"Za, lo tau bodoh ga si?" samber Aksa. Oke, respon Johnny memang sangat bersahabat. Dan itu cukup bikin gue lega. Tapi untuk reaksinya Aksa sekarang, bikin gue deg-degan setengah mampus.
"bo..doh gimana?" Tanya gue dengan takut-takut.
"lo bodoh karena lo lebih mentingin perasaan sahabat lo padahal lo sendiri ngerasain hal yang sama juga. Dan lo malah lebih milih ngerasain sakit hati, itu bodoh Moza" bales Aksa. Well, denger jawabannya sekarang ini, gue gatau apa harus seneng apa gimana. Karena dari tatapannya sendiri masih rada bikin gue ambigu. Antara marah dan tidak.
"iya.. gue kemaren-kemaren emang lebih mentingin perasaan kalian daripada diri gue sendiri. Karena ya gue emang megang prinsip cinta tak harus memiliki, tapi makin kesini gue rasa gue udah gasanggup lagi megang prinsip itu" bales gue lalu tersenyum kikuk.