Berlari dengan langkah tergesa, bahkan peluh telah membasahi dahinya. Gadis bersurai perak itu melesat secepat yang ia bisa. Bibirnya tampak pucat, nafasnya tidak beraturan. Berulang kali teriakan panggilan abdinya ia acuhkan.
Eve mencoba sekuat tenaga yang ia bisa untuk berlari kembali menuju mansion. Sekali pun langkahnya terseok-seok, berulang kali tubuhnya bertubrukan dengan keramaian ia tidak peduli hanya satu hak saja yang pasti.
Ia harus membantu Castiello.
"Nona!! T-tolong, k-kita harus pergi … D-duke memerintahkan saya untuk membawa anda menjauh," seru wanita bersurai ular yang telah babak belur. Manik tajam keemasannya tampak berkaca-kaca dan melihat ekspresi abdinya yang begitu sedih semakin membuat hati Eve kian dilanda kekhawatiran.