"Kamu susun hasil rapat hari ini dan kirimkan ke emailku, Mika," perintah Daniel dengan raut wajah serius.
"Baik, Tuan," sahut Mika dengan raut wajah datar.
"Jangan lupa, kamu bawakan juga dokumen keuangan dan penjualan selama tiga bulan ke ruanganku. Aku mau secepatnya," tambah Daniel, masih terus melangkah ke arah ruangannya.
Kali ini, Mika hanya mengangguk dan tidak mengeluarkan suara sama sekali. Dia tahu jika pria di depannya tidak akan melihatnya, tetapi dia tetap melakukan. Hari ini, dia merasa begitu lelah karena Daniel memberikannya pekerjaan yang menurutnya cukup banyak. Bahkan, dia hanya memiliki waktu tiga puluh menit untuk beristirahat dan makan siang. Sejak pagi, Daniel terus memberikan perintah, seakan tidak mengizinkannya untuk bernapas.
