Genesis Extended bab 18 – Satou Hideaki
Takayuki menyerang ke arahnya akan tetapi serangannya ditangkis oleh pedangnya sehingga terjadilah adu pedang.
"Kau berniat mengalahkanku dengan pedang kecil itu!? Itu adalah hal yang sia-sia!"
Kata Satou yang mementalkan Takayuki.
Terlihat long blade hitamnya cukup kuat sehingga bisa mementalkan shortblade Takayuki.
Takayuki tetap lanjut menyerangnya lagi, namun dia tetap menangkis serangan hingga terjadi adu pedang berkali-kali sambil tak peduli banyak pohon yang hancur di sekitar karena pertarungan mereka berdua.
"Kau menyebalkan sekali! Sudah kubilang itu adalah hal yang sia-sia!"
Satou pun mementalkan Takayuki dengan menangkis serangan shortbladenya seperti tadi. Takayuki langsung bangkit dan menyerang lagi kearahnya.
"Kau masih saja---"
Satou mengira Takayuki akan melakukan adu pedang lagi--- tapi kali ini Takayuki menipunya, karena itu dia dengan cepat ke arah sampingnya dan disaat itulah Takayuki menemukan sebuah celah lalu menebasnya.
"Ukh!?"
Satou pun langsung menyerang dengan longblade ke arah samping tepat pada Takayuki, lalu dengan cepat Takayuki sudah di belakangnya dan disaat itulah Takayuki menemukan sebuah celah untuk kedua kalinya—lalu dia menebasnya dari belakang.
"Grr! Kau—"
Satou pun langsung memutarkan serangan longbladenya agar mengenai Takayuki dari belakang tapi sayangnya Takayuki lebih cepat ada diatas longblade yang dipegangnya, lalu saat Takayuki ingin menebasnya Satou pun baru mengeluarkan serangan api dari longbladenya.
"Jangan bermain-main denganku!!"
Teriak Satou mengeluarkan serangan api yang dahsyat dan Takayuki dengan cepat langsung berjalan mundur untuk menghindarinya. Tapi Satou malah belum berhenti, dia mengeluarkan serangan apinya kepada Takayuki kali ini tepat di depannya, dengan cepat Takayuki menghindarinya.
"Sial! Kau!!"
Takayuki menebas tubuhnya lagi, tapi dia tidak berhenti menebasnya sekali, dengan kata lain Takayuki menebas tubuhnya berkali dengan pindah posisi sangat cepat.
"Ukkh!!"
Beberapa menit kemudian, Satou akhirnya terjatuh karena kesakitan dengan serangan yang Takayuki berikan berkali-kali.
Takayuki langsung menghampirinya yang terjatuh dan di saat itulah Satou…
"Aku mendapatkanmu tikus kecil!!"
Satou langsung menyerang Takayuki tiba-tiba dengan longbladenya dan Takayuki menahan serangannya dengan shortbladenya— yang akhirnya shortblade Takayuki dipatahkan olehnya.
"Aku masih belum selesai!!"
Di kesempatan seperti itulah Satou menyerang Takayuki dengan serangan apinya dari longbladenya pada Takayuki.
Takayuki lalu berusaha secepat mungkin menghindarinya tapi itu malah mengenai bahunya.
"Ukhh!!"
Tapi serangannya belum selesai, dia mengeluarkan serangan apinya bertubi-tubi kepada Takayuki dan Takayuki langsung mengeluarkan akar cukup besar untuk menahan serangan apinya akan tetapi…
"Pertahanan lemah seperti ini akan mudah kuhancurkan tahu!!"
Dia menghancurkan akar-akar yang Takayuki buat sampai hancur tanpa tersisa dan di saat Satou sibuk menghancurkan akar-akar yang Takayuki buat tadi, dia langsung membuat shortbladenya lagi dan bergegas ke belakang Satou.
"Jadi kau mengincar momen ini kah!?"
Takayuki langsung menebasnya sampai Satou terjatuh untuk kedua kalinya dan dia menghampirinya lalu berdiri di depan Satou Hideaki.
"Kau lengah!!!"
Ucap Satou yang tiba-tiba menebas Takayuki dengan serangan apinya.
"Ukkkkh!!"
Teriak Takayuki kesakitan, lalu dia terjatuh.
"Walau kau lebih cepat dariku… kau masih lebih lemah dariku! Aku yang memiliki banyak pengalaman pertempuran sedangkan kau masih pemula!"
Jawab Satou menghampiri Takayuki terjatuh dan mencekik Takayuki, lalu ketika Satou ingin menebas Takayuki dengan longbladenya.
"Aku… tidak boleh kalah!!!"
Ucap Takayuki yang tiba-tiba tubuhnya dipenuhi akar semacam kaktus dan membuat Satou tertusuk karena akar yang muncul dari tubuh Takayuki.
"Sialan!! Ukhh!!"
Ini membuatnya melepaskan Takayuki yang menahan rasa sakitnya, lalu mengikat tubuh Satou dengan kekuatan akarnya.
"Kau pikir dengan ini cukup menghentikanku!? Jangan meremehkanku!!!"
Ucap Satou dengan mudah membakar akar dari Takayuki dengan longblade apinya.
Takayuki langsung melarikan diri untuk menjaga jarak dan Satou yang mengetahui itu langsung menyerangnya dengan kekuatan akarnya yang bercabang 3.
Takayuki menahan kekuatan akar Satou dengan kekuatan akarnya juga yang bisa bercabang 3 juga.
"Percuma saja menyerangnya dengan kekuatan akarnya kah?"
Gumam Satou perlahan.
Satou langsung mengeluarkan kekuatan apinya yang sangat besar pada longbladenya lalu menyerang Takayuki namun dia langsung menahan serangan api itu dengan kekuatan akarnya akan tetapi api Satou bisa menembus akar Takayuki sehingga dia terkena serangan api Satou dengan telak kedua kalinya.
"Ukkkkh!!!"
Teriak Takayuki kesakitan dan terjatuh.
---
"Yumeno ayo pergi dari sini! Kita serahkan dia pada Takayuki!"
Ucap Ryoichi.
"Tidak, aku akan tetap di sini! Aku tak bisa membiarkan Takayuki bertarung melawannya sendirian!"
Jawab Yumeno.
"Akan tetapi dia sangat kuat! Saat ini yang bisa menandinginya hanya Takayuki saja!!"
Protes Ryoichi.
"Walau begitu aku tak boleh menyerah! Aku harus menghentikan Satou juga!"
Setelah Yumeno berkata begitu, dia meninggalkan Ryoichi.
"Tunggu sebentar!! Arggh!"
Melihat itu Ryoichi hanya bisa menghela nafas dan mulai membawa Isshin Kira ke tempat yang aman.
Yumeno yang bergegas menuju ke pertarungan Takayuki dan Satou menjadi terkejut melihat Takayuki kalah telak oleh Satou dan ketika ingin menghabisi Takayuki yang penuh terluka, Yumeno menghentikan Satou dengan kekuatan anginnya.
"Hentikan Satou!!"
Teriak Yumeno.
"Yume…"
Jawab Satou.
"Apa yang kau lakukan Yumeno-san…? Cepatlah pergi dari sini sekarang juga."
Ucap Takayuki penuh terluka.
"Aku percaya kau pasti akan menghentikan ini semua Satou-san, karena itu… ayo kita hentikan semua ini lalu.. menikmati kedamaian bersama."
Kata Yumeno kepada Satou.
"Kau salah… orang itu bukanlah Satou… Hideaki…"
Protes Takayuki pada Yumeno.
Satou langsung menyerang Yumeno dengan longbladenya akan tetapi Yumeno berhasil menahannya dengan kekuatan anginnya.
"Kumohon padamu Satou-san!!"
Teriak Yumeno.
Satou menghancurkan pertahanan Yumeno dan membuat gadis itu terpental.
"Sudah kubilang padamu kan? Kalau aku akan menghancurkan semuanya."
Ucap Satou yang bersiap menyerang Yumeno.
"Sialan! Disaat seperti ini tubuhku malah tidak bisa bergerak!!! Bangkitlah tubuhku! Bergeraklah!!!"
Walau Takayuki berusaha bergerak tapi dia tidak bisa, namun Takayuki tidak peduli walau tubuhnya kesakitan, setidaknya dia harus bergerak. Dia saat ini melihat Satou ingin menebas pundak Yumeno---
"Padahal aku sudah sampai di sini—pada akhirnya aku tak bisa melindungi siapapun kah!?"
Saat itu yang Takayuki lihat hanyalah kegelapan, apakah keputusasaan ada pada Takayuki saat ini!?
"Tidak! Aku tak ingin menyerah disini! Aku harus menyelamatkan Yumeno-san!!"
Saat Takayuki terbangun, dia melihat longblade merah pada tangan kanan Satou dibelah dengan mudahnya oleh shortblade Takayuki yang dilapisi api hijau.
"Ukkkh!! Panas!!!"
Ucap Satou bergerak mundur karena lengan kanannya terpotong.
"Takayuki, apakah itu kau?"
Tanya Yumeno kaget melihat Satou.
Luka yang ada pada Takayuki sembuh seketika, shortblade ditangannya dilapisi api hijau. Saat itu Takayuki menyadarinya kalau tubuhnya bergerak sendiri untuk menolong Yumeno.
"Kalau tubuhku bertekad untuk bertarung, maka aku akan melakukan hal yang sama!!"
Ucap Takayuki sambil mengacungkan shortblade yang dilapisi api hijau kepada Satou Hideaki.
"Tubuhmu bertekad untuk bertarung katamu!? Apa-apaan itu!? Apakah ini plot armor yang ada padamu kah!? Dan lagi apa-apaan api hijau di pedang kecilmu itu! Menjijikan!!"
Tanya Satou kesal dengan Takayuki.
"Ini adalah dosamu dan dosamu harus ditebus oleh nyawamu sendiri peniru!!"
Takayuki mengeluarkan api hijau yang mengakibatkan energi yang sangat dahsyat pada shortblade-nya. Hal itu hanya membuat Yumeno dan Satou tercengang saat melihat fenomena itu.
"Energi dahsyat ini!? Tak salah lagi! Energi yang tadi kurasakan itu berasal darimu kah!?"
Protes Satou kepada Takayuki.
"Kau masih saja tak mengerti!? Kenapa Issho-san berkata begitu padamu dan kenapa juga aku punya kekuatan saat ini? Itu karena Yggdrasil tak menerima kalau dirimu adalah Satou Hideaki, Yggdrasil ini memilihku untuk menjadi hakim untukmu peniru!!"
Ucap Takayuki.
"Aku… masih belum kalah!!! Itu benar! Aku masih belum mengeluarkan semua kekuatannya!!!"
Teriak Satou mencoba melakukan regenerasi pada longblade pada tangan kanannya yang tadi ditebas buntung oleh Takayuki.
"Uwoooooh!!!"
Seketika tangan kanannya melakukan regenerasi ulang dengan kekuatan akarnya, lalu muncul api hitam melapisi akar ditangan kanannya dan muncullah sebuah longblade berwarna hitam.
"Tangannya berubah menjadi pedang hitam kali ini?"
Ucap Takayuki.
"Yeah… aku akan membalas apa yang kau perbuat padaku!!"
Teriak Satou.
Satou pun langsung mengeluarkan serangan apinya, kali ini apinya berwarna hitam yang sangat dahsyat kepada lawannya dan Takayuki hanya menahan serangan api hitam dahsyat itu dengan tangannya, sehingga api hitam itu dilenyapkan dengan tangannya yang membuat Satou kaget.
"Tidak mungkin!? Ini bohong bukan!? Aku mengerti jika menghindari serangan apiku tapi dia menahan dengan tangannya!?"
"Kalau begitu giliranku…!"
Dengan begitu cepat, tiba-tiba Takayuki sudah ada di depan Satou lalu menebasnya dengan shortblade yang dilapisi api hijau.
"Ukkh!!"
Ucap Satou langsung menjaga jarak dari Takayuki.
'Tidak mungkin!? Instingku biasanya merasakan bahaya jika ada yang menyerangku, tapi kali ini aku tak bisa merasakannya sama sekali!!'
Ucap Satou dalam hati.
"Yumeno-san kali ini akan menjadi pertarungan yang sangat bahaya… karena itu…"
Takayuki menahan tubuh Yumeno dengan kekuatan akarnya.
"Tunggu sebentar Takayuki!!!"
Dan dia mengabaikan perkataan Yumeno sembari langsung menghampiri Satou.
"Sekarang aku mengerti dengan kemampuanmu, kau bisa membuat api hitam dari pedangmu… lalu memulihkan lukamu cukup cepat karena itu…"
Takayuki langsung menyerangnya lagi dengan shortblade yang dilapisi api hijaunya, kali ini Satou berusaha menangkis serangan Takayuki dengan longbladenya akan tetapi itu hanyalah tindakan sia-sia, dan membuat longbladenya dipatahkan oleh Takayuki sekaligus dengan tangannya untuk kedua kalinya.
"Ukkkh!! Kenapa hal ini bisa terjadi!?"
Ucap Satou kesakitan dengan mundur.
Tak ingin menyiakan kesempatan, Takayuki perlahan maju kepadanya untuk menyerangnya lagi.
"Aku tak menerima ini!! Aku tidak menerima kekalahan ini!! Uaaahhh!!"
Setelah Satou berkata begitu, wujudnya tiba-tiba berubah menjadi setengah monster. Tangan Satou yang ditebas menjadi longblade hitam dan dipenuhi duri, lalu dibagian tubuh Satou saat ini dilapisi oleh akar yang memiiki api hitam.
"Dengan begini—aku takkan terkalahkan!!"
Tiba-tiba saat Satou menyerang Takayuki dengan api hitamnya, waktu tiba-tiba berhenti dan Takayuki berpindah tempat tepat di belakangnya.
"Aku sudah menduganya!! Mati kau!!"
Satou langsung berbalik arah ke belakang dan menyerang Takayuki dengan serangan api hitamnya. Akan tetapi Takayuki malah berbalik ke depannya dan menebas Satou sampai terjatuh.
"Sial kau!!! Kenapa aku tak bisa membaca kecepatanmu!? Jangan bilang kecepatannya melewati waktu berjalan!? Itu tidak mungkin!! Tapi itu masuk akal kenapa instingku tak bisa merasakannya!!"
Kata Satou sambil bangkit dan ingin menyerang Takayuki.
Namun Takayuki sudah berada di samping kanannya dan dia menoleh langsung ke kanan dan disaat itulah Takayuki pindah posisi menyerangnya dari arah kiri.
"Kali ini kau akan kena seranganku!!"
Satou langsung menyerang Takayuki dengan serangan apinya ke kiri sayangnya Takayuki langsung berpindah tempat menyerang ke kanan lalu menebasnya lagi.
"Ukkhh!! Sial kau!!!"
Terlihat Satou mengeluarkan serangan apinya sangat dahsyat ke Takayuki berkali-kali namun berhasil dihindari oleh Takayuki dengan slow motion lalu Takayuki melempar shortblade kepada Satou.
"Kau pikir hanya kau saja yang bisa menghindar huh!?"
Satou menghindari lemparan shortblade Takayuki dan senjata lawannya itu langsung berada di belakangnya. Dengan begitu cepat, Takayuki sudah berada di belakang Satou sambil memegang shortblade yang dia lempar tadi.
Saat ingin menyerang dari belakang, Satou langsung berbalik ke belakang untuk menyerang Takayuki. Pada saat itulah Takayuki pindah ke depannya lalu menebasnya lagi.
"Ukhh!!! Sialaaaaann!!"
Satou berteriak kesakitan, disaat itu juga dia langsung mengeluarkan akar dari longblade hitam sangat besar ke Takayuki dan dia menahan akar dari Satou dengan Shortbladenya.
"!!"
Namun Shortblade Takayuki malah patah untuk kedua kalinya dan membuat tercekik akar milik Satou.
"Uwahaha! Akhirnya aku mendapatkanmu!"
Saat berhasil menangkap, Satou lalu mendorong Takayuki sampai menabrak banyak pohon.
"Bagaimana rasanya!? Ketika kau tak bisa menghadapi orang yang lebih kuat darimu..!? Semuanya akan kuakhiri!"
Takayuki menyela perkataan Satou.
"Akhir katamu!? Aku yang sekarang ini lebih kuat darimu!!"
Setelah Takayuki berkata begitu, dia lalu menghancurkan akar-akar yang mencekiknya dengan kekuatan akar miliknya sendiri dan itu membuat Satou tercengang saat melihatnya.
Mendapatkan kesempatan, Takayuki langsung memukul wajah Satou sampai terpental jauh menghancurkan banyak pohon.
"Sial!! Sampai saat ini aku masih tidak bisa membaca kecepatannya!!"
Kata Satou yang bangkit.
Gara-gara dia mendorong Takayuki sampai terpental tadi dengan akarnya, jaket Takayuki robek sebelah.
"Mari kita akhiri pertarungan ini, aku sudah lelah dengan permainan yang kau buat."
Ucap Takayuki sambil mengeluarkan Shortblade dari tangannya yang dilapisi oleh api hijau yang sangat dahsyat.
"Maju kau! Aku akan membunuhmu!!"
Kata Satou mengeluarkan api hitam yang sangat dahsyat dari longbladenya.
Akhirnya Takayuki menerjang ke Satou yang memiliki tangan longblade hitam dengan api hitamnya. Sementara dirinya yang memiliki shortblade yang dilapisi api hijaunya.
Dia siap mengeluarkan serangan api hijau cukup besar pada shortblade ini kearahnya dan begitu juga dengan Satou yang mengeluarkan serangan api pada longblade hitamnya cukup besar ke Takayuki.
Mereka berdua, yaitu Takayuki dan Satou Hideaki, terlihat ingin mengadu pedang sehingga api hitam longblade Satou lebih besar dari Takayuki.
"Inilah kemenanganku!!"
Saat mengatakan itu, dia mengira Takayuki sudah lenyap dengan serangan api hitamnya yang cukup besar tadi, tapi sayang sekali Takayuki tidak berniat mengadu pedang dengannya.
Saat itu waktu tiba-tiba berhenti dan Takayuki hanya menipu Satou agar mengira kalau dia akan mengadu pedangnya.. Kenyataannya saat Satou menyerang dengan api hitam cukup besar itu kepada Takayuki, yang dia lakukan hanya menghindar kearah samping---
"Jangan bilang kau—"
Ucap Satou kaget melihat Takayuki.
Disaat itulah Takayuki menemukan sebuah celah dan memakai celah ini untuk menebasnya dengan serangan api hijau yang sangat besar pada shortbladenya.
"Huooo!!!"
Teriak Takayuki sambil menebas tubuhnya.
"Ukhh!!"
Terlihat longblade hitam yang ada pada ditangannya pun lenyap, lalu Wujud terlihat menjadi manusia biasa.
"Terimalah dosa-dosamu dengan nyawamu!!"
Tanpa ragu Takayuki lanjut menusuk dadanya dan saat dia akan menusuk dadanya, terlihat senyuman lega di wajah Satou Hideaki.
"Benar juga. Kalau seperti ini… tidak seperti Satou Hideaki biasanya…"
Ucap Satou kepada Takayuki sebelum dia terjatuh.
"Jangan bilang kau---"
Ucap Takayuki kaget dan langsung menahan tubuhnya.
"Kerja yang bagus, Takayuki. Dengan begini… semuanya sesuai seperti rencanaku…"
Ucap Satou kepada Takayuki.
"Rencana apa yang kau bicarakan!?"
Satou menjawab.
"Setahun yang lalu aku berhasil memperbaiki Yggdrasil dengan mengorbankan diriku menjadi penjaganya. Aku pikir semuanya akan baik-baik saja, tapi ternyata aku begitu naif."
"Kenapa!? Kok bisa!?"
Tanya Takayuki.
"Sebaik apapun manusia pasti akan memiliki sisi kegelapan, sehingga aku terjerumus sisi gelap. Akan tetapi sebelum itu terjadi, aku sudah melakukan persiapan tentang masalah ini. Aku membuat sebuah tiruan dari diriku sendiri yaitu adalah kau, Takayuki!"
Takayuki hanya bisa terkejut mendengar sebuah kenyataan ini.
"Kau adalah sosok kelemahan dariku, walau begitu sisi gelap takkan muncul di dalammu… karena kau adalah harapanku! Karena itu aku memberi kenangan palsu dalam ingatanmu, tujuanku membuatmu adalah untuk membunuh sosokku ini dengan idealisme yang ada dipikiranmu itu!!"
Ucap Satou kepada Takayuki.
Takayuki hanya menangis dan menjawab
"Kenapa!? Kenapa aku harus jadi membunuhmu!? Kenapa kita berdua malah jadi perlu bertarung seperti ini!? Apakah tidak ada cara baik selain ini!?"
"Maafkan aku, Takayuki… kalau aku telah membuatmu repot..."
Takayuki tak bisa berkata apa-apa lagi.
"Lihat Takayuki, pada dasarnya dunia ini kendalikan oleh Yggdrasil. Pada akhirnya yang menentukan takdirku adalah diriku sendiri… bukanlah Yggdrasi ini yang menentukannya… karena itu saat ini aku puas sekali."
Setelah Satou berkata begitu dia terbatuk-batuk.
"Sepertinya waktuku sebentar lagi habis. Kalau saja ada cara lain aku tak ingin memakai cara ini, jadi aku sangat minta maaf tentang ini."
Setelah Satou berkata begitu, dia pun lenyap bagaikan debu.
Takayuki jadi tersadarkan akan sesuatu…
Taka yang artinya elang, Yuki artinya salju.
Satou pasti berharap Takayuki tetap terbang bagaikan elang walau badai salju menghalangi.
Michio artinya sebuah jalan yang benar.
Satou percaya kalau Takayuki akan terbang menuju jalan yang benar.
Satou sudah mempercayakan semuanya kepadaku itu karena Takayuki satu-satunya harapan untuknya.
"Pada akhirnya aku selalu saja dilindungi. Dengan begini semuanya sudah berakhir kan?"
Saat itu Takayuki hanya bisa kaget melihat sosok Yumeno di dekatnya, terlihat wajahnya sangat terkejut.
"Satou, di mana kau!? Kau akan hidup damai seperti biasa lagi kan!?"
Ucap Yumeno.
"Yumeno-san!"
Takayuki berteriak kepadanya yang tiba-tiba melihat gadis itu memeluk tubuhnya.
"Selamat datang Satou."
Ucap Yumeno kepada Takayuki.
"Apa yang kau bicarakan!? Aku bukanlah Satou-san! Aku ini Takayuki, Yumeno-san!!"
"Apa yang kau bicarakan Satou? Bagiku kau tetaplah Satou biasanya, dan ada apa memanggilku Yumeno? Biasanya kan dirimu memanggilku Yume bukan?"
Yumeno pun memeluk Takayuki makin erat dan tiruan Satou itu jadi yakin saat ini Yumeno jelas sekali melihat Satou lenyap di depannya dan karena itu dia tak menerima kenyataan kalau Satou itu sudah mati… sampai menganggap Takayuki ini Satou Hideaki.
"Ada apa memasang wajah sedih begitu? Segitu rindunya denganku Satou!?"
Tanya Yumeno kepada Takayuki.
Takayuki pikir ini hanyalah sebuah mimpi tapi ini adalah kenyataan walau ini terlihat seperti mimpi buruk.