Chereads / Genesis Ex - Takayuki Hen / Chapter 10 - Ch 9

Chapter 10 - Ch 9

Genesis Extended bab 19 – Takayuki Michio

"Lapor! Akar dari Kota Ichikawa semakin meluas!"

"Akar-akar itu mulai merambati kota Ichihara, Chiba sekarang!"

Itulah yang diucapkan pasukan WTM di radio HT.

"Lapor! Monster mulai memasuki kota Ichihara, mereka mulai melakukan kekacauan! Kami butuh bantuan!"

Suara radio itu jadi bising lalu mati.

"Cih! Kekacauan masih saja terus terjadi!!"

Protes Kayonna Charlee.

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Memanggil Yumeno kah?"

"Tidak, saat ini keadaan mental Yumeno membuatnya tak bisa bertarung dengan normal!"

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Saat ini Isshin Kira masih dirawat rumah sakit…"

"Tentu saja memanggil dia, saat ini yang bisa menghadapi monster hanyalah sang kunci!"

Jawab Kayonna Charlee.

---

Pada pagi hari monster beast yang menyerang banyak orang-orang di kota Ichihara. Terlihat ada seorang ayah dan anak perempuan sedang bersembunyi dari serangan monster itu.

"Masami, dengar ayah baik-baik! Setelah ini pergilah sendirian…!"

Kata seorang ayah kepada anaknya.

"Ayah ingin ke mana!?"

"Ada yang perlu ayah lakukan setelah ini…"

"Tidak mau! Jangan tinggalkan aku!!"

"Tenang saja ayah akan kembali! Karena itu pergi duluan ya."

"Aku tak ingin! Aku tak ingin ayah meninggalkanku karena… orang yang kupunya hanyalah ayah!!"

Rengek seorang anak kepada ayahnya.

"Ayah janji akan kembali, karena itu tolong dengarkan kata ayah baik-baik ya."

Setelah sang ayah berkata begitu, dia lalu pergi meninggalkan anaknya.

---

Terlihat Ryoichi Daisuke lagi mengamati kota Ichihara dari kejauhan.

"Oi!! Michio!! Kau dengar aku tidak sih!? Saat ini banyak monster yang mulai menyerang warga di kota Ichihara!"

Ucap Ryoichi pada radio HTnya, akan tetapi radio miliknya hanya menjadi bising dan tidak merespon dengan baik sehingga membuatnya mendecih kesal.

"Sialan! Kau harus secepatnya menyelamatkan mereka! Kalau tidak korban dari insiden ini akan makin banyak!!"

Ucap Ryoichi.

---

Ternyata sang ayah itu menuju ke arah monster dan bertujuan menjadi umpan monster beast itu agar tidak menuju ke tempat anaknya.

"Ayah ingin kemana!? Kenapa ayah malah menuju ke tempat monster!?"

Ternyata anak perempuan tersebut mengikuti ayahnya, sehingga monster-monster beast ingin menyerang anaknya.

"Celaka—Hentikan!!!"

Teriak sang ayah.

Waktu pun tiba-tiba terhenti dan di saat itulah monster beast yang mau menyerang anak perempuan itu langsung ditebas oleh seseorang, yaitu pemuda bernama Michio Takayuki. Berkat tebasan itu, monster beast itu berteriak kesakitan.

"Syukurlah aku tepat waktu… tapi tenang saja kali ini akan kulindungi kalian semua!!"

Ucap Takayuki yang bersiap menghadapi monster beast ada di depannya.

Monster-monster beast itu langsung menerjang ke Takayuki dan dia langsung berbalik ke belakang dan menebasnya satu persatu.

"Kalian berdua pergilah dari sini! Serahkan monster-monster ini padaku!!"

Kata Takayuki kepada mereka berdua.

"Apakah kakak bisa mengalahkan mereka?"

Takayuki menjawab sambil tersenyum

"Tentu saja! Serahkan saja pada kakak!"

"Aku mengerti! Ayo Masami, kita pergi dari sini!!"

Kata sang ayah langsung membawa anaknya untuk pergi, namun salah satu monster beast hendak mengejar sang ayah, tapi mengetahui itu Takayuki pun menghadang monster beast tersebut dengan berada di hadapannya.

"Lawan kalian adalah aku!!"

Takayuki menebas salah satu monster beast yang ingin mengejar dan itu membuat makin banyak monster beast ingin menerjang padanya—tapi sebelum mereka melakukan itu, Takayuki sudah berada di belakang mereka.

"Dengan ini berakhir!!"

Takayuki menebas monster-monster yang ada di sekitarnya dan setelah berhasil membereskan para monster itu, dia pun mengambil radio HT miliknya.

"Akhirnya terhubung juga olehmu! Tak ada waktu lagi! Segeralah memasuki kota! Saat ini terjadi kerusuhan di dalam kota Ichihara!"

Ucap Ryoichi diradio.

"Baik! Aku akan segera ke sana!"

Jawab Takayuki yang langsung bergegas memasuki kota Ichihara. Sesampainya di sana, dia melihat kota dipenuhi kerusakan dan bahkan banyak orang yang tewas.

"Sial!! Aku telat kah!? Kalau saja aku lebih cepat mungkin aku bisa menyelamatkan mereka…"

Terlihat beberapa monster golem ingin menyerang orang-orang yang masih bertahan di kota tersebut.

"Kyaaah!! Tolong aku!!"

Teriak salah satu perempuan yang sudah melihat monster golem itu membunuh seorang pria, lalu dengan cepat Takayuki langsung menebas lengan monster golem yang mau menyerang perempuan itu.

"Perbuatan kalian takkan kuampuni!!"

Saat melihat apa yang terjadi padanya, monster golem itu pun mengeluarkan erangan keras dan menyerang Takayuki dengan satu lengannya—namun pemuda itu langsung menebasnya sampai hancur berkeping-keping.

Dan berkat itu, Takayuki menjadi incaran banyak monster golem dan memaksanya untuk langsung berlari menjauhi tempatnya sekarang agar tidak menyerang orang-orang yang bertahan di belakangnya.

Dengan cepat monster-monster golem mengeroyoki Takayuki dan membuatnya dihajar oleh monster-monster golem itu, namun para monster golem tersebut langsung terpental setelah dia mengaktifkan api hijau yang melapisi shortbladenya.

Dia langsung bergerak cepat sampai berada di belakang para monster itu dan mengayunkan shortblade-nya yang dilapisi api hijau tersebut.

"Kalian harus menanggung dosa yang kalian perbuat dengan nyawa!!"

Dengan begitu cepat, Takayuki menebas semua monster-monster golem tanpa tersisa. Mengethaui bahwa monster yang menyrang kota sudah tidak tersisa, Takayuki menghela nafas pendek dan menghampiri orang-orang di kota yang diselamatkan.

"Kalian tidak apa-apa kan!?"

Tanya Takayuki kepada mereka.

"Sangat telat! Apa kau tidak tahu berapa banyak orang yang tewas karena monster ini!?"

"Lagipula kenapa hanya kau yang bisa melawan monster itu!?"

Takayuki hanya terdiam dan merasa bersalah mendengar protes mereka.

"Jangan-jangan monster menyerang kota ini karena ulahmu kan!? Karena kau benci dengan kota ini!?"

"Nggak heran dia bisa melawan monster ini, bekas komplotan monster sih."

Protes para warga.

Kenyataannya ini semua terjadi karena ulah Satou Hideaki..

Karena itu Takayuki hanya bisa diam saja dan membiarkan mereka menuduhnya bahkan ada yang melemparnya dengan botol air mineral atau menyiramnya dengan air.

"Pergi sana!"

"Jangan ke sini lagi!"

"Nanti yang ada monster menyerang kota lagi!!"

Ucap para warga.

Walau mereka membenci Takayuki…

"Melihat kalian semua baik-baik saja itu sudah cukup untukku."

Setelah berkata begitu, dia lalu meninggalkan mereka, namun langkahnya dihentikan saat melihat seorang anak kecil perempuan yang datang menghampirinya. Dia mengingatnya, itu adalah anak yang dia tolong tadi.

"Terima kasih! Berkat kakak, aku dan ayah selamat!"

Lalu sang ayah tersebut menghampiri Takayuki.

"Aku benar-benar berterima kasih banyak! Kalau kau tidak datang mungkin anakku sudah…"

Takayuki yang mendengar perkataan mereka hanya bisa tersenyum, lalu meninggalkan mereka berdua.

Setelah itu munculah berita di media kalau monster yang menyerang di kota Ichihara sudah lenyapkan, tapi warga meyakinkan bilang ke media kalau monster itu menyerang kota Ichihara karena ulah Takayuki, karena hanya dia satu-satunya yang bisa bertarung dengan monster.

Dan berkat itu, banyak media massa menanyakan apa penyebab kemunculan monster kali ini? Apakah Yggdrasil masih dijaga dengan baik oleh WTM.

"Apa-apaan itu sialan!? Padahal kau sudah menyelamatkan mereka sebisa mungkin…!"

Protes Ryoichi.

"Tidak masalah, selama mereka tidak apa-apa sudah cukup."

"Tapi Takayuki kalau begitu imejmu bakal buruk—"

"Tidak masalah, daripada memikirkan masalah itu lebih baik kita harus bersiaga apa yang akan terjadi selanjutnya."

"Itu benar, karena sebelumnya ada yang mengacaukan Yggdrasil."

"Walau aku berhasil menghentikan mereka dampak, dari Yggdrasil masih akan muncul."

Jawab Takayuki.

Ryoichi tersenyum lalu berkata

"Kau sudah berubah Michio."

"Iyakah? Aku pikir diriku akan tetap buruk seperti biasanya."

"Walau sifat nethinkmu tak pernah berubah sih."

Takayuki bersiap ingin pergi meninggalkan Ryoichi.

"Ingin pulang?"

"Yeah kalau tidak dia akan merengek memaksaku pulang.."

"Kalau begitu selamat tinggal Michio, kita akan bertemu kembali!"

"Yeah!"

Setelah itu Takayuki meninggalkan Ryoichi.

---

Sudah 3 hari berlalu Takayuki membunuh Satou Hideaki, dia lalu menjelaskan apa yang terjadi pada Kayonna Charlee dan karena Isshin Kira sedang koma di rumah sakit, untuk saat ini WTM diurus sementara oleh gadis berkacamata tersebut.

Berkat Takayuki mengatasi kekacauan yang dibuat oleh Satou, dia mendapatkan kepercayaan dari pemerintah bahwa dia takkan diburu lagi oleh mereka.

Perlahan dunia ini mulai damai…

Semenjak kematian Satou, Yumeno terkena gangguan jiwa, dia jadi menganggap Takayuki adalah Satou Hideaki, yaitu orang yang dicintainya.

Takayuki sempat konsultasi tentang masalah ini kepada Kayonna Charlee. Tapi gadis itu menjawab.

"Kalau begitu biarkan dia menganggap kau ini adalah Satou Hideaki! Mungkin itu bisa membuatnya kembali jadi semula! Dengan begitu bisa membantu WTM dengan kekuatannya."

"Apakah kau ingin membiarkan Yumeno-san tersakiti terus menerus Charlee-san!?"

Protes Takayuki kepadanya.

"Lalu memangnya ada cara lain untuk mengatasi ini? Jika kau punya cara lain maka lakukanlah sendiri! Saat ini aku tak bisa mengurusi Yumeno saja tapi mengurusi akibat insiden Yggdrasil yang terjadi… apalagi Isshin Kira masih dirawat rumah sakit."

Jawab Kayonna Charlee.

Dengan terpaksa Yumeno Shion tinggal bersama dengan Takayuki dan dia juga tak punya uang untuk membeli rumah, karena itulah dia mau tidak mau harus menerima tawaran dari Charlee.

Takayuki membuka pintu rumahnya, lalu Yumeno datang menghampirinya.

"Selamat datang Satou!"

Yumeno langsung memeluk Takayuki sambil tersenyum.

"Yeah, aku pulang Yumen—Yume-san."

Seperti yang diduga, Takayuki belum terbiasa memanggilnya Yume.

"Ya ampun! Darimana saja kau ini Satou! Bisa-bisanya kau pergi tanpa bilang padaku!?"

Yumeno memasang wajah cemberut.

"Maaf, kau tahu kan ada beberapa monster menyerang kota… jadi aku…"

"Takkan kumaafkan!! Bisa-bisanya kau disuruh Charlee itu!? Apalagi dengar-dengan dia itu salah satu kenalan dekatmu!!"

Kata Yumeno yang marah kepada Takayuki.

"Maaf! Tapi aku melakukan hal ini bukan untuk Charlee-san, melainkan melindungi orang-orang di kota!"

Yumeno pun menghela nafas.

"Satou tak pernah berubah, bertarung untuk melindungi sesuatu--- tapi tetap saja takkan kumaafkan sebelum kamu menuruti kata-kataku!"

Protes Yumeno kepada Takayuki.

"Aku mengerti! Aku akan menuruti kata-katamu Yume! Jadi… katakan apa yang kau inginkan?"

"…balas pelukanku."

Jawab Yumeno dengan malu.

Takayuki tanpa ragu langsung memeluknya, meskipun dia tak pernah memeluk perempuan…

'Entah kenapa ini tak membuatku bahagia. Apakah aku melakukan tindakan tepat? Jika ini untuk kebahagiaan Yumeno maka kurasa tidak apa-apa kan?'

Ucap Takayuki dalam hati.

---

"Yume-san, aku pikir aku akan pergi mencari makanan! Jadi aku pergi dulu.."

Kebetulan Takayuki mendapatkan uang dari Charlee karena sudah membersihkan monster di kota Ichihara.

"Aku tak mengizinkannya!!"

"Eh!? Kenapa!?"

"Padahal ada aku! Tapi kamu lebih memilih makan di luar!!"

"Y-ya… aku hanya tak ingin merepotkanmu."

Walau sebenarnya Takayuki tidak ingin makan sayuran.

"Tidak apa-apa~ tambah lagi aku sudah menyiapkan makanan untukmu!"

Ucap Yumeno tersenyum.

'Gawat! Aku tak bisa menolak!'

Ucap Takayuki dalam hati.

Terlihat makanan yang disiapkan Yumeno adalah sop sayur.

"Glek.."

"Ada apa Satou? Apakah kamu gugup?"

"Tidak! Hanya saja… aku tidak—"

Yumeno langsung menyuapkan makanan pada mulut Takayuki.

"Bagaimana enak kan?"

Tanya Yumeno.

Takayuki langsung menelan makanannya.

"Enak...?"

"Benarkah!?"

Tanya Yumeno memasang ekspresi bahagia.

"Uhum…"

"Akhirnya latihan memasakku yang selama ini kupelajari tidak sia-sia, habisnya Satou bisa menikmati masakanku."

Ucap Yumeno senang.

'Untuk Satou kah?'

Ucap Takayuki dalam hati.

Awalnya Takayuki ingin makan sendirian, tapi tak disangka Yumeno malah menyuapinya sampai makanannya habis.

'Jujur ini memalukan.'

Ucap Takayuki dalam hati.

Setelah itu mereka berdua duduk di sofa dan Takayuki hanya membiarkan Yumeno bersandar di bahunya.

"Hei Satou! Bagaimana dengan jawabanmu tentang pengakuanku saat itu!?"

Tanya Yumeno sambil memeluk erat lengan Takayuki.

"Jawaban?"

"Um, apakah Satou menyukaiku?"

Pertanyaan Yumeno membuat Takayuki sedih walau begitu dia berusaha tersenyum.

"Aku juga suka denganmu juga kok Yume-san."

Jawab Takayuki sambil mengelus-ngelus kepala Yumeno dan langsung tertidus pulas di bahu-nya.

'Apakah aku sudah melakukan tindakan tepat? Mau sampai kapan aku berpura-pura menjadi Satou Hideaki untuknya?'

Ucap Takayuki dalam hati.

Tiba-tiba terjadilah hujan deras sehingga membuat Yumeno terbangun.

"Ah! Hujan ya? Aku lupa memasukkan jemuran kedalam—"

Tanya Yumeno kepadaku, lalu Takayuki menjawab.

"Sudah kumasukkan kok!"

"Syukurlah kalau begitu."

Yumeno pun tersenyum legah.

Saat itu Takayuki memutuskan untuk melihat berita di TV yang ada dikamar Yumeno dan dia bisa melihat berita banyak bencana terjadi di beberapa negara. Gempa di amerika, tsunami di cina, dan gununs meletus di afrika selatan, serta belahan dunia lainnya.

"Apa yang kau lihat Satou?"

Tanya Yumeno yang heran kepada Takayuki.

"Belakangan ini terjadi banyak bencana aku jadi khawatir…"

Setelah Takayuki berkata begitu, dia pun memeluknya tiba-tiba.

"Semuanya akan baik-baik saja selama kamu tetap bersamaku kan?"

Kata Yumeno kepadanya.

"Bukan itu masalahnya… tapi kuharap semuanya baik-baik saja."

Setelah Takayuki berkata begitu terjadilah petir yang membuat mereka berdua terdiam seketika dan hujan menjadi makin deras.

Takayuki merasakan akan terjadi sesuatu yang buruk di sini dan karena itu dia langsung menggendong Yumeno keluar dari rumahnya dan mencari tempat yang aman.

Dan benar saja, setelah Takayuki keluar terjadi angin puting beliung menghancurkan rumah Yumeno.

"Satou-san! Tetaplah bersamaku!!"

Takayuki menggendongnya ke tempat yang aman.

"Aku… bisa jalan sendiri kok!"

"Ah, benar juga."

Terlihat Takayuki bersama Yumeno dekat dengan beberapa gedung sehingga terjadilah sebuah gempa yang membuat gedung runtuh ke Yumeno dan gadis itu berusaha menghancurkan runtuhan bangunannya dengan kekuatannya tapi puing-puing bangunan tetap mau menimpanya.

Takayuki mengeluarkan shortblade dari tangannya, lalu menghancurkan puing-puing bangunan yang mau menimpa Yumeno.

"Satou-san!!"

Takayuki langsung menggendong tubuhnya lagi.

---

Perlahan Yumeno terbangun, dia sedang tiduran di tempat yang teduh dan rintik hujan bisa terlihat, suaranya juga bisa terdengar dan hujan yang lebat sekarang menjadi rintikan saja.

"Jadi kau sudah bangun Yume-san?"

Tanya Takayuki khawatir kepadanya.

"Satou! Apakah kau tak apa-apa!?"

"Seharusnya aku yang bertanya begitu, aku baik-baik aja selama kau baik-baik saja."

Jawab Takayuki kepadanya.

"Sebenarnya apa yang terjadi!?"

Tanya Yumeno kepada Takayuki.

"Aku bisa merasakannya… dunia ini akan berakhir."

"Bukankah ini hanya bencana besar saja?"

"Apakah kau lupa, bila Yggdrasil itu sudah bagaikan jantung didunia ini… jadi aku yakin ada sesuatu yang terjadi pada Yggdrasil, karena itu aku harus pergi ke sana! Mungkin aku bisa menghentikan semua ini…"

Setelah Takayuki berkata begitu, tiba-tiba Yumeno memeluk tubuhnya.

"Jangan pergi!!"

"Walau begitu bencana akan terus terjadi!! Jika dibiarkan terus menerus dunia akan berakhir lho!?"

"Satou, tetaplah bersamaku… walau dunia ini berakhir… setidaknya kita bisa terus bersama sampai akhir bukan?"

Yumeno memeluk Takayuki makin erat dan pemuda itu jadi kata-kata dari Charlee.

"Memangnya ada cara lain untuk mengatasi ini? Jika kau punya cara lain maka lakukanlah sendiri!!"

Takayuki menghela nafas perlahan dan dia sudah muak dengan semual hal ini!

"Jangan bercanda! Mau sampai kapan kau melarikan diri dari kenyataan!? Satou Hideaki itu sudah mati! Kau ingin menerima akhir ini begitu saja!? Menerima hal yang dilindungi Satou selama ini hancur begitu saja? Aku tak menerima akhir seperti ini!!"

Ucap Takayuki mendorong Yumeno sehingga dia melepaskan pelukannya. Seketika hujan mulai terhenti, seolah-olah cahaya menerangi Takayuki.

"Aku sudah bertekad! Aku akan merubah takdir dunia ini! Jika akhir dunia ini penuh keputusasaan---maka akan kuubah dengan tanganku ini!"

Ucap Takayuki kepada Yumeno.

"Kenapa!? Kenapa kau melakukan hal yang sama dengannya!? Bukannya kau suka denganku! Tapi kenapa kau memilih pilihan itu---"

Protes Yumeno kepada Takayuki.

"Karena aku menyukaimu, aku harus memilih pilihan ini dan jika aku tetap bersamamu… kau akan tersakiti terus menerus!"

"Walau begitu—"

"Aku harus membuatmu tersenyum, kau tahu? Selama kita bersama, aku selalu melihatmu tersenyum. Senyuman yang kau tunjukkan bukanlah untukku tapi untuk orang lain dan saat itu aku menyadarinya, orang yang pantas membuatmu bahagia bukanlah aku tapi Satou Hideaki! Karena itu aku memilih pilihan ini."

"Walau begitu kau mengisi kekosongan hatiku!!! Karena itu… Jangan tinggalkan aku, Takayuki…"

Kata Yumeno memohon pada Takayuki sambil menangis.

"Aku tak bisa melakukan hal itu Yume---tidak, Yumeno-san!"

Takayuki lanjut berbicara.

"Aku tak pernah berharap hidup bahagia bersama orang yang kusukai, yang kuinginkan hanyalah wanita yang kusukai bahagia saja, karena itu.. aku akan mewujudkan hal itu!"

Takayuki berbalik arah lalu berjalan meninggalkan Yumeno.

"Inilah yang terbaik, orang sepertiku tak cocok untuknya. Jika aku tak bisa membahagiakannya maka yang bisa kulakukan hanya memberi orang yang cocok untuk membahagiakannya…"

Gumam Takayuki perlahan.

---

"Daisuke-san sekarang kau berada di mana!?"

Tanya Takayuki lewat radio HT.

"Saat ini aku sedang mencoba evakuasi para tunawisma yang berada di Ichikawa!!"

"Kalau begitu aku akan ke markas WTM sekarang!!"

Takayuki bertekad menuju markas WTM, tapi dia tak menyangka saat sesampainya di sana, dia mendapati bahwa markas tersebut sudah hancur. Dengan tindakan yang cepat dan sigap, pilihannya saat ini hanyalah menolong beberapa orang yang ada, meski dia bisa melihat beberapa terluka parah terkena bangunan yang runtuh.

Untungnya Kayonna Charlee masih bisa dia selamatkan namun dia agak panik dan merasa ini sebuah keputusasaan, seperti… tak ada yang bisa dilakukannya lagi.

Takayuki bilang padanya kalau ini masih belum berakhir. Dia bilang bahwa dia akan ke Yggdrasil, lalu mengubah takdir dunia ini dari sebuah keputusasaan.

"Aku pernah mendengar sebuah kisah. Sebuah kisah dimana elang suka sendirian… tanpa tujuan dan arah dimana ia akan terbang…"

Takayuki berlari memasuki hutan Yawata no yabushirazu walau angin kencang menghalanginya untuk maju menuju yggdrasil.. Takayuki tetap berusaha untuk maju!!

"Walau ada badai salju menghalangi elang itu.. elang Itu tetap akan terbang melewati badai salju…"

Terlihat Takayuki sudah di depan Yggdrasil dan saat dia akan meraih Yggdrasil---

"Seberapa jauh elang itu akan terbang… pada akhirnya…"

Seketika terjadi angin puting beliung dan membuatnya terpental terkena runtuhan pohon—

"Elang itu takkan pernah menemukan kearah mana ia akan tuju…"

Takayuki melihat pohon raksasa Yggdrasil runtuh di depannya dan melihat sekitar hutan serta banyak bangunan prefektur Chiba yang musnah.

"AHHHH!!!"

Takayuki berteriak histeris sambil menangis. Dia bisa merasakan banyak yang tewas karena bencana ini.

"Sial! Sial! Sial!!!"

Takayuki memukul tanah dengan kesal. Dia hanya bisa melihat keputusasaan yang ada di depannya.

"Pada akhirnya aku tak bisa melakukan apa-apa!!!"

Munculah sebuah bayangan Satou Hideaki.

"Apakah kau yakin akan menyerah sampai sini? Bukankah kau sudah bertekad untuk mengubah akhir keputusasaan ini?"

Kata bayangan Satou Hideaki kepada Takayuki.

"Itu benar! Aku tak boleh menyerah di sini!! Daisuke-san bilang padaku untuk melakukan apa yang kumau. Issho-san menyuruhku agar tak menyerah sampai akhir! Lalu aku harus melindungi senyuman Yumeno-san! Bahkan Satou sendiri, tidak—bukan Satou saja, Charlee-san dan Pasukan WTM bahkan orang-orang yang mengalami keputusasaan saat ini mempercayakan semuanya kepadaku…"

Takayuki mengelap air matanya.

"Akhirnya aku menyadari sesuatu."

Perlahan Takayuki bangkit dan menatap bayangan Satou Hideaki di depannya.

"Pada akhirnya aku tak bisa menjadi sepertimu Satou-san, karena yang bisa kulakukan hanya bisa menjadi diriku sendiri!!"

Ucap Takayuki yang sudah bangkit dan seketika bayangan Satou Hideaki lenyap dari hadapannya.

Di markas WTM yang sudah hancur, Charlee dan pasukan WTM terselamatkan oleh Yumeno Shion yang menahan runtuhan bangunan dengan kekuatan anginnya.

"Akhirnya kamu datang juga kah…?"

Ucap Charlee.

"Dia lebih memilih menderita untuk menyelamatkanku! Mana mungkin aku membiarkan hal itu, membuatnya menanggung semua itu sendirian!"

Jawab Yumeno.

"Dasar bucin!"

Ucap Charlee.

"Aku tak ada waktu mendengar ejekanmu sial!!!"

Teriak Yumeno masih menahan bangunan runtuhannya.

Di kota Ichikawa yang dipenuhi kehancuran banyak kota, Ryoichi dan para tunawisma diselamatkan oleh banyak pasukan yang ternyata itu adalah pasukan pribadi dari Isshin Kira.

"Semuanya!! Evakuasi semua warga yang ada di kota ini!!!"

Teriak Isshin Kira.

"Heh! Sudah bangun dari koma juga akhirnya?"

Ucap Ryoichi terkekeh.

"Kalau aku tidak ada, memangnya siapa yang akan melindungi orang-orang lemah di dunia ini!?"

Jawab Isshin Kira.

Takayuki merasakan bencana yang besar akan terjadi lagi dan merasakan waktu tiba-tiba berhenti. Dia masih ada waktu untuk mengubah semual hal ini.

Sebelum dunia mau hancur, dia sudah meraih Yggdrasil.

"Aku akan merubah takdir dunia ini!!"

Dan dia pun mencoba memperbaiki Yggdrasil agar dunia ini kembali semula dengan kekuatan yang ada di dalam dirinya.

"Sudah kuduga, mustahil memperbaiki Yggdrasil ini—kalau begitu aku akan mengambil alih Yggdrasil menjadi milikku dan engan begitu aku bisa membuat dunia ini tanpa Yggdrasil!!"

Terlihat tubuh Takayuki menyerap semua akar pohon Yggdrasil dan membuat mereka berdua menjadi satu kesatuan serta satu entitas baru. Disaat itu Takayuki melihat kenyataan tentang dirinya.

Terlihat sebuah kenangan di mana Satou Hideaki membuat dirinya. Dia berubah menjadi sebuah cahaya lalu cahaya itu keluar dari Yggdrasil yang sudah dipenuhi kegelapan.

Lalu cahaya itu menuju hutan Yawata no Yabushirazu dan berubah menjadi sosok Takayuki.

"Akhirnya aku mengerti semuanya tentang diriku. Semua kenangan masa lalu yang terjadi padaku ini hanyalah palsu… pada akhirnya aku ini hanyalah sebuah tiruan dari Satou Hideaki."

Takayuki lalu berubah menjadi pohon raksasa.

"Karena itu tidak masalah, jika dunia ini berhasil diselamatkan. Dunia ini tak membutuhkanku, karena aku adalah sosok yang seharusnya tidak ada."

Takayuki teringat perkataan Yumeno kepadanya dulu.

"Kau ini hanyalah sosok yang seharusnya tidak ada."

Tapi itulah sebuah kenyataan.

Terlihat fenomena alam yang mau terjadi pada dunia terhenti seketika.

Ryoichi yang melihat itu senang.

"Kau berhasil Michio! Saat ini kau membuat keajaiban yang sama seperti Satou Hideaki!"

Ucap Ryoichi.

"Michio itu siapa?"

Tanya Isshin Kira.

"Huh? Michio itu…"

Seketika Ryoichi terkejut, kenangan yang dia lakukan bersama Michio Takayuki mulai menghilang dari ingatannya.

"Michio itu siapa…? Rasanya dia sangat penting tapi kenapa aku tak bisa mengingatnya!?"

Protes Ryoichi.

Pasukan WTM bersyukur melihat fenomena alamnya berhenti.

"Akhirnya Satou berhasil memberikan keajaiban untuk kedua kalinya!"

Ucap Charlee mengelap air matanya.

"Huh!? Apa yang kau bicarakan? Orang yang menyelamatkan dunia ini adalah…"

Seketika perkataan Yumeno terhenti.

"Begitu ya… kenanganku bersamanya mulai menghilang."

Jawab Yumeno.

"Apa yang kau bicarakan Yumeno? Satou kan yang menyela—"

Ucapan Charlee terhenti melihat Yumeno meneteskan air matanya.

"Selamat tinggal, Michio Takayuki."

Ucap Yumeno.

Terlihat Takayuki wujudnya sudah berubah menjadi pohon sepenuhnya.

"Tidak masalah meski aku terlupakan, setidaknya aku sudah melakukan sesuatu yang berguna…"

Takayuki sudah membuat dunia tak memiliki ikatan dengan Yggdrasil, karena mulai sekarang dia yang akan menjadi Yggdrasil dan dengan kata lain hal yang terjadi pada Satou Hideaki sebelumnya takkan terulang kembali.

Apakah dengan keputusan yang Takayuki pilih akan memberikan kedamaian yang abadi?

"Manusia takkan bisa berubah. Manusia itu hanya bisa memperbaiki dirinya sendiri, karena perbaikan itulah kedamaian bisa terjadi… itulah yang kupercayai."