Jeong Il's pov
Suasana canggung sangat terasa saat hanya ada aku, Ha Wook, dan Ho Jae di dekat api unggun. Sejak tadi aku hanya diam karena merasa tidak nyaman dengan aura kebenciannya.
Aku mengambil gitar dan memetik senarnya membawakan lagu kesukaanku dan Ha Wook, Love Rain. Aku senang Ha Wook ikut bernyanyi dan Ho Jae ikut memetik senar gitarnya.
"Ho Jae-yah, bagaimana persiapan untuk acara besok?" tanya Ha Wook pada Ho Jae.
"Semuanya sudah siap, tinggal eksekusi." Jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari gitar.
"Kalian yakin semua aman terkendali?"
"Tentu saja, Oppa. Kami sudah mempersiapkan semuanya dengan baik dan matang. Benar kan, Ho Jae-yah?" aku merangkulnya.
"Hmm." Gumamnya tak minat.
"Baiklah, besok kita pasti bersenang-senang."
"Ne. Oppa." Ha Wook menghela napas panjang, "Aku sangat penasaran dengan hasil ujianku."
"Aku juga."
"Kalian berdua sudah berusaha keras, hasilnya pasti akan baik. Ingat usaha tidak akan menghianati hasil."
Benar.
Sreeekk