Elang bangun dibantu Pak Jim selepas dokter memeriksa kakinya. Aku segera duduk di kursi, menghadap dokter yang sedang tersenyum lebar.
Sebenarnya aku benci keadaan seperti ini. Dokter selalu memperlihatkan wajah baik-baik saja, tapi ketika memberi keterangan hasil pemeriksaan kondisinya berbanding terbalik. Biasanya seperti itu.
Ugh!
"Bagaimana, Dok?" Aku bertanya tak sabar.
"Tidak apa. Tidak ada masalah berat."
"Tidak ada masalah serius?" tanyaku memastikan.
"Tidak. Hanya mungkin mulai besok Tuan Elang harus lebih banyak beristirahat, jika kakinya benar-benar ingin sembuh."
Aku meluruhkan bahu. Iya, 'kan? Ujungnya selalu seperti itu. Membuat aku cemas.
Beruntung Elang tidak barus dirawat, dia bisa pulang malam ini juga. Aku mendorong kursi roda, lalu membantunya naik ke dalam mobil.
"Ayo, naik!" Elang memberi isyarat saat dia melihatku hanya berdiam diri.
"Mmm, aku naik taksi aja," tolakku.