"Sayang, katakan padaku, kapan kamu akan memaafkanku, hmm?" Tang Yu menempelkan wajahnya ke sisi telinga Pei Qiqi dan berbisik.
Napasnya yang khas yang maskulin itu sangat menggoda.
Pei Qiqi menggertakkan giginya. Suaranya terdengar seringan bulu, tidak seperti suaranya sendiri, "Aku tidak akan memaafkanmu."
"Kalau begitu, aku lebih baik... menunggu." Tang Yu tertawa rendah, lalu benar-benar melepaskannya.
Tangan Pei Qiqi terkulai lemah ke bawah. Tubuhnya masih menempel di dinding, tak berdaya selama beberapa saat.
Dasar pria menyebalkan!
Selalu saja memprovokasiku sampai seperti ini. Jika aku bilang… tidak mau ya tidak mau.
Mata Pei Qiqi seolah meluapkan air yang menggerakkan hati orang lain yang melihatnya. Dia menggigit bibir mungilnya yang kemerahan. Tangan kurusnya menempel ke dinding, dan dia menatap Tang Yu seperti itu.
Tang Yu mencubit pipinya. "Selamat tinggal, Direktur Pei."