"Eve! Evelyna! Bangun!" seru pria bersurai kelam yang berulang kali menepuk pelan pipi pucat gadis dalam dekapannya.
Ketakutan dan kekhawatiran menyergap relung jiwa sang pria berparas rupawan itu. Ia tak pernah menginginkam hal semacam ini terjadi, menusuk tubuh Tunangannya sendiri? Apa dia tidak waras?
Dan bagaikan dipukul sebuah balok kayu begitu kencang, sang Duke pun tersadar.
Sejak awal gadis menyedihkan di hadapannya hanyalah salah satu dari sekian permainannya yang lain, tak lebih untuk membunuh waktu dan mencoba sesuatu yang baru, seperti cinta.