Napas pei Qiqi terengah-engah, dan pandangannya tertuju lurus ke dinding putih di seberangnya.
Tang Xin.
Pei Qiqi mengambil ponsel di samping bantal dan menelepon nomor Tang Xin, tetapi tidak ada yang menjawab.
Dia mengangkat selimut, lalu bergegas turun dari tempat tidur. Namun, sebelum dia sempat berjalan keluar, terdengar suara notifikasi pesan masuk.
Pei Qiqi segera mengambil ponselnya untuk membaca pesan tersebut…
Itu adalah pesan dari Tang Xin.
Qiqi, ke mana saja kamu? Aku dikirim Ayah ke Amerika, sungguh membosankan sekali! Selain itu, aku dilarang menelepon. Aku hanya bisa mengirim pesan secara diam-diam.
Pei Qiqi membaca beberapa baris kalimat dalam pesan itu sebentar, kemudian membalasnya…
Aku baru kembali ke Kota B.
Tang Xin saling berbalas pesan dengannya untuk waktu yang lama. Semua obrolan mereka hanya berisikan kedekatan di antara mereka berdua.