Pei Huan mengendarai mobilnya masuk ke dalam sanatorium. Orang-orang di dalam tidak ada yang mengenalinya. Pei Huan juga hanya mengatakan kalau dirinya adalah kerabat Keluarga Lin.
Dia perlahan berjalan masuk. Ketika melihat sebuah ruangan serba putih, mata dan tubuh Pei Huan menyusut dalam sekejap.
Tenggorokannya bahkan mengeluarkan suara yang tajam, yang tiba-tiba memecah kesunyian di ruangan itu.
Jin Rong masih berbaring tenang. Kulit dan ototnya tidak elastis seperti sebelumnya karena sudah lama tidak bergerak. Dia berbaring dengan tenang seperti pemuda yang lemah.
Kuku Pei Huan hampir tenggelam ke dalam dagingnya. Dia memandang wajah pucat Lin Jinrong, lalu perlahan berjongkok di depan ranjang.
Dia mengangkat salah satu tangan Lin Jinrong dengan lembut dan meletakkannya di pipinya.