Chereads / Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang / Chapter 14 - Aku Mau, Kesetiaan (4)

Chapter 14 - Aku Mau, Kesetiaan (4)

"Terima kasih!" Dia masih harus berterima kasih padanya karena Meng Qingcheng terbilang memperlakukannya dengan sangat baik.

Meng Qingcheng tersenyum dan segera meninggalkan apartemen itu.

Setelah Meng Qingcheng pergi, Pei Qiqi mengamati sekitarnya. Dekorasi apartemen itu bergaya cukup moderen, selain itu tempat ini bukan terbilang sangat baru, terlihat kalau pernah ditinggali.

Terakhir dia pergi ke sebuah kamar ganti di dalam kamar tidur utama, dia membuka pintu perlahan…

Di dalamnya ada beberapa pasang setelan jas, jelas kalau Tang Yu tinggal di sini…

Pei Qiqi tertegun sejenak, kalau dia tidak salah ingat Tang Yu pernah bilang dia akan kemari di hari Jumat atau Sabtu… lalu bagaimana dengan hari lainnya?

Hatinya sedikit kacau…

Saat dia sedang terdiam tiba-tiba ponselnya berbunyi, teman kampusnya yang juga adalah sahabatnya yang bernama Chen Xinjie menghubunginya, suaranya terdengar antusias, "Qiqi, cepat datang ke sekolah, ada kabar baik!"

Pei Qiqi melihat sekitarnya, ruangan itu dipenuhi dengan hawa Tang Yu, walaupun orangnya tidak ada di sini, tapi dia masih bisa merasakan tekanan yang besar.

Pei Qiqi merendahkan suaranya, "Ada apa?"

"Datang saja, nanti kamu akan tahu sendiri." Chen Xinjie melanjutkan, "Jangan lupa, pagi ini kamu ada mata kuliah pilihan."

Pei Qiqi melihat panggilan telepon yang sudah dimatikan itu, dia merasa ragu sejenak, tapi akhirnya dia tetap bersiap berangkat ke kampus.

Walaupun sudah dibeli, tapi dia tidak berencana menjadi wanita Tang Yu untuk selamanya. Selain itu walaupun dia bersedia, tapi rasa penasaran dan antusias pria seperti itu paling-paling hanya bertahan dua sampai tiga tahun saja, Pei Qiqi tidak sepolos itu.

Di bawah tekanan Zhou Meilin, dia sejak awal sudah memahami dingin dan hangatnya kehidupan. Berbeda dengan Pei Huan yang keras kepala, Pei Qiqi merasa dirinya terkadang sedikit terlalu pintar dan tidak begitu disukai orang.

Dia duduk di dalam bus menuju Universitas Kota B, kemudian menemukan kelas mata kuliah pilihan hari ini. Chen Xinjie sudah membantunya mencari tempat duduk, melihat Pei Qiqi datang, dia segera melambaikan tangan, "Qiqi, sini sini!"

Suaranya menarik perhatian banyak mahasiswa di sana, perlu diketahui jika Pei Qiqi adalah gadis cantik di Universitas Kota B, banyak mahasiswa yang diam-diam memujanya.

Pei Qiqi berjalan ke sana dan duduk, Chen Xinjie menatap wajahnya, lalu melihat ke kanan dan ke kiri.

"Kenapa?" Pei Qiqi merasa seperti takut ketahuan, dia menunduk dan mengambil buku catatan yang dibawakan Chen Xinjie untuknya.

Chen Xinjie menatap wajah Qiqi dan berkata lirih, "Hari ini kamu terlihat berbeda."

Kemudian dia berhenti sejenak, lalu berkata lagi dengan suara yang lebih pelan, "Qiqi, kamu tidak tahu kalau bibirmu bengkak?"

Pei Qiqi tersedak, jarinya meraba bibirnya sendiri dan berkata pelan, "Semalam… digigit nyamuk."

"Pasti nyamuk jantan!" Chen Xinjie bercanda.

Pei Qiqi ingin membalasnya, namun kemudian dia melihat orang yang tidak seharusnya dilihatnya.

Pei Huan dan Lin Jinrong.

Lin Jinrong sudah berada di tahun keempat, tapi mengikuti pelajaran tahun kedua, dia bahkan mengambil mata kuliah pilihan ini dua kali. Hal ini membuat orang tidak percaya. Ini merupakan kasus yang ramai dibicarakan di Universitas B, jadi bisa dibilang Pei Qiqi sudah dua tahun satu kelas dengannya.

Tapi Pei Huan yang tidak memilih mata kuliah ini juga datang.

Lin Jinrong berjalan di depan, satu tangannya dimasukkan ke saku dan satu tangannya lagi membawa tas kasualnya, dia berjalan dengan tenang masuk ke dalam kelas.

Pei Huan yang dipenuhi dengan aura tuan putri itu mengikuti di belakangnya, rambut panjangnya sebahu, dia mengenakan kemeja sutra putih dengan bawahan rok lipit hitam sampai sepuluh senti di atas lutut, memperlihatkan kakinya yang jenjang dan putih.

Walaupun tidak berjalan bersama, tapi kedekatan itu membuat orang tahu kalau mereka sedang berpacaran.

Lin Jinrong mengangkat wajahnya, tatapannya matanya yang rumit itu melihat ke arah mata Pei Qiqi.