Chereads / Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang / Chapter 23 - Sorot Mata Tanpa Dosa (3)

Chapter 23 - Sorot Mata Tanpa Dosa (3)

Tang Yu berbicara sambil melihatnya sekilas.

Wajah kecilnya terlihat merah padam, seketika ujung bibir Tang Yu bergerak-gerak.

Jelas-jelas dia masih belum terpuaskan, tapi Tang Yu sama sekali tidak menunjukkan kekesalan!

Pei Qiqi menjawabnya singkat lalu berlari mencari sprei berwarna abu-abu, setelah selesai menggantinya, Tang Yu masih fokus pada urusan kerjanya. Pei Qiqi memanfaatkan kesempatan ini dan berkata dengan ragu-ragu, "Kalau begitu, aku tidur dulu?"

Sebenarnya sampai sekarang dia juga masih belum mengerti kenapa Tang Yu hari ini datang?

Pei Qiqi menunggu cukup lama tapi Tang Yu tidak mengeluarkan suara, akhirnya dia naik ke ranjang dengan hati-hati, lalu membuka selimut dan berbaring.

Sepertinya karena masalah datang bulan perutnya terasa sangat tidak nyaman, dia terus saja membalikkan badannya tidak bisa tidur.

Tapi karena ada Tang Yu, Pei Qiqi tidak berani bangun…

Setelah berlalu lama, dia akhirnya sedikit tertidur. Dia merasa lampu kamarnya dimatikan, kemudian sebuah tubuh yang panas masuk ke dalam selimut…

Tubuh pria itu menempel di punggungnya, sebuah lengan panjang dan kokoh menjulur ke pinggangnya, kemudian perlahan naik ke atas.

Pei Qiqi pun tersadar. Saat bangun, dia merasa sangat tidak nyaman, perutnya perih dan kembung, tapi tangan besar pria itu malah berbuat agak keterlaluan padanya.

Tang Yu sekarang sedang menikmati tubuhnya…

Kecantikan Pei Qiqi bukan hanya di wajah, tapi juga pada tubuhnya.

Kali ini yang Tang Yu sentuh adalah sebuah kulit lembut dan kecantikan yang tiada tara, bahkan orang suci pun juga bisa menggila saat melihatnya.

Wajahnya terbenam dalam tengkuk kecil Pei Qiqi yang sudah mandi dan harum, aromanya sangat alami, membuat orang merasa sangat nyaman.

Saat bibirnya berubah dari dingin menjadi panas, Pei Qiqi merintih pelan…

Tang Yu tersenyum senang!

Dia bukanlah seorang pria yang berpengalaman, Pei Qiqi adalah wanita pertamanya, tapi naluri alami seorang pria bisa membuatnya cepat menguasainya, hanya dengan menggodanya sebentar, Pei Qiqi sudah tidak dapat menahannya.

Pei Qiqi memberanikan diri mencengkeram tangannya, Tang Yu pun terkejut, "Ada apa?"

Walaupun ini bukan tempatnya, tapi nada bicaranya masih saja terdengar seperti bos yang sedang memerintah bawahan.

"Perutku sakit…" Pei Qiqi berkata lirih, suaranya sangat lemah.

Tangan Tang Yu tidak bergerak sembarangan lagi, dan dia juga sama sekali tidak bergerak lagi.

Pei Qiqi menggigit bibirnya, tidak tahu dia marah atau tidak.

Beberapa saat kemudian, tangan besar Tang Yu perlahan berpindah ke perutnya… tangan besarnya yang hangat menutupi bagian perutnya itu, Pei Qiqi merasa nyaman dan tidak bisa menahan diri untuk menghela napas.

"Di sini?" Suaranya terdengar sedikit serak.

Dia menjawab singkat. Hari ini dia benar-benar terlalu lelah, jadi dia tidak bisa menolak maksud baiknya, juga tidak ingin menolaknya.

Tang Yu menggeser tubuhnya sejenak dan membuatnya berbaring di lengannya, lalu dia menghadap ke samping, wajahnya menempel di sisi wajah Pei Qiqi.

Wajah Pei Qiqi sedikit panas, sebenarnya dia merasa dengan hubungan mereka yang seperti ini, apakah tidak terlewat akrab?

Pei Qiqi tahu akan status dirinya, pria seperti Tang Yu ini tidak mudah tergerak hatinya, apa lagi dia hanyalah wanita yang dibelinya.

Hatinya gelisah dan selalu merasa jika Tang Yu memiliki tujuan lain, dia kemudian berkata dengan lembut, "Aku sudah baikan."

Jari-jari Tang Yu berhenti sebentar, kemudian bibirnya diletakkan di telinganya, "Pei Qiqi, aku belum baikan… begini saja, aku sudah membantumu, sekarang giliranmu!"

Pei Qiqi sekarang setuju dengan perkataan Chen Xinjie… kapitalis adalah penghisap darah! Sudah seperti ini Tang Yu masih saja menekan dan memeras sisa-sisa tenaganya.

Dan yang paling penting adalah, dia sama sekali tidak memahami pria tersebut, juga tidak tahu apa yang akan dimintanya sedetik kemudian!

Pei Qiqi malu dan menjawab dengan suara kecil, "Aku tidak bisa."

Walaupun dia sedikit takut, tapi dia tetap berkata jujur.