Chereads / Hanisyah / Chapter 10 - Pingsan

Chapter 10 - Pingsan

Angga, Rafael, Dimas, Ersyah, Nay, dan Dara masih setia menunggu Hani sadar, saat sudah jam pulang Hani akhirnya sadarkan diri.

"Hani" panggil Angga.

"Engg aku haus" jawab Hani.

Dengan sigap Angga mengambil air yang ada di nakas samping tempat tidur UKS. Dan memberikannya untuk Hani.

"Kamu masih pusing" tanya Angga.

"Udah lumayan kok" jawab Hani dengan lirih.

"Belakang kamu masih sakit?" Tanya Angga lagi.

"Sedikit kok, tapi udah mendingan" jawab Hani.

"Han kamu kok bisa sampai di situ sih?" Tanya Nay.

"Tadi aku niatnya mau balas dendam sama Balqis tapi mereka malah main belakang" jawab Hani.

"Emang apa yang kamu liat di Mading?" tanya Dara.

"Tulisan kalau dia bakal balas dendam sama aku" jawab Hani.

"Kamu tau untung ada yang ngasih tau kita kalau kamu di gudang kalau enggak aku gak tau lagi deh" ujar Nay.

"Siapa?" tanya Hani.

"Kalau gak salah namanya Putri deh" jawab Dimas.

"Ohh...bilang sama dia aku terimakasih" ujar Hani.

"Kamu mau pulang gak?" tanya Angga.

"Emang ini udah jam pulang" ujar Hani.

"Udah dari tadi Hani" jawab Angga dengan geram.

"Aku mau kamu sembunyikan ini dari Papa dan Mama aku" ujar Hani menatap Angga.

"Enggak ini tuh udah keterlaluan, aku harus bilang sama Papa kamu" jawab Angga menolak.

"please Ga kamu sembunyikan dulu ya, aku sendiri yang akan ngomong kalau aku di bully tapi gak sekarang nanti" jawab Hani memohon.

"Oke terserah kamu, tapi kalau sekali lagi kamu kayak gini jangan salahkan gua kalau gua bilang sama orang tua kamu" jawab Angga.

"Iya aku tau" jawab Hani.

"Yaudah ayo pulang" ajak Nay pada yang lain.

Hani pun bangkit dari duduknya di bantu Angga dan Nay yang memegang tangan Hani, mereka pun keluar dari ruang UKS menuju parkiran.

"Aku bawa motor, kamu kan masih sakit jangan naik motor dulu deh" ujar Angga setelah sampai parkiran.

"Udah gak papa aku bisa kok" jawab Hani.

"Kamu sama aku aja" ujar Ersyah sambil menatap Hani.

Yang lain pun tampak binggung melihat Ersyah yang menawarkan diri untuk pulang bersama Hani.

"Wahh ada apa nih" sindir Dimas.

"Memangnya gak merepotkan" ujar Hani merasa tidak enak.

"Kan satu jalur" jawab Ersyah dengan dingin.

"Yaudah kamu sama Ersyah aja aku ikuti kok dari belakang" jawab Angga.

Akhirnya Hani pergi pulang bersama Ersyah, di sepanjang jalan mereka hanya diam dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Ekhem" dehem Hani.

"Kenapa?" ujar Hani sambil menatap Ersyah.

"Belakang kamu masih sakit kan" ujar Ersyah.

"Enggak kok" jawab Hani, ya sejujurnya masih sakit tapi tidak separah tadi.

"Aku pernah kena pukulan kek gitu, aku tau itu pasti berbekas" jawab Ersyah.

"Hm kayaknya sih" jawab Hani.

"Kamu besok gak usah sekolah" ujar Ersyah.

"Kenapa?" tanya Hani yang tampak binggung.

"Belakang kamu masih biram, kalau kamu sekolah bisa tambah sakit" jawab Ersyah.

Hani yang mendengar itu tertegun dengan Ersyah, seorang Ersyah bisa menjadi baik dan perhatian. Hani hanya menganggukkan kepalanya tanda iya mengerti.

Tanpa mereka sadari ini sudah sampai di depan rumah Hani. "Makasih ya Syah" ujar Hani saat turun dari mobil Ersyah.

"Ingat yang aku bilang tadi" jawab Ersyah.

"Aku gak papa kok" jawab Hani.

"Hm" ujar Ersyah, setelah itu Ersyah menjalankan mobilnya dan masuk ke dalam perkarangan rumahnya.

Hani pun segera masuk ke dalam rumahnya bersama Angga.

"Cie yang tadi sama Ersyah" goda Angga.

"Apa sih!" ujar Hani dengan kesal.

"Eh kalian udah pulang" ujar Mama Hani.

"Udah ma" jawab Hani, Hani pun menyalami Mama nya diikuti Angga.

"Kalian ganti baju gih, nanti baru turun makan siang" jawab Mama Hani.

"Siap Mama" ujar Hani.

Hani langsung berlari ke kamarnya dan Angga juga pergi menyusul Hani.

Hani masuk ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya, "Hufff sakit juga ya" ujar Hani sambil memegang belakanganya.

"Ganti baju dulu deh" gumam Hani.

Hani segera masuk ke kamar mandi dan mengganti bajunya, Hani menatap belakangnya di cermin dan benar kata Ersyah kalau itu biram.

Setelah selesai mengganti pakaiannya Hani membaringkan tubuhnya di ranjangnya, sekarang Hani merasa sedikit pusing entah lah padahal tadi dia sudah merasa baikan.

"Hani" panggil Angga dari luar.

"Masuk aja" jawab Hani.

"Kamu kenapa?" tanya Angga sambil berjalan kearah tempat tidur Hani yang sudah ada Hani sedang tidur.

"Gak tau tadi aku rasa udah gak pening lagi, sekarang kok balik lagi ya" ujar Hani.

Angga menempelkan telapak tangannya ke kening Hani, dan benar saja Hani sekarang sedang demam.

"Badan kamu panas" ujar Angga.

"Pantesan aku pusing" jawab Hani.

"Tunggu aku panggil Mama kamu" ujar Angga.

Angga pun memanggil Mama Hani dan mengatakan bahwa Hani demam, Mama Hani yang mendengar itu langsung membawakan kompres untuk Hani, dan Angga membawakan makan dan obat.

"Kamu kok bisa demam sayang?" ujar Mama Hani sambil mengkompres.

"Gak tau ma" jawab Hani.

"Makan dulu ya biar minum obat" ujar Mama Hani.

Hani hanya mengangguk saat 3 sendok makan Hani sudah kenyang dan Mama nya pun memberikan obat penurun panas kepada Hani.

Setelah meminum obat Hani pun mengantuk, Mama Hani pun menyuruh Hani untuk istirahat.

"Kamu kok belum tidur?" tanya Angga saat kembali ke kamar Hani.

"Gak bisa tidur aku" ujar Hani dengan suara yang lemah.

"Yaudah sekarang kamu pejamkan mata kamu" jawab Angga.

"Aku boleh minta sesuatu gak?" tanya Hani.

"Ada apa?" tanya Angga.

"Nyanyiin aku dong, kamu kan pinter nyanyi sama main gitar" jawab Hani.

"Kamu banyak maunya ya" ujar Angga.

"Ayo lah Ga please" ujar Hani.

"Tunggu bentar aku ambil gitar" ujar Angga.

Angga berjalan menuju kamarnya dan mengambil gitarnya, setelah itu Angga segera kembali ke kamar Hani.

"Mau lagu apa?" tanya Angga.

"Imagination" ujar Hani.

Angga pun mulai memetik gitarnya, dan mulai bernyanyi dengan alunan gitarnya sedangkan Hani sudah mulai mengantuk, dan tidak berapa lama Hani pun tertidur dengan lelap.

Angga menghentikan nyanyian nya setelah itu Angga melihat Hani yang terlelap, Angga membaguskan selimut Hani.

Setelah itu Angga pergi keluar kamar Hani menuju kamarnya, dia juga merasa ngantuk akhirnya Angga memutuskan untuk tidur siang.

Angga dan Hani pun sama-sama tidur siang tapi tidak sekamar ya beda kamar.

Sore harinya Angga memilih untuk pergi lari keliling kompleks dan Hani yang masih tertidur, Angga sengaja tidak membangunkan Hani supaya Hani bisa istirahat yang cukup, dan segera sehat.