Pendeta sengaja memutuskan untuk mengubah rancangan acara, karena semakin cepat selesai semakin baik.
Tang Yu tersenyum tipis, tetapi tatapannya masih tertuju pada wajah Pei Qiqi. "Ya."
"Bagaimana dengan Pei Qiqi?"
Pei Qiqi memandang Tang Yu. Dia melihat senyuman di mata pria itu. Dia, yang awalnya merasa gugup, kini menjadi lebih santai.
Dia perlahan berkata, "Aku…"
Sebelum kata 'bersedia' terucap dari mulut Pei Qiqi, sebuah suara samar terdengar dari pintu gereja, "Tunggu sebentar."
Suara itu…
Cambang Kakek Lin gemetar, bahkan bulu kuduk di sekujur tubuhnya berdiri semua hingga hampir meledak.
Jin Rong kesayangannya. Itu adalah suara Jin Rong kesayangannya…
Cucu kesayangannya sudah siuman…
Sebelum Kakek Lin bisa mengungkapkan kegembiraan di dalam hatinya, dia melihat ibu Lin Jinrong mendorong putranya masuk secara perlahan…