"Aksa gangebolehin teteh pacaran.." bales gue lagi memperjelas ucapan gue barusan.
"Ko gitu? Kenapa ngelarang? Emangnya kenapa?"
"Gatau, gajelas emang diatu" bales gue ketus seraya menyandarkan kepala gue ke sandaran kursi.
"Terus teteh sama Aksa ribut, ketauan sama ibu.. terus ya teteh bilang aja alesan ribut sama Aksa tu kenapa."
"Terus kata ibu apa?"
"Ibu cuman bilang kalau laki-laki itu gasama kaya Ayah, Aksa, kamu atau Deon. Tapi teteh gangerti maksud ibu apa" bales gue. Seketika Cakra langsung tersenyum seraya ngangguk-nganggukkin kepalanya seakan mengerti sama ucapan gue barusan.
"Teh.. mau Cakra kasih tau sesuatu ga?"
"Apa?" Tanya gue lalu membenarkan posisi duduk menjadi menghadap Cakra, begitupun sebaliknya. Cakra juga membenarkan posisi duduknya menghadap gue seraya menopang kepalanya dengan tangan kiri miliknya.