Chereads / Hanisyah / Chapter 11 - Sakit

Chapter 11 - Sakit

Keesokan harinya Hani masih pusing dan Mama Hani menyuruhnya untuk tidak sekolah, sebenarnya Hani mau sekolah saja karena di rumah sendiri sangat membosankan walaupun ada Bi Ijah.

"Ma Hani sekolah aja ya" bujuk Hani pada Mama Hani yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka semua.

"Enggak Han Mama bilang enggak ya enggak" jawab Mama Hani.

"Ma Hani bosan kalau di rumah aja" jawab Hani yang masih membujuk Mamanya.

"Tapi kamu masih sakit Han" ujar Mama Hani.

"Udah lah Han ikuti kata Mama kamu" ujar Papa Hani saat sudah sampai di meja makan bersama Angga di belakangnya.

"Iya Han, lagian badan kamu masih panas" ujar Angga.

Hani menghela nafas pasrah dan mengambil sarapannya, Angga dan Papa Hani pun duduk di bangku mereka masing-masing dan memakan sarapan mereka dengan hening.

Selesai sarapan Hani naik ke atas kamarnya sedangkan Angga berangkat ke sekolah.

"Bosan banget aku" ujar Hani.

"Nonton kali ya?" gumam Hani.

Hani pun mengambil laptopnya dan membuka film yang dia ingin tonton.

Sementara di satu sisi, saat jam istirahat Nay dan Dara sudah berada di kantin.

"Hani kemana ya? kok gak ngabarin kita kalau gak sekolah?" tanya Nay khawatir.

"Iya aku takut kayak semalam" jawab Dara.

"Haii guys" sapa Balqis dengan Nay dan Dara.

"Mana temen kamu yang satu lagi? Gak sekolah atau pindah sekolah?" ujar Balqis.

"Kamu merasa ada yang ngomong gak Nay kok aku gak liat orangnya ya" ujar Dara.

"Iya Dar aku juga liat" jawan Nay.

"Maksud kalian berdua apa sih!" sentak Balqis.

"Maksud kita kamu itu ngomong tapi gak keliatan orangnya dimana" jawab Dara.

"Karna kamu berdua buta" jawab Balqis, Laura dan Rani pun tertawa meremehkan.

"Bukan, karna kamu semua itu setan yang gak tau malu" jawab Dara tak kalah memojokkan.

"Apa kamu bilang? kamu yang bagus ya sama kakak kelas" ujar Balqis.

"Kakak kelas kayak kamu gak pantas aku hormati" jawab Nay, yang lain pun tertawa melihat Balqis yang di pojokan.

Balqis yang juga merasa malu akhirnya pergi dari meja Nay dan Dara.

"Wess gila kalian berdua keren!" puji Angga.

"Alay kamu" jawab Nay.

"Eh Ga, Hani mana?" tanya Dara.

"Dia sakit jadi gak sekolah" jawab Angga.

"Sakit apa?" tanya Nay.

"Demam, siap pulang semalam dia tiba-tiba pening terus badan dia panas tinggi" ujar Angga.

"Eh semalam kamu pulang sama Hani kan Syah" ujar Dara.

"Hm" jawab Ersyah acuh tak acuh.

"Kamu kasih apa sahabat aku sampai dia sakit, atau jangan-jangan kamu pelet kali ya" ujar Dara.

"Gak" jawab Ersyah dengan dingin.

"Ngaku kamu" ujar Dara.

"Apa sih Dar, kamu mikirnya ke jauhan" ujar Nay.

"Bisa jadi Nay" jawab Dara.

"Udah deh jangan ngaco udah ini kita pulang sekolah jenguk Hani yuk" ujar Nay.

"Boleh sih" jawab Angga.

Selesai itu mereka pun pergi ke kelas masing-masing karena bel sudah bunyi dari tadi.

SKIP

Pulang sekolah teman-teman Hani pun langsung pergi ke rumah Hani, mereka juga sempat beli buah tadi.

Saat sampai Nay dan Dara yang paling heboh diantara yang lain, Angga lun membuka pintu dan mempersilahkan mereka semua masuk.

"Aku panggil Hani dulu ya" ujar Angga.

"Gak usah nanti Hani capek turun ke bawah, kita aja yang naik" jawab Nay.

"Oke deh yuk" ajak Angga.

Mereka semua naik ke atas dan berjalan ke arah kamar Hani.

"Han" panggil Angga sambil menggetok pintu kamar Hani.

"Ada apa?" tanya Hani dari dalam.

"Ini ada yang mau ketemu" jawab Angga.

"Yaudah masuk aja, pintunya gak aku kunci" jawab Hani.

Angga dan yang lain pun masuk ke dalan kamar Hani, Angga melihat Hani duduk di balkon pun menghampirinya.

"Han ada yang lain tuh" ujar Angga.

"Ohh iya"

Hani dan Angga pun masuk ke dalam kamar Hani, dan duduk di tepi ranjang Hani.

"Kamu kenapa bisa sakit Han?" tanya Dara.

"Ya bisa lah, masak sakit kamu pertanyakan kenapa bisa" jawab Nay.

"Ya maksudnya kan semalam kamu udah baik-baik aja" ujar Dara.

"Gak tau Dar pas sampai rumah tiba-tiba kepala aku pusing" jawab Hani.

"Ohh tapi kamu pas di jalan sama Ersyah gak di jampi-jampi kan" ujar Dara menyelidiki.

"Apaan sih kamu dari tadi kamu ngomong itu terus" jawab Nay sambil memukul kepala Dara.

"Sakit woi" ujar Dara sambil mengelus kepalanya.

"Udah-udah kalian jangan berantem" ujar Dara menengahi.

"Bodoamat" jawab Nay.

"Eh Han ini tadi kita belikan buah" ujar Dimas sambil memberikan kantong plastik pada Hani.

Hani menerimanya dengan senyum, "Makasih ya semuanya" jawab Hani.

"Iya sama-sama" jawab yang lain serempak.

Setelah itu Angga dan yang lain sibuk bermain PS di kamar Hani dan yang cewek-cewek sibuk gosip tentang berita yang baru-baru.

"Han gak ada cemilan buat kita?" ujar Dimas.

"Ada, tapi ambil sendiri" jawab Hani.

"Ambil di dekat laci aku ada cemilan" ujar Hani.

"Oke" Dimas berjalan menuju laci Hani yang tak jauh dari tempat dia duduk, saat Dimas membuka laci itu ternyata banyak sekali cemilan yang Hani simpan di dalam sana.

"Wahh gila kamu banyak bener cemilan kamu" ujar Dimas sambil mengambil cemilannya.

"Buat aku nonton drama" jawab Hani.

"Sebanyak ini!" ujar Dimas sambil menenteng cemilan yang dia ambil dan duduk di tempatnya.

"Hani kalau nyemil memang banyak" ujar Angga.

"Iya" jawab Hani sambil mengangguk.

"Gila sih badan kamu kecil tapi perut kamu kek karet" ujar Dimas tanpa rasa bersalah.

Hani yang mendengar itu mengambil bantal yang ada di sampingnya dan melemparkannya ke Dimas.

"Apa lo bilang?" ujar Hani.

"Hehehe.... bercanda Han" jawab Dimas sambil nyengir.

"Di jaga tuh mulut ya" ujar Hani.

"Udah Han sabar" ujar Angga.

Hani pun mengambil salah satu cemilannya dan membawanya ke tempat tidur untuk dia, Dara, dan Nay.

Saat hari mulai sore teman Hani dan yang lain pun pamit pulang ke rumah mereka masing-masing, tapi sebelum pulang mereka membereskan kamar Hani yang sudah berantakan.

"Kalian hati-hati ya" ujar Hani saat mengantarkan mereka semua sampai di depan rumah Hani.

"Iya Han, kamu besok sekolah kan" ujar Nay.

"liat besok kalau aku udah gak pusing aku sekolah" jawab Hani.

"Oke"

Nay pun pulang bersama dengan Rafael, dan Dara pulang bersama dengan Dimas, kalau Ersyah dia sudah pulang sejak tadi.

Maklum Ersyah orangnya tidak suka berlama-lama ngumpul dan dia lebih suka menyendiri dengan kasurnya, dan handphone dia. Beda dengan yang lain yang suka ngumpul.