Pei Qiqi mengira bahwa dirinya tidak akan memedulikan ibu kandungnya seumur hidupnya. Namun, ketika Zhao Ke muncul di depannya, ternyata dia masih... tetap saja tidak bisa mengendalikan diri.
Ternyata, dia juga haus kasih sayang seorang ibu.
Tapi sekarang, hatinya seolah telah diguyur hujan.
Sampai menembus lubuk hati yang paling dalam, dan rasanya benar-benar dingin.
Dia tidak tahu berapa lama dirinya telah duduk di sana. Pelayan telah datang menghampirinya dua kali. Namun, begitu melihat penampilan Pei Qiqi yang seperti itu, pelayan itu diam-diam pergi lagi.
Sampai langit di luar sudah gelap, Pei Qiqi baru berjalan keluar dengan terhuyung-huyung. Langit mengguyur bumi dengan hujan gerimis. Di bawah cahaya lampu jalan, rintik-rintik gerimis itu terlihat seperti jutaan jarum tipis dan halus yang berjatuhan serentak.
Pei Qiqi mendongak dan menengadah ke langit, membiarkan hujan rintik-rintik menerpa wajahnya.