Terlintas tatapan defensif yang muncul di dalam sorot mata Tang Xin. Tatapan tersebut seketika menusuk jantung Pei Qiqi.
Bagian paling lembut dan rapuh itu... terasa sangat menyakitkan.
Tang Yu menekan bibirnya dan mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Pei Qiqi. Dia mencoba menenangkan gadis itu melalui sorot matanya.
"Hm," gumam Pei Qiqi, lalu duduk di sebelah Tang Xin. Dia membantu menopang tubuh Tang Xin agar tidak jatuh.
Dia tahu betul di dalam hatinya bahwa Tang Xin telah mengetahui sesuatu. Jika tidak, Tang Xin tidak akan bersikap seperti ini.
Jika Tang Xin tidak tahu apa-apa, dia akan terus menempel padanya dan akan mengganggunya tanpa henti.
Mobil sport hitam itu melintasi jalan lama dan melaju menuju Rumah Sakit Shengyuan saat langit sudah cerah.
Satu jam kemudian, Tang Xin diberi suntikan cairan infus dan tertidur dengan tenang. Tetapi, wajah kecilnya memerah dan tampak tidak normal.