Tuan Tang, yang selalu berwibawa, kini didorong ke dalam situasi yang sulit. Dia memanggilnya dengan suara rendah, "Qiqi."
"Siapa yang menyuruhmu begitu naif!" Pei Qiqi mengusap-usapnya dua kali, lalu meniupnya. Setelahnya, dia baru turun. "Aku mau memasak dulu."
Tepat saat dia hendak pergi, tangan kecilnya diraih oleh Tang Yu. Pria itu menggenggamnya dengan cukup kencang.
Pei Qiqi menoleh dan menatap Tang Yu. "Ada apa?"
Mata Tang Yu menatap wajah Pei Qiqi lekat-lekat untuk waktu yang lama. Kemudian dia berujar lirih, "Bukan apa-apa."
Pei Qiqi juga tidak langsung pergi. Dia kembali duduk di hadapan Tang Yu. "Tang Yu, aku tahu kamu suka padaku."
Dia menatap Tang Yu dengan mata terbelalak lebar-lebar. Tang Yu menepuknya. "Dasar tak tahu malu. Sana pergi memasak."
Akhirnya Pei Qiqi pergi dengan patuh. Tengah malam ini luar biasa membuat hati melembut tak terkira.