.

Pemuda bertopeng ini mengeluarkan tangan kanannya yang sudah jadi akar berbentuk longblade warna merah dan bersiap ingin menyerang Yumeno dari belakang.

Gerakan pemuda bertopeng terhenti ketika melihat beberapa kristal menancap tubuhnya sampai terpental.

"Aku sampai juga menyusulmu! Kau terlalu gegabah Yumeno!"

Ucap Isshin Kira yang datang melindungi Yumeno.

"Dia datang!!!"

Ucap Yumeno yang bersiap.

Terlihat pemuda bertopeng langsung mengeluarkan kekuatan akarnya yang bercabang 3 untuk menyerbu Yumeno dan Isshin Kira sekaligus.

"Kekuatan ini!? Aku pernah mendengar kalau ini kekuatan Jubokko!? Apakah Jubokko telah bangkit? Jadi dia penyebab insiden ini!?"

Ucap Isshin Kira sambil menghindari serangan akarnya.

"Aku tidak tahu! Yang perlu kita lakukan hanya menghentikannya!!"

Jawab Yumeno sambil menghindari serangan akarnya juga.

Pemuda bertopeng yang mengetahui bahwa Isshin Kira sama Yumeno sedang kelelahan pun langsung menyerang maju dengan longblade-nya. Namun Yumeno pun menahan serangan pemuda bertopeng dengan kekuatan anginnya tapi berkat hal ini, Yumeno malah terkena serangan akarnya.

"Ukh!? Kalau begini kita akan kerepotan! Aku harus melakukan sesuatu!"

Ucap Yumeno masih menahan serangan dari lawannya tersebut dan ketika Yumeno sedang menahan serangan pemuda bertopeng tersebut sendirian, Isshin Kira langsung memakai kesempatan menciptakan beribu-ribu kristal.

"Maaf membuatmu menunggu Yumeno!!!"

Ucap Isshin Kira melayangkan beribu-ribu kristal pada pemuda bertopeng tersebut dan langsung membawa Yumeno untuk menjaga jarak dari seseorang yang dianggap lawannya saat ini.

"Kau tidak apa-apa kan?"

Tanya Isshin Kira.

"Hanya luka kecil…! Daripada mengkhawatirkanku, lebih baik fokus pada lawan kita!"

Jawab Yumeno.

Terlihat serangan kristal Isshin Kira sama sekali tak memapan karena ditahan oleh kekuatan akarnya.

"Yang perlu kita lakukan menembus pertahanannya, lalu menyerang bagian vitalnya!"

Ucap Isshin Kira.

"Aku bisa menghancurkan pertahanannya tapi itu akan menghabiskan semua staminaku!"

Jawab Yumeno.

"Jadi disaat itu aku harus menyerang bagian vitalnya kah?"

Ucap Isshin Kira.

Pemuda bertopeng siap menyerang lagi dengan kekuatan akarnya yang bercabang 3 menuju Yumeno dan Isshin Kira.

"Sekarang!!!"

Teriak Isshin Kira.

Yumeno langsung berada di depan Isshin Kira, mengeluarkan semua kekuatan anginnya cukup dahsyat bahkan akar yang ingin menyerangnya sampai hancur.

"Kuserahkan padamu, Isshin Kira…"

Setelah Yumeno berkata begitu, dirinya langsung pingsan. Pemuda bertopeng yang mau menyerang Yumeno sedang pingsan dengan longblade, tiba-tiba mendapati dirinya dijadikan target pada bagian dadanya oleh panah Isshin Kira.

Terlihat Isshin Kira sudah membuat kristal sangat besar berbentuk pedang. Jika sebelumnya ia lemparkan terbelah menjadi kecil sehingga bisa menyerang banyak monster, kali ini dia takkan membelah kristal pedangnya itu.

"Sasarannya sudah kudapatkan! Rasakan ini!!!"

Isshin Kira melancarkan kristal pedangnya dengan panahnya tepat ke arah dada pemuda bertopeng itu, namun pemuda bertopeng itu langsung menahan serangan Isshin Kira dengan topengnya.

"Apa!? Dia menahan seranganku yang dahsyat dengan wajahnya!?"

Ucap Isshin Kira kaget.

Namun tiba-tiba… terjadilah ledakan yang dahsyat pada kepala pemuda bertopeng, sehingga topengnya hancur.

Yang membuat Isshin Kira terkejut bukanlah karena pemuda bertopeng bisa menahan serangannya dengan wajah, akan tetapi wajah dibalik pemuda bertopeng adalah orang yang Isshin Kira kenal, dia adalah Satou Hideaki.

"Kenapa harus kau pelakunya, Satou Hideaki!!!"

Protes Isshin Kira.

Satou hanya memasang wajah murung dan terlihat luka di wajahnya sembuh seketika. Tidaklah heran jika dia bisa menghindari serangan Isshin Kira karena Satou Hideaki memiliki insting yang sangat kuat.

"Aku memang ingin bertarung denganmu sekali lagi! Tapi bukanlah bertarung seperti ini! Kenapa ini harus terjadi!? Katakan padaku Satou Hideaki!?"

Protes Isshin Kira.

"Yang kau katakan dulu padaku itu benar Isshin Kira. Di dunia ini, kekuatan ini adalah segalanya. Yang lemah akan mati dan pada akhirnya yang paling terkuatlah yang berdiri."

Jawab Satou.

"Kau mengajarkan kepadaku bukankah untuk menjadi paling terkuat itu memiliki kewajiban yaitu untuk melindungi orang yang lemah!? Lalu kenapa dirimu berakhir seperti ini!?"

"Itu benar tapi pada akhirnya mereka akan tetap mati… bukankah lebih baik kalau aku hancurkan saja semuanya? Itu pilihan yang lebih cepat kan?"

"Itu bukan pilihan cepat! Yang kau lakukan hanyalah membunuh!! Sekarang aku bertanya-tanya kenapa aku dulu bisa seenaknya membunuh seseorang. Aku takkan mengulangi kesalahan yang sama!"

"Kau telah berubah ya, Isshin Kira…"

Jawab Satou.

"Aku akan menghentikanmu Satou Hideaki! Aku akan ambil gelar terkuat itu padaku! Setelah itu aku akan melindungi orang yang lemah dariku!!"

Teriak Isshin Kira.

"Datanglah ke tempat di mana semuanya dimulai… kita akan menyelesaikan pertarungannya ditempat itu!"

Setelah Satou berkata begitu, dia meninggalkan Isshin Kira.

"Sial!!!"

Ucap Isshin Kira kesal memukul batang pohon.

----

Terlihat Ryoichi dan Takayuki sedang berbincang dirumah Ryoichi.

"Dengan kata lain Michio… kau memiliki kekuatan…"

"Eh?"

"Tak ada penjelasan selain itu Michio!"

"Aku tak tahu cara mengaktifkan kekuatan seperti Yumeno-san bahkan Issho-san"

"Sulit juga ya. Hmm…"

Pada akhirnya, Ryoichi dan Takayuki pun kebingungan, lalu saat mereka sedang bingung… tiba-tiba terjadilah sebuah gempa yang dahsyat membuat Takayuki dan Ryoichi kaget.

"Kemungkinan saat ini monster sudah mulai menyerang kota."

Ucap Takayuki.

"Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"

Tanya Ryoichi.

"Yang perlu kita lakukan adalah pergi menuju pohon keajaiban yang disebut Yggdrasil. Pasti ada sesuatu yang terjadi di sana!"

"Yggdrasil sudah bagaikan jantung dunia ini sih ya? Jika seseorang mengacak-acaknya, maka kekacauan seperti ini akan terjadi.."

"Eh!? Daisuke-san sudah tahu hal itu!?"

"Yeah, berawal setahun lalu… Isshin Kira sempat membongkar rahasia WTM ke publik media sehingga banyak warga yang tahu hal itu!"

"Issho-san?"

"Benar. Setahun lalu Isshin Kira menyebabkan insiden dan pada akhirnya dia berhasil dihentikan oleh WTM."

"Satou Hideaki pasti terlibat masalah itu kah?"

"Jelas! Apalagi dia yang memberikan keajaiban pada dunia ini kan? Kalau begitu yang perlu kita lakukan saat ini menuju Yggdrasil!"

"Bentar, Daisuke-san ikut?"

"Tentu saja! Mana mungkin aku diam saja!"

"Tapi itu bahaya Daisuke-san!"

Ryoichi menepuk pundak Takayuki.

"Karena itu bahaya, makanya lebih baik kita hadapi bersama-sama Michio!"

"Kenapa!? Padahal aku saja cukup bukan?"

"Bukan dirimu saja! Tapi kita berdua lah yang akan menyelamatkan dunia! Kita ini teman kan?"

Jawab Ryoichi tersenyum.

"Teman kah?"

"Yeah, jangan meremehkan kekuatan pertemanan lho! Kekuatan pertemanan itu kuat! Karena itu mulai sekarang jangan tanggung bebanmu sendirian Michio!"

"Makasih Daisuke-san!"

Jawab Takayuki.

Akhirnya Ryoichi menyiapkan banyak alat dan senjata ke dalam tasnya.

"Uwaa, aku tak menyangka kalau kau punya alat bahaya seperti ini?"

Tanya Takayuki.

"Yeah, dulu ayahku ini tentara dan dia suka banget menyimpan senjata berbahaya di rumah."

"Begitu ya, karena itu dirimu bisa sehebat sekarang."

"Aku? Hahaha mungkin saja."

Jawab Ryoichi.

Akhirnya Ryoichi sudah siap dan dia mulai menyalakan motornya sembari Takayuki duduk di belakang Ryoichi menjadi penumpang.

"Ayo Michio! Kita selamatkan dunia ini!!"

Ucap Ryoichi menyeringai.

"Yeah!"

Jawab Takayuki.

Akhirnya Ryoichi bersama Takayuki menuju kota Ichikawa dan ketika mereka mulai memasuki kota tersebut, ternyata mereka berdua sudah dikepung banyak monster beast akan tetapi…

"Mustahil untuk mengalahkan semuanya! Kita acuhkan saja! Tujuan kita Yggdrasil bukan?"

"Yeah! Tujuan kita menuju Yggdrasil di dalam hutan Yawata no Yabushirazu!"

Ketika Ryoichi memaksakan dirinya melewati banyak monster untuk menuju hutan tersebut, malah terjadi kecelakaan dan membuat Takayuki dan Ryoichi terpisah.

"Uhuk! Uhuk!"

Ryoichi terbatuk dan perlahan dia mencoba terbangun sambil menyadari bahwa dia bersama Takayuki yang pingsan dikepung banyak monster.

"Michio! Bangunlah!"

Teriak Ryoichi.

"Ukh… seperti yang kuduga! Susah untuk menembus mereka semua kah?"

Ucap Takayuki.

"Kalau begitu Michio, pergilah duluan! Aku akan mengatasi monster-monster itu!"

"Apa yang kau bicarakan Daisuke-san!?"

"Mana mungkin aku membiarkan hal itu!?"

Ryoichi mendorong Takayuki sampai terpental, sehingga dirinya jauh dari jangkauannya dan monster yang mengepungnya, lalu ketika Takayuki ingin menuju Ryoichi, pemuda berambut cepak itu langsung melemparkan bom molotov sehingga jalan Takayuki terhalangi oleh api.

"Apa yang kau lakukan Daisuke-san!?"

Teriak Takayuki.

"Jangan menganggu aksi kerenku! "

"Apanya yang keren!? Ini namanya kau mengorbankan diri!!!"

"Kau tahu Michio? Aku lelah melarikan diri terus menerus, maka dari itu… kali ini aku ingin mengalahkan mereka semua!"

Takayuki hanya terdiam.

"Jadi aku mohon… tinggalkan aku! Aku tidak memiliki kekuatan super… aku hanya manusia biasa… tapi aku tak ingin dipandang rendah oleh monster menjijikan ini!!!"

Ucap Ryoichi kesal.

Takayuki hanya menahan kesal, dia dengan berat hati harus meninggalkan Ryoichi.

"Daisuke-san, kau harus menyusulku! Aku mohon padamu tetaplah hidup!!!"

Setelah Takayuki berkata begitu, dia langsung meninggalkan Ryoichi dan gerombolan monster beast mulai menyerang ke arah pemuda bernama Ryoichi Daisuke.

"Itu benar.. lawan kalian adalah aku!! Ryoichi Daisuke siap bertempur!!"

Ucap Ryoichi tersenyum.

Dia mengeluarkan banyak grenade dari tasnya dan bersiap bertempur dengan gerombolan monster beast.

Saat Ryoichi masih kecil aku menganggumi ayahku, karena ayahnya juga, dia jadi menganggumi super hero.

"Karena super hero itu keren, bagaimana tidak keren? Dengan kekuatannya super hero bisa menyelamatkan banyak orang dari monster jahat lho!"

Itulah yang dipikirkan Ryoichi.

Ayany juga termasuk orang yang dikenal banyak menyelamatkan orang-orang karena ayah Ryoichi tentara, karena itulah Ryoichi ingin menjadi super hero.

Namun semuanya berubah semenjak melihat ayahnya menjadi teroris dan bunuh diri.

Mulai saat itu Ryoichi jadi membenci super hero dan disaat itulah Ryoichi merasakan kehilangan segalanya, kehidupan normalnya yang tadinya damai--- berubah, menjadi kehidupan tanpa arah tujuan.

Ryoichi menjadi preman terkuat dengan begitu bisa menyuruh-nyuruh orang lemah! Tapi semuanya berubah semenjak insiden setahun yang lalu, kemunculan monster menyerang kota Ichikawa.

"Jangan bercanda! Kalian pikir dengan monster aku takut!? Akan kutunjukkan aku ini bisa mengalahkan monster!"

Setelah itu Ryoichi sadar kalau monster itu lebih kuat dari yang ia kira, hidupnya tertolong oleh Satou Hideaki.

Setelah itu pun Ryoichi melihat anak bodoh.

Bagaimana tidak bodoh!? Dia ini lemah lho! Dengan kelemahannya dia masih saja mau menolong orang sekitarnya---itu membuat Ryoichi menyadarinya suatu hal…

Keinginan Ryoichi menjadi super hero masih belum hilang.

Terlihat Ryoichi berhadapan dengan banyak monster, beberapa monster beast mau menyerangnya akan tetapi… dia langsung melempar banyak granat ke arah monster beast itu sehingga beberapa monster ada yang tewas.

Akan tetapi monster beast itu tetap bermunculan sehingga membuatnya menghabiskan stok granat dan membuat Ryoichi dihadang banyak monster beast.

"Masih belum cukup untuk mengalahkan mereka semua kah? Memang sih manusia biasa mustahil untuk mengalahkan monster seperti kalian semua. Akan tetapi!! Bukan berarti manusia diam saja diserang monster seperti kalian!!"

Ucap Ryoichi bersiap menyerang monster dengan senjata terakhir, yaitu bom molotov.

"Bye bye Michio! Aku bersyukur telah kenal denganmu!! Aku tidak ada penyesalan!! Aku adalah hero!!!!"

Teriak Ryoichi bersiap melakukan serangan terakhir pada gerombolan monster beast namun, dia tiba-tiba mendengar suara tebasan cakar yang menggesek angin.

"Eh? Aku masih hidup?"

Ryoichi terkejut melihat Takayuki melindunginya dan orang yang melindunginya tersebut terkena cakaran dari gerombolan monster beast.

"Apa yang kau lakukan Michio!? Aku sudah menyuruhmu pergi kan!?"

Teriak Ryoichi.

"Seperti yang kuduga Daisuke-san, aku tak ingin orang lain terluka lagi karenaku ini…"

Ucap Takayuki sambil menangis dan setelah itu, gerombolan monster beast menggigit Takayuki.

"Michiooooo!!!"