"Capek, ya?"
Lusi menganggukan kepalanya, "Capek banget." Keluh Lusi.
Alsad paham, maka dari itu ia memijat kaki Lusi mencoba untuk menghilangkan pegal-pegal di kakinya.
Lusi sambil merebahkan tubuhnya, karena pijatana dari Alsad sangat enak membuat Lusi tertidur dengan memakai gaun pengantin.
Bukan hanya itu saja, rambut yang tergerai dengan aksen bunga-bunga belum Lusi lepaskan hanya mahkotanya saja yang sudah Lusi lepas tadi.
Alsad kemudian menghentikan pergerakan tangannya, ia menarik selimut dan menutupi tubuh istrinya itu.
Tak ada malam pertama, Alsad juga memang tak menginginkan hal itu lebih tepatnya bukan Alsad tak mau tapi Alsad tak tega jika harus melihat Lusi lebih kelelahan lagi.
Apalagi ada bayi yang berada di dalam kandungannya, Alsad lebih menyayangi istri dan bayinya itu.
Toh junior miliknya juga sudah puas dengan hal itu, kali ini juniornya juga paham bahwa Lusi sedang kelelahan.